Jakpro Gandeng PLN Bangun UMKM di Bawah Saluran Udara Tegangan Tinggi di Pluit

PT Jakarta Utilitas Propertindo menggandeng Perusahaan Listrik Negara dalam membangun kawasan kuliner dibawah Saluran Udara Tegangan Tinggi di Pluit.

Anak perusahaan PT Jakarta Propertindo itu telah berkoordinasi dengan PLN untuk membangun kawasan kuliner di bawah SUTT yang mencakup tiga RW di Kelurahan Pluit.

Awalnya pembangunan di lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan di bawah SUTT ini dikhawatirkan dapat mengurangi daerah resapan air dan mengganggu kesehatan masyarakat yang beraktivitas di sana.

• Area RTH Akan Dibangun Kawasan Kuliner, Warga Pluit Heran dengan Rencana Pemprov DKI

Kepala Departemen Pengelolaan Aset dan Properti PT Jakarta Utilitas Propertindo Hafidh Fathoni mengatakan, selama ini PLN tak mempersoalkan bila pembangunan dilakukan di bawah SUTT.

Namun demikian, dia tidak mengetahui sejauhmana kajian yang dilakukan oleh PLN mengenai dampak kesehatan bila ada aktivitas warga di bawah SUTT.

“Mengenai kajian atau tidak, secara detail kami tidak tahu. Tapi kami menggandeng PLN dan kami gandeng mereka karena lebih mengerti mana yang boleh atau tidak boleh,” ujar Hafidh di lokasi pada Selasa (4/2/2020).

• PDIP DKI Instruksikan Anggotanya di Komisi Kritisi Pembangunan Kawasan Kuliner di RTH

Menurut dia, koordinasi yang dilakukan hanya sebatas konsultasi kepada PLN.

Saat itu, pelaksana proyek minta dikaji soal keamanan dan kenyamanan saat beraktivitas di bawah SUTT.

“Mengenai nanti penerapan mitra di lapangan itu urusan mereka (dengan PLN), tapi mengenai konsultasi atau menggandeng tetap kami minta dilakukan,” ungkapnya.

• UPDATE Pembangunan Kawasan Kuliner di RTH Dikeluhkan Warga, Ini Kata Wali Kota Jakarta Utara

Selain memastikan lahan itu aman digunakan untuk beraktivitas, Hafidh juga menjamin proyek tersebut tetap mempertahankan RTH.

Bahkan, PT Jakarta Utilitas Propertindo juga bakal mengedepankan proyek yang ramah lingkungan dalam penataan kawasan tersebut.

Artinya kawasan kuliner yang dibangun di lahan RTH di RW 12, 14 dan 15 tetap mengutamakan lingkungan.

• VIDEO: Fraksi PDIP DKI Sayangkan Sikap Anies Ubah RTH di Pluit Menjadi Kawasan Kuliner

“Untuk lapisan bawahnya nanti memakai bahan grass block sehingga fungsi RTH kami pertahankan,” kata Hafidh.

Dia mengatakan, jenis bangunan untuk binaan UMKM di sana juga berbahan semi permanen sehingga dapat dibongkar bila lahan dibutuhkan untuk kepentingan lain.

Sedangkan untuk atap yang digunakan, diklaim ramah lingkungan dan mampu meredam radiasi sinar ultra violet (UV) karena memakai atap onduline.

• Anies Diminta Kaji Ulang Pembangunan Kawasan Kuliner di RTH Pluit, RTH Itu Susah Payah Dibikin Ahok

“Proyek sudah dimulai sejak awal 2018 dan sempat terhenti selama setahun, sehingga target selesai menjadi tahun 2021. Saat ini progresnya belum sampai lima persen karena sekarang pelaksana proyek masih fokus pada pembersihan lahan (land clearing) dulu,” jelasnya