Pospera Kepulauan Riau Adukan Pembuangan Limbah Minyak ke Laut, KLHK Segera Tindak Lanjuti

Pospera Kepulauan Riau melaporkan pencemaran lingkungan limbah minyak, kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

TRIBUN BATAM
Petugas Marine Pertamina Pulau Sambu menyiram air dispersant di area tercemar tumpahan minyak di Pulau Belakang Padang, Minggu (17/11). 

Hazhary mengaku pihaknya sudah menyampaikan pengaduan pada hari kejadian tanggal 17 November 2019 hingga 21 November 2019.

DPD Pospera Kepulauan Riau, lanjutnya, juga telah meminta seluruh instansi pengamanan dan pengawasan dari Polri, TNI, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam.

Juga, dari Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Riau, untuk mengusut tuntas dugaan pencemaran lingkungan tersebut.

Gugat Kejaksaan Agung Soal Kasus Novel Baswedan Saat Jadi Polisi, OC Kaligis: Dia Bunuh Orang Loh!

Kepala Penanganan Pengaduan Gakkum KLHK Benny Bastiawan mengaku sudah menerima laporan tersebut, dan pihaknya segera menindaklanjutinya.

"Sedang ditindaklanjuti, nanti pihak kami akan ke lokasi. Tapi kami pastikan akan ditangani," ujarnya saat dihubungi Wartakotalive, Rabu malam.

Sebelumnya diberitakan Tribun Pekanbaru, warga yang tinggal di Pulau Belakang Padang, Kepulauan Riau, mengeluhkan genangan minyak hitam yang mencemari wilayah perairan pulau penyangga Kota Batam tersebut.

Kalahkan Malaysia 3-1 di Final, Bulutangkis Beregu Putra Tambah Medali Emas untuk Indonesia

Genangan minyak hitam itu mencemari rumah, kapal, dan alat tangkap nelayan.

"Banyak sekali kerugian kami, rumah, boat (kapal) jadi hitam, bau minyak," kata Azhar, warga Pulau Belakang Padang, Senin (18/11/2019).

Menurutnya, alat tangkap nelayan pun jadi kena cemaran minyak sehingga jadi rusak dan tidak bisa dipakai melaut.

Boling Ikut Menyumbang, Medali Emas Indonesia Bertambah Jadi 13 Keping

Warga Belakang Padang lainnya, Ardi, berharap pemerintah segera menemukan pembuang limbah dan menindaknya sesuai ketentuan yang berlaku.

"Mudah-mudahan segera diketahui pelakunya dan ditindak sesuai hukum yang berlaku," kata dia.

Camat Belakang Padang Yudi Admaji mengatakan, perairan Pulau Belakang Padang mulai tercemar minyak sejak Sabtu (16/11/2019) lalu.

‎Buya Syafii Maarif Menolak Jika Ditawarkan Jadi Dewan Pengawas KPK, Ini Alasannya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam Herman Rozie menyebut, petugas sudah mengambil sampel untuk mengetahui kandungan minyak hitam yang mencemari perairan Belakang Padang tersebut.

Tim dari Pertamina Sambu dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, juga sudah menyebarkan oil spill dispersant (OSD) untuk mengurangi dampak pencemaran minyak di sana.

"OSD disemprot untuk mengurangi konsentrasi dan mengurai minyak agar tidak berbahaya bagi lingkungan," kata Herman Rozie.

BEGINI Hitung-hitungan Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Semifinal, Kalah Tetap Bisa Melenggang

Menurut Herman, cemaran minyak di tengah laut tersebut sudah menipis pada Minggu (17/11/2019) lalu, tetapi di bagian pinggir air laut masih tampak hitam dengan gumpalan-gumpalan.

Ia belum tahu asal minyak yang mencemari pulau yang berseberangan dengan Singapura itu.

"Kapal KPLP nomor lambung KNP 376 mengadakan patroli di seputar perairan tersebut," paparnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved