Formula E

SIRKUIT Formula E Tak Bakal Sampai GBK, Area Monas Juga Tidak Boleh Dipakai

SEKRETARIS Daerah DKI Jakarta Saefullah menyatakan, koordinasi dengan Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka sangat perlu dilakukan.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
fiaformulae.com
Logo Formula E 

SEKRETARIS Daerah DKI Jakarta Saefullah menyatakan, koordinasi dengan Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka sangat perlu dilakukan.

Sebagai benda cagar budaya, penataan ataupun pemakaian kawasan tersebut harus mendapat persetujuan dari komisi itu, sebagaimana amanat Keppres Nomor 25 tahun 1995.

“Nanti dijelaskan cagar budaya itu mana saja dan yang tidak cagar budaya itu mana saja."

Larangan Pemakaian Ganja untuk Kesehatan Bakal Digugat ke MK

"Konstruksinya model apa, akan berdampak apa, dan sebagainya. Itu nanti akan didetailkan,” ujar Saefullah di Balai Kota DKI, Selasa (11/2/2020).

Kata dia, rincian itu akan diperoleh dari Komrah atau komisi pengarah yang diketuai Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Sejauh ini, Pemprov DKI Jakarta menghormati keputusan dari pemerintah pusat soal rencana pembangunan ataupun pemakaian benda yang masuk sebagai cagar budaya.

Pemprov DKI Ingin Larang Ondel-Ondel untuk Mengamen, Sejarawan Ingatkan Kejadian Tahun 1950-an

“Monas ini kan monumen perjuangan, bukan hanya (bagi) DKI Jakarta saja."

"Yahsekali-kali ada event internasional yang digandrungi kelompok milenial, dan kelompok berbagai usia juga di sana,” katanya.

Menurut dia, tidak semoa zona yang ada di Kawasan Medan Merdeka bakal dipakai untuk lintasan balap Formula E.

Witan Sulaeman Main di Eropa, Klub Barunya Nyaris Sentuh Zona Degradasi

Salah satu yang tidak mungkin dipakai adalah Taman Medan Merdeka atau ring dalam Monas.

“Kemungkinan juga nantie nggak sampai ke GBK (Gelora Bung Karno) sirkuitnya karena terlalu kepanjangan."

"Maksimal rute itu 3,3 kilometer, jadi salah satu saja (Kawasan Medan Merdeka atau GBK),” jelasnya.

Wartawan Dipenjara karena Kritik Bupati Lewat Tulisan, Adian Napitupulu: Ini Kriminalisasi Jurnalis!

Saefullah juga meminta kepada DPRD maupun masyarakat untuk turut bantu mengawasi pelaksanaan ajang balap Formula E, yang diklaim perputaran uangnya mencapai Rp 1,2 triliun.

Hal ini dikatakan Saefullah untuk menganggapi pandangan dari DPRD DKI bahwa biaya pembangunan sirkuit sangat tinggi.

“Pembangunan dihitunglah pekerjaan itu berjalan saja, pada akhirnya ada audit, internal maupun eksternal."

Roy Suryo: Anggota Polri 470 Ribu, Mosok Sudah Sebulan Cari Harun Masiku Tidak Ketemu?

"Kalau internal di inspektur (Inspektorat) dan eksternal bisa BPK, BPKP, kalau diminta.”

“Masyarakat juga boleh lakukan pengawasan kalau dianggap ada sesuatu yang perlu diawasi."

"Jadi setiap kegiatan, besar kecil, fisik, non fisik, pada akhirnya adalah audit dan kami taat terhadap audit,” paparnya.

Di Medan Merdeka

Pemprov DKI Jakarta kini memastikan lintasan untuk ajang balap Formula E pada Juni 2020, tetap digelar di Kawasan Medan Merdeka, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Sebelumnya sempat muncul wacana sirkuit Formula E dipindah ke ruas Jalan Sudirman-Thamrin,

Bahkan, Kementerian Sekretariat Negara telah memberikan isyarat pelaksanaan Formula E bisa digelar di area tersebut.

 Politikus PDIP Effendi Simbolon: Sri Mulyani Perlu Diganti

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, beberapa waktu lalu pemerintah daerah telah menyiapkan beberapa alternatif rute, salah satunya adalah Gelora Bung Karno (GBK).

Namun sejak Senin (10/2/2020) petang, keputusan sirkut beralih ke Kawasan Medan Merdeka dan Monumen Nasional (Monas).

“Kemensetneg sudah kasih lampu hijau buat dilaksanakan di kawasan Medan Merdeka,” ujar Saefullah di Balai Kota DKI, Selasa (11/2/2020).

 NETA S Pane Sarankan Kapolri Keluarkan Perintah Tembak di Tempat untuk Harun Masiku, Ini Tujuannya

Menurut dia, Kawasan Medan Merdekat terdiri dari tiga zona yakni Taman Medan Merdeka, Penyangga Taman Medan Merdeka, dan Pelindung Taman Medan Merdeka.

Hal ini sebagaimana diatur oleh Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta.

“Jadi yang namanya Kawasan Medan Merdeka ini ya Grand Hyatt sampai Jalan Abdul Muis."

 Effendi Simbolon Bilang Susunan Kabinet Indonesia Maju Bukan Dream Team, Sarankan Tak Usah Ada Menko

"Sampai Masjid Istiqlal, sampai belakang Istana Negara, sampai Kebon Sirih, itu kawasan Medan Merdeka,” jelas Saefullah.

Hingga kini, kata dia, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menyiapkan sirkuit.

Kata dia, semua pihak yang berkepentingan dalam ajang Formula E ini akan menyosialisasikan rencana itu, bahwa balapan mobil listrik tersebut digelar di Kawasan Medan Merdeka.

 Di Depan Megawati, Prabowo Janji Bakal Bikin Patung Bung Karno Naik Kuda

“Jadi kalau ada hal-hal yang terganggu dalam rangka persiapan, kami minta pengertiannya sekaligus mohon maaf karena pasti dalam konstruksi ada hal-hal yang terganggu,” ujarnya.

Meski demikian, Saefullah enggan menjelaskan lintasan balap itu apakah masuk ke kawasan dalam Monas atau tidak.

Persoalan rute akan dijelaskan oleh Mensesneg yang didampingi Gubernur DKI.

 Banjir 4 Meter di Kebon Pala Belum Surut, Banyak Warga Bertahan di Genting karena Belum Ada Bantuan

“Itu nanti dijawab lebih detail akan ada konferensi pers bersama antara Pak Gubernur dan Pak Mensesneg,” imbuhnya.

Sebelumnya, ruas Jalan Sudirman-Thamrin bakal menjadi sirkuit pengganti ajang balap Formula E pada Juni 2020 mendatang.

Ruas jalan ini dipilih setelah Kementerian Sekretariat Negara menolak usulan lintasan balap Formula E yang diajukan Pemprov DKI Jakarta di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

“Sepanjang Jalan Sudirman dan Thamrin, lalu sedikit belok ke arah GBK (Gelora Bung Karno),” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho, Jumat (7/2/2020).

 Jokowi Ogah Pulangkan 600 WNI Mantan Kombatan ISIS, Fadli Zon: Jangan Pakai Perasaan

Dia mengatakan, Pemprov DKI sebetulnya menyediakan jalur alternatif bila usulan awal lintasan tidak disetujui pemerintah pusat.

Hingga kini, kata Hari, tim panitia dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan FEO serta FIA masih berada di lapangan untuk meninjau langsung kondisi aspalnya.

Namun sejauh ini, kondisi aspal DKI Jakarta telah memenuhi persyaratan untuk dijadikan tempat balap Formula E.

 Tak Undang Jokowi ke Acara HUT ke-12 Partai Gerindra, Prabowo: Malu, Kecil-kecilan

“Kriteria lintasan sudah pakai grade (tingkatan) tiga, artinya jalan arteri atau protokol DKI sudah memenuhi standar FIA untuk Formula E."

"Berbeda bila untuk Formula 1, aspal yang dipakai harus grade 1 atau A,” jelasnya.

Menurut Hari, proses layer aspal dilakukan malam hari karena mempertimbangkan kondisi lalu lintas di sana.

 BOS Wedding Organizer Penipu Beli Rumah Rp 1,2 Miliar Pakai Uang Korban, Karyawan Digaji Rp 1 Juta

Prosesnya juga dilakukan dua bulan sebelum lomba digelar atau pada April 2020 nanti.

“Prosesnya cukup satu malam, nanti aspal dinilai pihak sana (FIA dan FEO)."

"Kalau sudah bagus ya sudah cukup, tapi kalau belum ya layer lagi,” ungkapnya.

 Rekonstruksi Kasus Penyiraman Air Keras Digelar Pagi-pagi Buta, Novel Baswedan Bilang Begini

Meski ada jeda waktu dua bulan jelang balapan, ruas jalan yang dilapisi aspal baru itu tetap dibuka umum.

Namun, jumlah kendaraan dibatasi, khusus kendaraaan ukuran kecil dan sepeda motor.

“Kalau kendaraan besar kami siapkan pengalihan ke jalur alternatif, bisa kok seperti itu,” tuturnya.

 Masalah Serius di Mata Jadi Alasan Novel Baswedan Tak Ikut Rekonstruksi Penyiraman Air Keras

“Untuk penutupan jalan maksimal dua hari sebelum lomba."

"Misalnya perlombaan digelar Sabtu ya Kamis atau Jumat sudah ditutup total dan hanya ofisial (pejabat) yang boleh mendekat,” tambahnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved