Banjir Jakarta
CURAH Hujan Tetap Tinggi, Jakarta Masih Berpotensi Banjir pada Februari Hingga Maret 2020
KEPALA BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, DKI Jakarta masih berpotensi banjir pada Bulan Februari hingga Maret 2020.
KEPALA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, DKI Jakarta masih berpotensi banjir pada Bulan Februari hingga Maret 2020.
Dikutip dari laman bmkg.go.id, menghadapi periode hujan tinggi pada Februari-Maret 2020, berikut ini wilayah yang berpotensi banjir:
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Papua.
Wilayah yang berpotensi cukup tinggi terjadi banjir:
- Banten (Pandeglang, Serang, Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak)
- DKI Jakarta
- Jawa Barat (Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sumedang)
- Jawa Tengah (Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Pekalongan, Semarang, Surakarta, Tegal, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo)
- DI Yogyakarta (Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kulonprogo, Sleman)
- Jawa Timur (Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Batu, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Surabaya, Lamongan, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung)
- Sulawesi Selatan (Barru, Bone, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Makassar, Palopo, Pare pare, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajenen Kepulauan, Pinrang, Sidenrang Rappang, Takalar, Toraja Utara, Wajo)
- Sulawesi Tengah (Sigi), Provinsi Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara)
- Papua (Deiyai, Mamberamo Raya, Nabire, Dogiyai, Mimika, Mamberamo Tengah, Keerom, Paniai).
Berdasarkan analisis spasial distribusi curah hujan, perkembangan musim hujan hingga pertengahan Januari 2020, 99% wilayah Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim hujan.
Wilayah yang belum memasuki musim hujan terdapat di sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan NTT.
Berdasarkan prakiraan hujan dasarian BMKG, terdapat indikasi pada awal Februari akan muncul peluang penguatan curah hujan tinggi di sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua.
• BREAKING NEWS Hari Ini Luthfi Alfiandi Divonis, Langsung Bebas Jika Putusan Sesuai Tuntutan Jaksa
Berdasarkan prakiraan curah hujan harian BMKG, hujan dengan intensitas tinggi pada periode 31 Januari-5 Februari berpotensi terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan.
Juga, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Gelombang dengan tinggi 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna.
• Jokowi Baru Tahu Soedirman Wafat karena TBC, Jenderal Besar Pernah Gerilya dengan Satu Paru-paru
Lalu di Samudra Hindia selatan Jawa, perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera.
Sedangkan pada Februari, beberapa wilayah diprakirakan akan mengalami curah hujan rendah seperti di Aceh Timur, Sumatera Utara bagian Timur, dan Riau.
Wilayah-wilayah tersebut perlu mewaspadai potensi kekeringan dan kebakaran hutan/lahan (karhutla).
• KURANG Kasih Sayang Orang Tua, Siswi SMP Bikin Prank Mengaku Diculik, 10 Menit Dibongkar Polisi
Hingga 30 Januari 2020, hotspot terbanyak terpantau di wilayah Riau dengan jumlah 117 titik.
Potensi karhutla di wilayah Pesisir Timur Sumatera tersebut tidak terkait dan tidak terpengaruh oleh kebakaran hutan di Australia.
BMKG dalam membuat prakiraan cuaca (dan iklim) diawali dengan melakukan analisis data pengamatan cuaca dan fenomena atmosfer.
• LUAR Biasa! Cristiano Ronaldo Jadi Orang Pertama yang Punya 200 Juta Pengikut di Instagram
Kemudian, analisis Model Numerik Cuaca dan diakhiri dengan pembuatan keputusan akhir oleh prakirawan.
Data yang digunakan dalam pembuatan prakiraan cuaca (dan iklim) sangat beragam, mulai dari pengamatan, fenomena atmosfer, hingga data model numerik cuaca.
Jadi, input yang digunakan dalam pembuatan prakiraan cuaca tidak hanya data satelit dan model numerik (NWP) saja.
• SEWA Kamar di Gang Royal Rp 30 Ribu, Ada Tisu yang Dinamai Sesuai Catatan Transaksi
Meskipun kondisi iklim tahun 2020 diprakirakan mendekati pola normalnya, BMKG tetap mengharapkan kementerian/lembaga terkait dan masyarakat luas tetap waspada terhadap potensi dan risiko bencana terkait iklim dan cuaca (hidrometeorologi) di masa mendatang.
Masyarakat diimbau agar terus memperbarui dan memanfaatkan informasi terkini dari BMKG. Layanan informasi tersebut dapat diakses melalui:
- http://www.bmkg.go.id;
- follow @infobmkg;
atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (*)