Konflik Natuna
Fadli Zon Ungkap Tidak Boleh Ada Negosiasi dengan Cina Terkait Natuna Merupakan Wilayah Indonesia
Fadli Zon menyatakan, tidak boleh ada negosiasi dengan rezim Cina terkait Natuna, yang merupakan wilayah Indonesia.
"Sehingga, saya sepakat dengan pandangan bahwa persoalan perairan Natuna Utara ini memang tak boleh dan tak perlu dibawa ke meja perundingan."
"Cina tidak mengakui ZEE Indonesia di Natuna Utara, demikian pula Indonesia juga tidak mengakui wilayah tradisional penagkapan ikan nelayan Cina."
"Jadi, tak ada yang perlu dirundingkan."
"Itu mencederai konsistensi kita dalam menjaga kedaualatan Natuna sejauh ini."
"Hak kita atas perairan Natuna Utara sudah dilindungi oleh hukum laut internasional."
Menurut Fadli Zon, Cina sendiri mengakui UNCLOS.
"Jadi, dasar kita sangat kuat," katanya.

Itu sebabnya, kata Fadli Zon, jangan sampai dibuka ruang negosiasi sekecil apapun dengan Cina terkait wilayah perairan tersebut.
"Kita tak boleh didikte oleh Cina atau berada di bawah tekanan Cina."
"Kita hanya perlu meningkatkan patroli dan memperkuat penjagaan keamanan di perairan Natuna Utara."
Harus diakui, kata Fadli Zon, itu adalah kelemahan kita selama ini.
"Sebab, saya melihat perairan Natuna Utara sepertinya akan selalu diwarnai insiden serupa."
"Jangan lupa, insiden seperti kemarin sudah terjadi berkali-kali, seperti tahun 2016, 2015, 2013, bahkan sejak tahun 2010 dulu."
"Kita perlu mencurigai ada upaya sistematis untuk membawa persoalan ini ke meja perundingan bilateral."
• Pemerintah Indonesia Perlu Mendorong Cina Untuk Membuka Dialog dengan Kelompok Muslim Moderat Uighur
Sebagai negara berdaulat, kata Fadli Zon, kita sebaiknya tidak terjebak pada skenario tersebut.
"Di meja perundingan bilateral, bagaimanapun posisi Indonesia akan mudah sekali ditekan Cina."
"Kita tak menginginkan itu terjadi," kata anggota DPR RI, yang merupakan alumnus UI dan London School of Economics (LSE) Inggris tersebut.
*