Kabel Semrawut

Banyak Kabel Semrawut, Dewan Minta Pemkot Bekasi Buat Program Pembangunan Box Utilitas

Permintaan kita bahwa ke depan, memang Kota Bekasi butuh rancangan induk pengembangan drainase, salah satunya sekaligus pembuatan box utilitas.

Penulis: Muhammad Azzam |
Warta Kota/Muhammad Azzam
Pemandangan kabel semrawut seringkali dijumpai di hampir seluruh sudut wilayah Kota Bekasi. 

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi meminta agar Pemerintah Kota Bekasi membuat program kerja pembangunan box utilitas.

Hal itu menyusul banyaknya kabel semrawut yang merusak keindahan kota.

"Ini salah satu fokus kita, dan permintaan kita bahwa ke depan, memang Kota Bekasi butuh rancangan induk pengembangan drainase, salah satunya sekaligus pembuatan box utilitas," kata Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairoman Juwono Putro, pada Jumat (17/1/2020).

Chairoman menerangkan, pemanfaatan ruang bawah tanah untuk jaringan kabel listrik, telepon atau internet harus mulai dipikirkan.

"Beberapa kota modern sudah memasukkan aspek estetika sehingga tidak ada kabel-kabel itu di atas," jelas dia.

Ia menambahkan keberadaan box utilitas itu juga bisa menjadi peluang bisnis Pemkot Bekasi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari para pemilik jaringan telepon atau internet.

"Itu punya nilai bisnis, harus di acuan sendiri itu. Bisa dibuatkan aturannya, ini peluang besar untuk di kelola pemerintahan daerah," kata dia.

Ritual Membantai Tujuh Anak dan Seorang Wanita Hamil Setelah Disiksa Lalu Dikubur di Kuburan Massal

Pengamatan Wartakotalive.com, pemandangan kabel semrawut seringkali dijumpai di hampir seluruh sudut wilayah Kota Bekasi.

Kabel itu merusak pemandangan dan bahkan membahayakan karena menjuntai ke bawah.

Pemandangan kabel semrawut seringkali dijumpai di hampir seluruh sudut wilayah Kota Bekasi.
Pemandangan kabel semrawut seringkali dijumpai di hampir seluruh sudut wilayah Kota Bekasi. (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Salah satu kabel semrawut di Jalan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi. Bahkan, ada 13 tiang menancap di satu titik dekat jembatan yang melintang di atas Saluran Irigasi Gempol, dekat kawasan Grand Satria City.

Selain itu kabel-kabel juga terlihat saling menyilang tidak beraturan. Kemudian kabel-kabelnya pun kebanyakan sudah kendur, sehingga melorot hingga mendekati jalan.

Pedagang Bakso dan Warteg Resah Mau Dipasang Alat Perekam Pajak yang Bisa Memukul Industri Kecil

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah laki-laki tewas setelah tersengat aliran listrik di dekat Rusun Penjaringan, Jakarta Utara.

Bocah malang itu tersengat aliran listrik saat mengambil bola yang tercebur di genangan air dekat tiang listrik.

Tukang Bakso dan Warteg di Depok Dipasang Alat Perekam Data Online untuk Memantau Perolehan Pajak

Nahasnya, terdapat potongan kabel yang tak terurus rapi, yang bersinggungan langsung dengan genangan air tersebut.

"Di sana ada sisa bekas potongan kabel."

"Sebelumnya kalau hujan, genangan air tidak sampai menjangkau potongan kabel."

"Baru kali ini, genangan meredam kabel itu dan jadi ada arusnya," kata Pengelola Rusun Penjariangan, Ahmad Hidayat saat dikonfirmasi, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).

Ahmad mengatakan, keluarga dari bocah malang itu bukan termasuk dalam penghuni rusun tersebut.

 Bocah yang Tersengat Aliran Listrik Sempat Ditolong Pengelola Rusun Sebelum Dinyatakan Meninggal

Menurutnya, bocah laki-laki itu hanya bermain sepak bola di tempat tersebut dengan anak sebayanya.

"Bukan (penghuni). Dia hanya sedang bermain bola dengan teman-teman sekolahnya," jelasnya.

Diketahui bocah laki-laki berinisial GR (7) meninggal di sekitar area revitalisasi Blok C Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis (5/12/2019) pukul 11.30 WIB.

Adapun saat ini, insiden tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian setemalt dengan memberikan garis polisi (police line) di tempat kejadian perkara (TKP).

 Homecoming Sixerhood Celebration 2019 Alumni SMAN 6 Jakarta Menghadirkan Konser Musik dan Fun Walk

Sebelumnya, diberitakan, pengelola Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, Ahmad Hidayat menyebutkan, bocah laki-laki berinisial GR (7) sempat tertolong sebelum dinyatakan meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik yang bersinggungan dengan genangan air.

Ia menjelaskan, dirinya sempat menolong korban dengan menarik badan korban menggunakan sebatang bambu yang didapatnya di sekitar area.

Bahkan, Ahmad mengaku saking kuatnya aliran listrik itu hingga menyebabkan bambu yang digunakan sebagai alat penolong korban turut tersengat aliran listrik.

"Saat itu, saya melihat anak itu sudah telungkup kena aliran setrum. Saya menolong pakai bambu, bahkan di bambu yang saya pegang juga terasa aliran setrum itu," katanya saat dikonfirmasi, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).

 Terungkap Hati Inneke Koesherawati Tak Sanggup dan Teriris Saat Suami Menanyakan Usia Anak Terkecil

Ada pun, ia menuturkan, saat sempat diangkat dari genangan air itu, sang bocah malang itu masih dalam keadaan bernyawa.

Namun, nyawa bocah tersebut tak sempat terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

"Saya seret anak itu ke luar genangan, saya ikat kakinya menggunakan selang, diangkat kakinya dengan posisi kepala di bawah supaya airnya keluar," jelasnya.

 Sudin Meninggal Tersengat Aliran Listrik Saat Bekerja Memotong Ranting Pohon

"Saat itu si anak masih bernapas dan sempat tersedak air. Lalu dia dibawa ke rumah sakit dan sekarang sudah meninggal. Saya enggak tahu meninggalnya saat dalam perjalanan atau sudah di rumah sakit," sambung Ahmad.

Diberitakan sebelumnya, GR (7) meninggal akibat tersengat aliran listrik di sekitar area revitalisasi Blok C Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis (5/12/2019) pukul 11.30 WIB.

Bocah tersebut diketahui nekad masuk ke dalam genangan air yang bersinggungan dengan bekas potongan kabel hanya untuk mengambil bola yang masuk kedalam genangan air itu.

 Xiaomi Meluncurkan Wireless Earphone Bluetooth Dibanderol Rp 249 Ribu dengan KUalitas Audio Terbaik

Sebelum ini, dua orang pekerja galian kabel PLN bernama Ato Rasito (21) dan Rizal Maulana (21) tewas setelah tersengat aliran listrik, saat melakukan pengerjaan galian kabel di Jalan Orista 3, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (28/3) siang tadi.

Seorang saksi mata bernama Cepot (43), yang merupakan warga sekitar, mengatakan, dia mendengar suara jeritan keras sekira pukul 13.20 WIB.

Suara jeritan keras itu ternyata berasal dari Rizal yang terkapar di dalam lubang galian sedalam kurang lebih 3 meter.

"Jadi, awalnya yang keseterum itu satu orang (Rizal). Lalu kayaknya yang satu lagi (Ato) ini enggak tega ngeliat dia menjerit. Terus enggak pikir panjang langsung nyelametin. Enggak tahunya yang nyelametin juga meninggal kena seterum," ucap Cepot di lokasi.

Cepot menduga keduanya merupakan kerabat dekat lantaran mereka berdua memiliki tato bergambar macan di lengan kirinya. Merek celana yang mereka kenakan saat kejadian pun sama.

Berdasarkan data, keduanya memang tinggal di daerah yang sama. Rizal diketahui beralamat di Dusun 01, Karang Asem, Karang Wareng, Cirebon, Jawa Barat.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved