Radiasi Nuklir

Warga Perumahan Batan Indah Dikabarkan Terpapar Radiasi Cesium 137 Merasa Tidak Nyaman karena Ini

Ditemukannya zat radioaktif jenis Cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan ternyata tak membuat warga resah

Wartakotalive/Andika Panduwinata
Ditemukannya zat radioaktif jenis Cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan membuat panik warga 

WARTAKOTA - Ditemukannya zat radioaktif jenis Cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan ternyata tak membuat warga resah atau takut.

Meski, garis polisi membentang panjang dan memblokir jalan di Blok H, Blok I dan Blok J warga justru heran mengapa bisa sampai seperti itu.

Salah satu warga yang merupakan mantan pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Agung Wahyu Kencono mengatakan, radioaktif yang terjadi itu biasa saja.

"Sebenarnya biasa saja, cuma yang terusik seolah-olah daerah kami ini yang berbahaya. Sebenarnya buat warga semenjak ada garis kuning dari Bapeten itu sudah biasa dan tingkat radiasi itu sangat rendah. Karena radiasi yang dipancar itu tidak lebih dari 10 meter," tutur Agung di lokasi, Kamis (20/2/2020).

Sampel Tanah Terpapar Radiasi Nuklir di Tangerang Selatan Dilakukan Pembersihan

BAPETEN Ambil Sampel Tanah Tanaman dan Air di Perumahan Batan Serpong Terdampak Radiasi Nuklir

Lanjutnya, dengan banyaknya respon yang diberikan, hal itu membuat sanak saudara warga Batan Indah terus menanyakan kabar dan panik.

"Kita terusik karena banyak ekspos seolah-olah ini seperti besar sekali. Akhirnya kita dibanjiri sama teman dan saudara yang menanyakan keadaan kami. Ini jadi lebih tidak nyaman dari sebelumnya," bebernya.

Padahal kenyataannya, radiasi yang terpancarkan tidak berbahaya bagi warga sekitar.

"Sederhananya radiasi itu kan berpengaruh ke makhluk hidup kan ya. Bisa dilihat sendiri tanaman di situ enggak ada yang rusak. Sederhananya itu aja, yang di sekitaran itu aja tumbuhannya juga subur-subur kan," imbuh Agung.

Sementara itu Rizki warga lainnya juga mengatakan hal yang sama.

"Biasa saja, enggak takut dan enggak gimana-gimana," katanya di halaman rumah yang hanya berjarak 10 meter dari lokasi.

Penanganan Paparan Radiasi

Sebanyak 9 orang warga komplek BATAN Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan dilakukan pengecekan Whole Body Counting (WBC).

Pengecekan ini merupakan bagian dari upaya penanganan terhadap ditemukannya zat radioaktif oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) di komplek perumahan BATAN Indah.

Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Heru Umbara mengatakan, pelaksanaan pengecekan WBC di laboratorium Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR).

"Sembilan orang yang dijadikan sampel telah dilakukan di salah satu unit kerja BATAN yang berada di Kawasan Nuklir Pasar Jumat," ujar Heru.

Area terpapar radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2020).
Area terpapar radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2020). (Tribun Jakarta/Jaisy Rahman Tohir)

Pengecekan WBC ini menurut Heru, dilakukan untuk mengetahui dampak paparan radiasi yang diterima oleh masyarakat.

Dampak radiasi terhadap manusia dapat dikategorikan menjadi dampak deterministik, yaitu dampak yang dapat diketahui dalam waktu dekat.

"Selain itu dampak radiasi juga bersifat stokastik artinya dampak ini tidak dapat diketahui dalam waktu yang singkat," ucapnya.

RADIASI Nuklir Menyebar di Perumahan Batan Serpong, Bapeten Peringatkan Warga Segera Jauhi Lokasi

Heru menambahkan batasan paparan radiasi yang boleh diterima masyarakat umum sebesar 1 mili Sievert/tahun atau setara dengan 0,5 microSievert/jam.

Sedangkan batasan terjadinya efek deterministik berbeda untuk setiap organ tubuh, bergantung sensitivitas masing-masing organ terhadap radiasi.

Selain itu, secara alamiah manusia juga menerima paparan radiasi alam yang nilainya mendekati 1 miliSievert/tahun. Pemeriksaan WBC ini untuk kontaminasi silang Caesium-137 yang diterima warga.

Alat yang digunakan untuk pengecekan WBC ini menurut Heru, merupakan alat pendeteksi kontaminasi yang didesain khusus untuk mendeteksi kontaminasi pada manusia.

"Alat tersebut terdiri dari alat deteksi zat radioaktif yang mampu membedakan jenis zat radioaktif, seperti Kalium-40, Caesium-137, Cobalt-60 dan lain-lain serta dan meja pasien yang bergerak secara otomatis," kata Heru.

Terkait status terkini proses clean up, Heru menyampaikan, hingga hari ke-8 ini jumlah drum yang berisi tanah dan vegetasi yang diindikasikan terkontaminasi diangkut ke tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif sebanyak 275 drum.

Proses clean up ini terus dilakukan hingga area tersebut dinyatakan bersih oleh pihak BAPETEN. 

Warga Dilarang Dekati Lokasi

Radiasi nuklir menyebar di kawasan Serpong, Tangerang, sisa hasil uji coba yang dilakukan Bapeten. Warga diminta segera jauhi lokasi terdampak.

Radiasi nuklir menyebar di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Radiasi nuklir itu tepatnya berada di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Radiasi membahayakan itu berasal dari sisa uji coba yang dilakukan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)  sebelumnya.

Bapeten uji nuklir di kawasan itu pada 30-31 Januari 2020.

Bapeten peringatkan warga jauhi lokasi atau tidak memasuki lokasi yang terdampak radiasi nuklir tersebut, yakni Perumahan Batan Indah, Serpong.

 Inilah Lintasan Formula E di Kawasan Monas Jakarta, Panjang 2,6 Km 11 Tikungan dan 10.000 Penonton

Dikutip dari Antara, Kepala Biro Hukum, Kerja sama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, mengatakan, demi alasan keselamatan, warga diminta untuk tidak memasuki lokasi terdampak kontaminasi hingga batas trotoar dan lapangan voli.

Sebelumnya, pada 30 dan 31 Januari 2020, Bapeten melakukan uji fungsi dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.

Secara umum, nilai paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar).

Namun pada saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J.

 Virus COVID-19 Lebih Dasyat Serang Organ Tubuh Manusia Dibanding SARS dan MERS

"Bapeten memang secara rutin melakukan uji fungsi unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS – MONA), dengan melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan di area Jabodetabek," ujar Indra, Jumat (14/2/2020).

Tim uji fungsi melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut dan ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal.

Bapeten telah melakukan koordinasi dengan menginformasikan hasil pengecekan ke ketua RT setempat, dan memasang garis pembatas di lokasi dengan laju paparan yang tinggi, dengan disaksikan oleh ketua RT.

Bapeten dan BATAN kemudian mengambil sampel tanah di sekitar lokasi untuk dilakukan analisa lebih lanjut di laboratorium PTKMR-BATAN.

Berdasarkan hasil analisa di laboratorium dan juga hasil pengukuran laju paparan sebelumnya, maka tim gabungan Bapeten dan BATAN melakukan upaya pencarian sumber yang diduga menjadi penyebab kenaikan laju paparan di atas.

Temuan paparan radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Temuan paparan radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. (ANTARA FOTO/kompas.com)

Kegiatan pencarian telah dilaksanakan pada tanggal 7-8 Februari 2020 yang menemukan beberapa serpihan sumber radioaktif.

Setelah pengangkatan serpihan sumber radioaktif tersebut, dan dilakukan pemetaan ulang, ditemukan bahwa laju paparan mengalami penurunan namun masih di atas nilai normal.

"Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kontaminasi yang sifatnya menyebar di area tersebut, dan perlu dilakukan kegiatan dekontaminasi dengan cara pengambilan atau pengerukan tanah yang diduga telah terkontaminasi dan pemotongan pohon atau pengambilan vegetasi yang terkontaminasi," ujarnya.

Tim BATAN dan Bapeten telah mengambil sampel vegetasi, tanah, dan air sumur di sekitar lokasi untuk memastikan kemungkinan terjadinya kontaminasi silang atau terjadi pencemaran.

Selain itu, tim BATAN telah melakukan kegiatan dekontaminasi tersebut dengan pengerukan tanah dan pemotongan pohon atau tanaman, dengan didampingi tim Bapeten.

Material yang diambil, selanjutnya dikirim ke PTLR-BATAN untuk diolah lebih lanjut. Berdasarkan pengukuran laju paparan setelah pelaksanaan kegiatan dekontaminasi, diperoleh hasil bahwa laju paparan menggalami penurunan yang signifikan.

Namun masih tetap di atas nilai normal, sehingga proses dekontaminasi masih perlu dilanjutkan sehingga diperoleh nilai laju paparan kembali normal.

Tim BATAN juga akan melakukan pemeriksaan Whole Body Counting (WBC) terhadap beberapa warga di sekitar lokasi. Laju paparan pada batas trotoar jalan Perumahan Batan Indah blok H, I, J dan lapangan voli blok J terukur pada batas normal.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved