Tenaga Kerja

Puluhan Karyawan Kasur Busa di Bogor Tuntut Pesangon Setelah Mengalami PHK yang Dilakukan Sepihak

Mereka bahkan rela memasang tenda dengan tiang kayu seadanya dan atap terpal yang percis berada didepan pabrik tersebut.

Penulis: Luthfi Khairul Fikri |
Warta Kota/Luthfi Khairul Fikri
Sejumlah puluhan karyawan PT Gading Mas Wirajaya (GMW) Foam di Kampung Cikuda, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor melakukan aksi unjuk rasa kepada manajemen perusahaan kasur busa itu. 

Mereka menuntut keadilan kepada managemen D'Cost terkait nasib karyawan yang di phk sepihak. 

Ratusan massa yang tergabung PAR SPSI PT Pendekar Bodoh (D'Cost Seafood), melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor D'Cost, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2019).
Ratusan massa yang tergabung PAR SPSI PT Pendekar Bodoh (D'Cost Seafood), melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor D'Cost, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2019). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Ratusan massa yang tergabung PAR SPSI PT Pendekar Bodoh (D'Cost Seafood), melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor D'Cost, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2019).
Ratusan massa yang tergabung PAR SPSI PT Pendekar Bodoh (D'Cost Seafood), melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor D'Cost, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2019). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Ratusan massa yang tergabung PAR SPSI PT Pendekar Bodoh (D'Cost Seafood), melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor D'Cost, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2019).
Ratusan massa yang tergabung PAR SPSI PT Pendekar Bodoh (D'Cost Seafood), melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor D'Cost, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (13/12/2019). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Sementara itu, sebelumnya, kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak yang dilakukan PT Tang Mas, Tapos, Depok, terhadap 108 buruh pabriknya, menimbulkan penolakan.

Para pekerja yang tak terima itu melakukan aksi unjung rasa selama tiga hari untuk meminta haknya selama bekerja di perusahaan tersebut.

Ketua Serikat Pekerja PT Tang Mas Cimanggis, Ali Suhendar mengatakan, aksi demo ini sebagai aksi solidaritas terhadap tindakan PHK perusahaan itu kepada 108 rekan-rekanya.

"Hari ini, aksi demo kami yang kedua, kemarin sudah tapi tidak ada hasil memuaskan dari pihak perusahaan, " kata Ali Suhendar kepada wartawan di lokasi aksi demo, Kamis (19/9/2019).

Dalam aksinya ini, para karyawan yang mengalami PHK meminta agar haknya dibayarkan sesuai aturan yang ada.

 Putusan Selanjutnya Terkait Nasib Kris Hatta di Tangan Hakim Setelah Penyidikan Dinyatakan Rampung

Ali menilai, pihak perusahaan telah membuang karyawan yang di PHK, padahal, mereka yang terkena PHK merupakan karyawan yang telah mengabdi selama 15-25 tahun.

"Tapi, mereka mengangap kami sampah, dibuang begitu saja. Kami meminta hak kami, kami pun menghargai perusahaan melakukan efesiensi, " papar Ali.

Ali mengatakan, para karyawan yang alami PHK sudah mendapatkan keputusan dari pihak perusahaan pada 1 Juli 2019.

Mereka mendapat pesangon sebesar 80 juta, namun dibayarkan dengan cara dicicil sebanyak 18 kali.

Ali memaparkan, sebelumnya pihak karyawan yang diwakilkan serikat pekerja sudah melakukan perundingan dengan manajemen PT Tang Mas Cimanggis.

Perundingan tersebut membahas mengenai nasib karyawan yang dirumahkan, tunggakan BPJS Ketenagakerjaan, hingga kenaikan gaji tahun 2019 yang belum direalisasikan perusahaan.

“Pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan apapun,” kata Ali.

 Polda Metro Sudah Minta Keterangan Kelvin yang Merupakan Pembakar Mayat Ayah dan Anak dalam Mobil

Kemudian, Ali mengaku pihaknya kembali mengadakan pertemuan kedua antata serikat pekerja dengan perusahaan namun nihil.

Serikat pekerja pun lantas menggandeng Dinas Ketenagakerjaan Kota Depok sebagai lembaga untuk mediasi antara karyawan dengan perusahaan (tripartit)

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved