Perang AS vs Iran
Bukan Cuma Qasem Soleimani, Komandan Garda Revolusi Iran Juga Jadi Target AS tapi Gagal Dibunuh
AMERIKA Serikat ternyata menargetkan pimpinan komandan Iran lain, sebelum menewaskan Jenderal Qasem Soleimani.
AMERIKA Serikat ternyata menargetkan pimpinan komandan Iran lain, sebelum menewaskan Jenderal Qasem Soleimani.
Pembunuhan pada komandan Iran lain itu sedianya dilancarkan di hari yang sama dengan serangan rudal kepada Soleimani, namun gagal, seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (11/1/2020).
Komandan yang gagal dibunuh rezim Donald Trump itu adalah Abdul Reza Shahlai.
• Polisi Sempat Tahan dan Tes Urine Penyelidik KPK di PTIK, Mabes Polri Bilang SOP-nya Memang Begitu
Shahlai merupakan komandan tingkat atas di Garda Revolusi Iran.
Pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya, tak mengatakan lebih lanjut kenapa misi tersebut gagal.
Namun, pembunuhan kepada Shahlai didasari untuk melumpuhkan angkatan bersenjata Quds milik Iran.
• Pemuda Koja Rudapaksa Bocah 15 Tahun Sampai Hamil, Dijanjikan Rp 50 Ribu dan Handphone
AS menilai Quds termasuk organisasi teror.
Sebelumnya, Qasem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, tewas dalam serangan rudal Amerika Serikat di Bandara Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).
Dikutip dari AFP, Pentagon menyatakan serangan tersebut merupakan arahan dari Presiden AS Donald Trump.
Soleimani tewas saat hendak menuruni pesawat.
• Banjir Besar Awal Tahun Ini Ternyata Pernah Melanda Monas pada 1897 Silam
Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei mendeklarasikan hari berkabung nasional selama tiga hari atas kematian Soleimani.
"Mereka yang membunuh Soleimani akan mendapatkan pembalasan yang sangat kejam," katanya.
Serangan ini terjadi dua hari setelah milisi Syiah Irak dan simpatisannya menyerang kedutaan besar (kedubes) Amerika Serikat di Baghdad.
• Sayangkan Sikap Lembek Prabowo Soal Konflik Natuna, PKS: Bangsa Ini Bisa Semakin Direndahkan
Insiden itu merupakan balasan dari AS yang membombardir markas Kataib Hizbullah pada akhir pekan lalu hingga menewaskan 25 orang.
Presiden Donald Trump lantas mengibarkan bendera AS di akun twiternya @realDonaldTrump pada Jumat (3/1/2019), setelah membunuh Soleimani.