Pencurian
Satreskrim Polrestro Jaksel Bongkar Aksi Pencurian Lain Sebagai Perbuatan yang Dilakukan Tersangka R
Pada awalnya, dia tidak mengakui tapi setelah kita lakukan langkah-langkah, kita geledah rumahnya, kita temukan barang bukti hasil kejahatannya.
"Polisi sudah bekerja dan memang kita membutuhkan keterangan saksi korban.
"Kalau memang mengetahui ya itu lebih bagus lagi sebagai bukti petunjuk kita bersama sama. Tapi pengungkapan dilaksanakan oleh polisi," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (30/11/2019).
• Kapolda Metro Jaya Mendukung Program Jalur Sepeda Gubernur DKI Jakarta dengan Ikut Gowes Bersama
Wanita berinisial R (36) terekam kamera CCTV saat melangsungkan aksi pencuriannya di kediaman Citra (33) Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (27/11/2019).
Citra menyadari rumahnya telah distaroni maling, setelah melihat brankas yang terletak di dalam lemari kamarnya telah terbuka ditengah kondisi rumah yang tak ada penghuninya.
Harta benda di dalam brankas berupa 25 gram logam mulia dan 1.500 Dolar AS pun raib dibawa pelaku dengan total kerugian Rp 120 juta.
• Terungkap Sebelum Jasad Model Ditemukan di Blok Apartemen Tubuhnya Dibopong Miliuner AS dan Istrinya
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, dalam kasus Pencurian ATM Bank DKI yang dilakukan sejumlah oknum Satpol PP DKI.
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sudah memanggil 41 orang saksi termasuk sejumlah anggota Satpol PP DKI yang diduga menikmati uang hasil pencurian melalui ATM Bank Bersama.
"Dari hasil penyelidikan, ada 41 orang saksi yang dipanggil dalam kasus ini. Tapi baru 25 yang datang dan hadir dilakukan pemeriksaan," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jumat (22/11/2019).
Menurut Yusri, di luar itu pihaknya sudah memeriksa sejumlah pegawai dan manajemen Bank DKI.
"Mereka memastikan serta meyakinkan bahwa saat ini, sistem yang ada sudah diamankan dan tak bisa lagi dibobol," kata Yusri.
• Seorang Wanita Ketakutan Dikejar Pengemudi Mobil Telanjang yang Berupaya Menerkam Korban di Jalan
Selain itu, katanya, tim manajemen Bank DKI sedang memverfikasi di mana kesalahan sistem mereka sehingga bisa dibobol.
Sebab, kata Yusri, modus kasus ini adalah di mana anggota Satpol PP DKI mengambil uang di rekening mereka melalui ATM Bersama, namun yang terpotong hanya Rp 4000.
"Berapa pun uang yang mereka ambil di ATM bersama, yang terpotong hanya Rp 4000. Ini dilakukan beberapa kali mulai bulan April sampai Oktober.
"Apakah ini ada kesengajaan atau tidak, masih didalami."
"Yang pasti, awalnya, karena merasa hanya terpotong Rp 4000, berapa pun yang dia ambil, maka dia memberi tahu rekan sesama Satpol PP lainnya," kata Yusri.