Banjir Tahun Baru 2020

Penanganan Banjir Jakarta Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya Sesuai Data BPBD DKI dan Pihak Terkait

Data menjelaskan, banjir Jakarta pada tahun baru 2020, Pemprov DKI dinilai telah mampu menangani dengan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Warta Kota/Istimewa
Penanganan banjir yang terjadi di Ibu Kota Jakarta semakin baik, Pemprov DKI melakukan gerakan cepat atasi banjir yang terjadi, kemarin. 

Sebelumnya, diberitakan bahwa Pemerintah Kota Bekasi mempersiapkan sejumlah hal dalam menghadapi prediksi terjadinya cuaca ekstrem pada pertengan Januari hingga awal Februari 2020.

Ilustrasi. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan makan bersama pengungsi di Rusun Rawa Buaya Jumat (3/1/2020).
Ilustrasi. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan makan bersama pengungsi di Rusun Rawa Buaya Jumat (3/1/2020). (Warta Kota)

Cuaca ekstrem itu merupakan curah hujan yang tinggi sehingga berpotensi terjadi kembali banjir.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, persiapan itu pihaknya akan menyiapkan shelter evakuasi hingga sejumlah perahu evakuasi di titik lokasi banjir.

"Kita tidak ingin terjadi banjir lagi, tapi ada informasi yang cukup dari BMKG bahwa akan ada cuaca yang ekstrem hujan."

"Maka, kita harus melakukan persiapan," kata Tri kepada awak media, Rabu (8/1/2020).

 Warga Resah dan Menolak Rencana akan Beroperasinya Kembali Tempat Prostitusi Vins Pondok Indah

Tri menerangkan, shelter evakuasi bencana banjir itu akan disiapkan di tiap kecamatan.

Nantinya shelter itu bakal berfungsi laiknya posko penampungan sementara.

"Shelter itu nanti ada fasilitasnya lengkap, mulai keperluan logistik, obat-obatan, hingga area istirahat tempat tinggal sementara."

"Lengkap semua, ada dapur bersama, tim kesehatan dan lainnya," ucap dia.

Untuk jumlah shelternya akan disesuaikan dengan wilayah terdampak banjir. Jika area terdampak cukup banyak titik, tentunya shelter yang dibangun akan lebih banyak.

"Disesuaikan dengan kondisi yang ada misal di Jatiasih sebaran titik banjir banyak tentu harus lebih banyak," kata Tri.

 Anies Baswedan Heran Kok Peringatan Dini Soal Cuaca Ekstrem Kedubes AS Lebih Viral Dibanding BMKG

Tak hanya kesiapan shelter, lanjut Tri, pihaknya juga telah meyiagakan personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana maupun unsur lainnya dalam penanganan banjir.

Tidak ketinggalan, perahu evakasi juga disipakan di titik-titik lokasi terdampak banjir sehingga proses evakuasi jauh cepat.

"Kita sekarang dalam posisi hampir mendekati angka 40-an (perahu), kita lebih prepare dalam menghadapi ini, menjadi lebih prepare menghadapi informasi BMKG soal cuaca ekstrim," kata dia.

 Pemilik Mobil Didenda Rp 20 Juta Jika Tidak Punya Garasi Setelah Perda Garasi Disahkan DPRD Depok

Tak hanya itu, alat pendeteksi maupun tim pemantau debit air Kali Bekasi juga disiagakan.

 Warga Bekasi Banyak yang Terserang Penyakit Kulit Hingga Diare yang Jadi Bencana Pasca Banjir

Sehingga, bila tinggi air muka melebihi batasa normal sudah bisa langsung diinformasikan ke warga untuk melakukan persiapan evakuasi.

"Dinas BMSDA itu sudah ada early warning system, ada peringatan dini kita sudah pasang alat di perbatasan dengan Bogor sana namanya jembatan PU. Kita juga di PGP ada pos pengawas," kata dia.

 Diungkap Polisi Bahwa Satu dari Tiga Tersangka Penyuplai Senpi Koboi Lamborgini Itu Anak Ayu Azhari

Tri menambahkan saat ini juga proses perbaikan tanggul rusak di sepanjang Sungai Bekasi tengah dikerjakan pihak Kementerian PUPR.

Sehingga, diharapkan tidak terjadi limpasan air melaui tanggul rusak itu.

"Pihak Kementerian PUPR juga menyiapkan sejumlah pompa, kami dari pemkot juga siapkan," katanya.

 Kim Jong Un Pertama Kali Muncul dari Persembunyian Sejak Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Drone

Sementara itu, sebelumnya diberitakan, ijazah yang rusak atau terbawa banjir menjadi persoalan warga Kota Bekasi pascabanjir yang terjadi pada awal tahun 2020.

Warga meminta agar pemerintah memfasilitasi untuk proses penerbitan ijazah baru.

Akan tetapi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatulah mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menerbitkan Ijazah atau Surat Tanda Taman Belajar (STTB) baru bagi.

“Iya tidak bisa diperbaiki, digati atau diterbitkan baru,” kata Inay kepada Warta Kota, Rabu (8/1/2020).

Ia menjelaskan, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 29 tahun 2014, ijazah tidak bisa diterbitkan yang baru.

 Terdapat Sebanyak 9 Turap Jebol di Tangerang Selatan Setelah Terjadinya Banjir Tahun Baru

 Kim Jong Un Pertama Kali Muncul dari Persembunyian Sejak Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Drone

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved