Fadli Zon Bilang Prabowo Tidak Lembek Soal Natuna, tapi Realistis

WAKIL Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menolak anggapan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tidak tegas alias lembek menyikapi klaim Cina atas wilayah Natuna.

Menurut Fadli Zon, Prabowo Subianto berusaha realistis melihat keadaan.

"Saya kira sebenarnya bukan lembek, tapi Pak Prabowo itu berusaha realistis," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

• Kena OTT KPK, Bupati Sidoarjo: Halo, Ada Apa Itu?

Anggota Komisi I DPR ini menilai Prabowo Subianto menyadari Indonesia saat ini memang tidak memiliki kekuatan militer yang mumpuni jika berhadapan langsung dengan Cina.

Karena itu, Prabowo Subianto berujar realistis soal bagaimana mempertahankan wilayah tanpa melakukan perang terbuka.

"Situasi yang ada ini memang kita tidak mempunyai kekuatan-kekuatan secara de facto untuk melindungi wilayah kita, wilayah ekonomi kita yang ada di wilayah Natuna itu," ucapnya.

• Iran Serang Pangkalan AS di Irak, Pejabat Militer Amerika Serikat: Permainan Sudah Berubah!

Lebih lanjut, Fadli Zon menilai Prabowo Subianto terus berupaya meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia, terutama dalam merespons konflik Natuna.

"Jadi Pak Prabowo berusaha untuk bagaimana kita berangkat dari realitas dan terus memperkuat kekuatan kita di sana," urai Fadli Zon.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak, menanggapi pernyataan Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid.

• PERANG Sudah Dimulai, Begini Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan AS

Kholid sebelumnya menyayangkan sikap lembek Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait persoalan kedaulatan wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia di laut Natuna.

Dahnil menegaskan, sikap Prabowo Subianto sama dengan yang disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

• Sayangkan Sikap Lembek Prabowo Soal Konflik Natuna, PKS: Bangsa Ini Bisa Semakin Direndahkan

"Sikap Pak Prabowo sama dengan yang disampaikan Menlu ketika konpers bersama."

"Sikap itu dirumuskan bersama dan kebetulan yang diminta menyampaikan Menlu," ujar Dahnil ketika dikonfirmasi, Sabtu (4/1/2020).

Karena itu, menurut Dahnil, pernyataan PKS itu sebagai pernyataan politik yang sarat dengan modus mendown-grade Prabowo Subianto.

• Keteteran Cek Posko Pengungsi, Anies Baswedan Curhat Butuh Sosok Wakil Gubernur

"Pernyataan PKS saya pahami sebagai pernyataan politik yang sarat dengan modus mendowngrade Menhan."