Guru Aniaya Murid
Muncul Petisi Minta Guru Pukul Siswa SMA Negeri di Bekasi Jangan Dimutasi dan Tetap Mengajar
Muncul petisi yang meminta agar guru SMA Negeri di Kota Bekasi yang pukul siswa itu tetap mengajar di sekolahnya.
Penulis: Muhammad Azzam |
Muncul petisi yang meminta agar guru SMA Negeri di Kota Bekasi yang pukul siswa itu tetap mengajar di sekolahnya.
Petisi itu dibuat oleh akun Aryaguna Kusuma Putra pada change.org, dengan judul 'Jangan Mutasi Pak Idianto'.
Dari 500 tandatangan yang dibutuhkan, hingga pukul 08.22 sudah ada 471 yang menandatanganinya dan terlihat terus bertambah dengan cepat.
Dalam petisi itu berisikan alasan agar guru pukul siswa SMA Negeri di Bekasi tak dimutasi.
Pak Idianto adalah seorang guru di SMAN 12 Bekasi yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan. Beliau merupakan sosok yang tegas dan disiplin.
• Polisi Akui Jenis Kelamin Lucinta Luna adalah Perempuan, Berdasarkan Putusan Pengadilan
• Dalam Sidang, Rey Utami Sebut Barbie Kumalasari Suruh Galih Bicara Soal Ikan Asin
• Mahfud MD Beberkan Alasannya Tidak Setuju Pemulangan 660 WNI Bekas Anggota ISIS
• CURHATAN Ririn Ekawati Setelah Suami Meninggal Bukan Cerai, Terima Takdir Pernikahannya Selesai
Beliau berani menggunakan cara-cara yang dianggap kekerasan demi tegaknya aturan-aturan yang telah berlaku
Baru-baru ini Pak Idi (panggilan akrabnya) terjerat kasus kekerasan terhadap siswa akibat memukul beberapa siswa yang terlambat.
Hal ini menyebabkan beliau dimutasi. Sebagai siswa SMAN 12 Bekasi, tentunya tidak bisa menerima hal ini begitu saja.
Bagi saya, Pak Idi adalah sosok yang berbeda dari guru kebanyakan. Walaupun cara-caranya dianggap sebagai kekerasan, tetapi beliau punya integritas yang tinggi, bersih, serta mempunyai pengetahuan yang luas.
• TAK Ada Sepatah Katapun Terucap, Hanya Lambaian Tangan dan Isyarat Kegetiran Hidup Lucinta Luna
Sudah kurang lebih 2 tahun saya diajarnya, dan saya selalu menemukan pengetahuan baru ketika saya diajar oleh beliau.
Ketika beliau menjadi kesiswaan, seolah sekolah berubah 180°, aturan-aturan kembali ditegakkan, bahkan dengan cara paksaan. Pungli-pungli juga mulai diberantas habis, dan itu bisa terjadi karena jasa-jasa beliau.
Saya mohon, kembalikan Pak Idi kepada kami. Beliau memang bersalah karena sudah melakukan tindak kekerasan, tetapi, karena beliau sekolah ini menjadi lebih baik, menjadi lebih bersih, dan menjadi lebih berkarakter.
Selalu ada bintang lain di kegelapan malam - Pak Idianto.
• Sudah Tiga Hari Ditahan Polisi, Gaya Rambut Lucinta Luna Berubah
Sebuah video viral seorang guru SMA di Bekasi, Jawa Barat diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap siswanya.
Video itu beredar di media sosial facebook dengan akun Kartolo Wijonarko.
Video itu juga beredar di pesan Whatsapp. Dalam video itu, dugaan tindakan kekerasan itu dengan cara memukul siswa dan disaksikan dihadapan para siswa lainnya di tengah lapangan sekolah.
Guru itu terlihat memukul bekali-kali siswa tersebut pada bagian punggung dan kepala.
• TERUNGKAP, Syifa Hadju Ternyata Masih Simpan Kalung Emas Pemberian dari Angga Yunanda
Tindakan guru itu ramai menjadi perbincangan hingga mengundang perhatian sejumlah pihak.
Sejumlah pihak itu meminta agar oknum guru bernama Idianto dimutasi bahkan dicopot dari statusnya sebagai PNS.
Akan tetapi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat masih melakukan pertimbangan atas tindakan yang akan dilakukan.
Pihaknya telah mengumpulkan sejumlah keterangan dan berbagai masukkan dari sejumlah pihak.
Saat proses pemeriksaan oleh Inspektorat maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, di tengah lapangan ada aksi yang dilakukan sejumlah siswa-siswi.
• KISAH Cinta Terlarang, ART Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan Hasil Hubungan Gelap dengan Sang Kekasih
Mereka berkumpul ditengah lapangannya, membawa papan tulis besar bertuliskan 'kami mencintai penegak disiplin di sekolah kami'.
Ada juga yang membentangkan spanduk berbahab kain putih bertuliskan 'kami siswa siswi SMAN 12 cinta guru mendidik'.
Saat melakukan aksi mereka terteriak agar oknum guru itu bisa tetap mengajar dan tak dikeluarkan dari sekolah.
Bahkan pada saat oknum guru bernama Idiyanto keluar ruangan usai dimintai klarifikasi pihak Inspektorat dan Dinas Pensidikan langsung dihampiri para siswa dan memeluknya hingga semua siswa pada menangis.
"Pak terimakasih pak, jangan pergi," ucap murid-murid SMAN 12 bersamaan.
• KABAR GEMBIRA: 1.020 Orang Sembuh dari Corona, China Berterima Kasih kepada Indonesia
Ketika keluar gerbang, Idi pun masih dipanggil murid-muridnya sambil histeris menangis.
Melihat suasana itu, Idi pun tak kuasa menahan tangis
Salah satu murid SMAN 12 yang tak mau menyebutkan namanya mengaku tak ingin guru itu pindah.
Tindakan Idi yang memukul anak muridnya memang memiliki alasan kuat. Apalagi Idi merupakan sosok yang sangat disiplin.
Apalagi pada saat ini yang telat datang ke sekolah mencapai 172 orang.
"Itu (perbuatan pak Idi) karena kesalahan kita sendiri, kita sudah dikasih toleransi sebenarnya tapi kami tidak datang lebih awal, dia hanya ingin tertib," kata dia.
• Ashanty Tiba-tiba Bicara Kematian, Beri Pesan Pilu ke Aurel: Kayaknya Umur Bunda Nggak Panjang
Kepala Bidang Guru dan Kependidikan pada Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Suhanggan mengatakan pihaknya telah memintai keterangan dan mendengarkan masukan berbagai pihak.
Akan tetapi untuk keputusan akan dirapatkan kembali. Termasuk soal pencopotan maupun mutasi oknum guru tersebut.
"Ya tentunya ada suatu kejadian, secara pribadi saya tidak bisa memutuskan, saya melaporkan hasil apa yang saya temukan ke pimpinan kami. Tapi tentunya hal-hal yang sifatnya obyektif, ril, dan komperehensif," kata dia usai mendatangi SMA Negeri 12, pada Kamis (13/2/2020).
Asep menerangkan permintaan sejumlah siswa yang tetap ingin oknum guru itu tetap mengajar juga akan menjadi pertimbangannya.
• TERUNGKAP Alasan Karen Pooroe Minta Jenazah Anaknya yang Meninggal Jatuh dari Apartemen Diotopsi
Meski sanksi atau tindakan administrasi juga harus dilakukan.
"Sudah kami dapatkan dengan kondisi yang seperti hal-hal yang sifatnya anomali itu tadi ketika ada yang siswanya histeris itu menjadi bagian dari pertimbangan kami," ujar dia. (MAZ)