Kasus Dana Hibah KONI
Sakit Hati Tak Berperan Saat Pengukuhan Kontingen Atlet, Imam Nahrawi Pernah Minta Sesmenpora Mundur
MANTAN Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pernah meminta Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto berhenti.
Penulis: | Editor: Yaspen Martinus
MANTAN Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pernah meminta Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto berhenti.
Hal itu terjadi jelang pengukuhan kontingen atlet Indonesia untuk berpartisipasi di Asian Para Games 2018, pada 2 Oktober 2018 siang.
Informasi itu diterima melalui kiriman pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp, oleh asisten pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.
• BACOK dan Coba Rebut Senjata Aparat, Polisi Tembak Mati Perampok Spesialis Motor Gede
"Saya menerima WA dari Pak Ulum. Jadi karena saat itu baru saja berlangsung pengukuhan kontingen Indonesia di Istana Negara oleh Bapak Presiden."
"Intinya Pak Ulum mengabarkan kepada saya mengirimkan captionnya WA antara Pak Menteri dan Pak Ulum."
"Yang intinya saya diminta mengundurkan diri," ungkap Gatot di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (13/2/2020).
• KIAI NU Diusulkan Jadi Bapak Asuh Anak-anak ISIS Eks WNI Jika Jadi Dipulangkan Pemerintah
Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi menanyakan kepada Gatot, yang dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan suap terkait pengurusan proposal dana hibah KONI yang menjerat terdakwa Miftahul Ulum, soal alasan diminta mengundurkan diri itu.
"Karena pengukuhan kontingen itu saya tidak bisa menghadirkan Imam Nahrawi sebagai yang menerima pataka."
"Karena yang menerima pataka di atasnya Menpora, Ibu Puan Maharani (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)."
• Pemkot Depok Larang Pelajar Rayakan Valentine, Pengamat: Pemerintahan Seperti Itu Biasanya Bobrok
"Dan di Istana itu yang mengatur adalah Kasetpres (Kepala Kesekretariatan Presiden), bukan sesmen," jelasnya.
Gatot sempat menerima hinaan dari Imam Nahrawi.
"Saya dianggap gagal tidak bisa menghadirkan Pak Imam Nahrawi, sebagai yang juga paling tidak itu melaporkan kepada Presiden atau juga menerima pataka dari Presiden."
• Status PNS Guru SMA di Bekasi yang Pukuli Siswanya Bisa Dicabut, tapi Pertimbangannya Banyak
"Dan saya dianggap bodoh, dianggap tolol," ungkap Gatot.
Setelah menerima percakapan di aplikasi itu, Gatot lantas menemui Imam Nahrawi. Gatot meminta maaf kepada Imam Nahrawi.