Saut Situmorang Bakal Jadi Intelijen Lagi Setelah Tuntaskan Tugas di KPK
SAUT Situmorang menyatakan bakal kembali menjadi intelijen, setelah melepas jabatan Wakil Ketua KPK pada 21 Desember 2019.
SAUT Situmorang menyatakan bakal kembali menjadi intelijen, setelah melepas jabatan Wakil Ketua KPK pada 21 Desember 2019.
Di sisa masa jabatannya, ia akan konsisten sebagai penegak hukum.
"Sampai tanggal 21 Desember nanti itu saya penegak hukum."
• FPI Bilang Cuma Bakal Tak Dapat Dana dari Pemerintah Jika SKT Tak Terbit, Organisasinya Tetap Eksis
"Saya bukan intelijen, tapi nanti di tanggal 21 ke sana mungkin saya akan jadi intelijen," ungkap Saut Situmorang dalam rapat kerja Komisi III di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Menurutnya, ketika menjabat sebagai pimpinan KPK yang notabene penegak hukum, mereka tidak boleh bersikap abu-abu.
Sikap hitam atau putih harus diputuskan untuk memberikan kepastian hukum.
• KPK Merasa Tidak Pernah Dibantu Komisi III DPR, tapi Malah Dimarahi Terus
Tapi lain cerita jika jabatan tersebut sudah ditanggalkan. Karena, kata dia, perubahan-perubahan semacam ini wajar terjadi seiring berjalannya waktu.
"Ketika saya jadi penegak hukum, saya enggak boleh abu-abu. Tapi nanti mungkin akan lain lagi."
"Hidup itu kan ruang dan waktu, di mana dan kapan ada seperti itu."
• Permintaan Laode M Syarif Cs kepada Komisi III DPR: Tolong Jaga KPK
"Jadi sekali lagi saya mohon maaf kalau out of spoken," tuturnya.
Dalam rapat kerja terakhir bersama Komisi III, Saut Situmorang mengutarakan pesan-pesan terakhirnya setelah empat tahun menjabat pimpinan KPK.
Satu hal yang ia soroti adalah sikap skeptis atau kurang percaya dari sejumlah pihak luar, soal Undang-undang KPK terbaru.
• Menteri Agama Fachrul Razi: Saya yang Dorong FPI Diberikan Izin Lagi
Tapi, ia meyakinkan mereka yang ragu dengan mengatakan terlepas dari adanya aturan baru, KPK akan tetap menelurkan keseimbangan pemberantasan korupsi.
"Dengan mengatakan bahwa value di KPK itu nanti akan menghasilkan balances, mengupayakan untuk memberantas korupsi," papar Saut Situmorang.
Saut Situmorang sebelumnya bekerja di Badan Intelijen Negara (BIN) sejak 1987.
• Pemerintah Pertimbangkan Perpanjang SKT FPI karena Nyatakan Setia kepada Pancasila dan NKRI
Ia pernah menjadi Sekretaris Program Pendidikan Regular Angkatan ke-50 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 2013.
Tahun 1997-2001, ia menjadi Sekretaris III KBRI Singapura. Setelah itu, ia berpindah menjadi Sekretaris I di KBRI Canberra, Australia di tahun 2008-2011.
Saut Situmorang juga menjadi pengajar ilmu kompetitif intelijen di Universitas Indonesia dan dosen STIN.
• PBNU Usulkan Presiden dan Wapres Kembali Dipilih MPR, Juga Minta Utusan Golongan Dihidupkan Lagi
Sebelumnya, empat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 akan purna tugas bulan depan.
Rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR pada Rabu (27/11/2019) kemarin, mungkin jadi kunjungan terakhir mereka sebagai pimpinan lembaga anti-rasuah itu.
Agus Rahardjo, Laode M Syarif, Basaria Panjaitan, dan Saut Situmorang, akan mengakhiri masa jabatannya. Kecuali, Alexander Marwata yang kembali terpilih.
• Anies Baswedan Terpilih Jadi Ketum APPSI Setelah Dikritik Mendagri, Fadli Zon: Selamat Bro!
Mereka yang tak lagi menjabat memanfaatkan momentum RDP untuk mengutarakan kesan dan pesan masing-masing.
Ketua KPK Agus Rahardjo menyampaikan permintaan maaf atas nama pribadi maupun lembaga, kepada seluruh anggota Komisi III yang hadir.
Agus Rahardjo tak bosan berpesan supaya DPR, khususnya Komisi III, agar tidak lelah mendukung pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia.
• KPK Jelaskan Alasan Kasus RJ Lino Mandek kepada Komisi III DPR, Tegaskan Punya Dua Alat Bukti
"Pesan kami tetap, mohon bapak ibu Komisi III tidak henti-hentinya."
"Tidak lelah selalu mendukung pencegahan dan pemberantasan korupsi, terima kasih," ucapnya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Senada dengan Agus Rahardjo, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengutarakan permohonan maaf bila selama empat tahun ke belakang, tindakan KPK tidak sesuai dengan apa yang diharapkan DPR.
• Tiga Parpol Pendukung Jokowi Sodorkan Nama Calon Tenaga Ahli KSP, Bakal Diseleksi Ketat
Ia juga minta segala kebijakan yang sudah baik, bisa dilanjutkan oleh jajaran pimpinan baru.
Laode tak lupa memohon kepada DPR untuk menjaga lembaga anti-rasuah ini dengan sungguh-sungguh.
"Mohon maaf bila selama empat tahun terakhir ada hal, tindakan yang tidak sesuai dengan harapan."
• KPK Bakal Hentikan Empat Kasus yang Tersangkanya Meninggal
"Jika ada kebaikan pada periode kami, mudah-mudahan itu dapat dilanjukan oleh penerus kami. Terakhir, tolong bapak-bapak menjaga KPK," pintanya.
Selain mengucap rasa terima kasih ke Komisi III DPR, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan juga menitipkan pesan kepada Alexander Marwata yang terpilih lagi.
"Sudah ada fondasinya, nanti Pak Alex tinggal meneruskan yang sudah kita buat," ucapnya.
• Gaspol Jek Resmi Meluncur, Helm Bersayap dan Jaket Merah Jadi Pembeda, Ada Asuransi Bunuh Diri
Wakil Ketua KPK lainnya, Saut Situmorang, blak-blakan kepada Komisi III soal rencananya ke depan.
Saut mengaku ingin jadi intelijen setelah tak lagi jabat pimpinan KPK pada 21 Desember mendatang.
"Yang perlu dimaklumi dari saya pribadi, bahwa sampai tanggal 21 Desember nanti itu saya penegak hukum."
• KLASEMEN Indonesia di Grup B Setelah Kalahkan Thailand, Besok Lawan Singapura Malam Hari
"Tapi nanti ditanggal 21 ke sana, mungkin saya akan jadi intelijen," tegas Saut.
Soal Undang-undang KPK terbaru, Saut mengaku sebagian pihak masih skeptis.
Tapi, dirinya coba meyakinkan mereka yang masih menaruh keraguan itu.
• Rekomendasinya Banyak Tidak Dijalankan Kementerian, KPK Merasa Tak Dihargai
"Beberapa pihak luar sedikit skeptis juga."
"Saya coba meyakinkan mereka dengan mengatakan bahwa value di KPK itu nanti akan menghasilkan balances upaya untuk memberantas korupsi," paparnya. (Danang Triatmojo)