Perang AS Vs Iran

Sang Ayah Tewas, Putri Jenderal Iran Ancam Donald Trump: Hari yang Kelam Bakal Menimpa AS

SETELAH ayahnya tewas dirudal drone AS, putri jenderal Iran Qasem Soleimani memberi peringatan kepada Presiden AS Donald Trump. Begini ancamannya:

En.shafaqna.com
Mayor Jenderal Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds, cabang Garda Revolusi Iran 

Diyakini, Ghaani akan meneruskan kepemimpinan Qasem Soleimani dalam memperluas operasi militer Iran di Timur Tengah.

Sebelum tewas dihantam rudal, Soleimani dimonitor serius oleh AS, dan bertanggung jawab atas serangan terhadap AS dalam dua dekade terakhir.

Sementara itu, Donadl Trump sudah menjawab, jika saja Teheran membalas dendam, maka Washington pun bakal balik membalas dengan 'cara yang berantakan'.

"Target itu, atau bahkan Iran sendiri, BAKAL DIHANTAM SANGAT CEPAT DAN KERAS. AS tidak ingin diancam lagi!" tandasnya.

Almarhum Jendral Qasem Soleimani (kiri) dan penggantinya
Almarhum Jendral Qasem Soleimani (kiri) dan penggantinya (ndtv.com)

AS ancam balik Irak

Seperti diberitakan Wartakotalive.com, giliran Irak yang mendapat ancaman balik dari Presiden AS Donald Trump, setelah Parlemen negara itu menyerukan pengusiran pasukan AS dari Irak. 

Sebelumnya, Iran mengancam akan melakukan aksi balas dendam terhadap AS pasca-tewasnya Komandan Pasukan Quds Qasem Soleimani di Irak, Jumat (3/1/2020) dini hari waktu setempat.

Menanggapi ancaman tersebut, Donald Trump balik mengancam Iran. Pihaknya sudah mengidentifikasi 52 target dan bakal menyerangnya 'dengan sangat cepat' jika AS diserang.

 Diancam Iran, Donald Trump Balik Ancam: Jika AS Diserang, 52 Target Iran Bakal Dihantam Sangat Cepat

 Pemimpin Terkuat Kedua Iran Qasem Soleimani Tewas, Parlemen Irak Serukan Agar Pasukan AS Diusir

Pada Minggu (5/1/2020) waktu setempat, parlemen Irak mengeluarkan resolusi yang berisi seruan supaya militer asing segera angkat kaki.

Meski begitu, resolusi yang dikeluarkan oleh parlemen tidak bersifat mengikat, dan membutuhkan persetujuan pemerintah.

Koalisi internasional yang dipimpin AS datang atas undangan Irak di 2014, untuk membantu mereka dalam mengalahkan ISIS.

Saat ini, terdapat sekitar 5.200 pasukan AS yang bermarkas di seantero negeri itu, dan bertindak sebagai penasihat.

"Jika mereka mengusir kami dengan cara yang tidak baik, maka kami akan menjatuhkan sanksi yang tidak akan pernah mereka bayangkan," ancam Trump.

"Sanksi itu akan membuat hukuman yang diberikan kepada Iran seperti recehan," lanjutnya seperti dilansir AFP Senin (6/1/2020).

 Akibat Panasnya Hubungan AS-Iran, Gerak Rupiah Diproyeksi di Level Rp 13.900-Rp 14.000 per Dolar AS

 Demi Balas Dendam ke AS, Pemeritah Iran Janjikan Hadiah Rp 1,1 Trilun untuk Kepala Donald Trump

Berbicara dari pesawat kepresidenannya, Trump menyatakan bahwa Pentagon mempunyai pangkalan udara yang sangat canggih.

"Pembangunannya butuh miliaran dolar AS. Kami tidak akan pergi kecuali mereka membayar biayanya," ujar Trump dikutip BBC.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved