Kaget Prabowo Jadi Menteri Pertahanan, Mahfud MD Puji Jokowi Tak Bisa Didikte

MENKO Polhukam Mahfud MD mengaku kaget saat Prabowo Subianto ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pertahanan.

Tribunnews/JEPRIMA
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat tiba di gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). Kedatangan Prabowo dalam rangka serah terima jabatan Menteri Pertahanan yang disambut upacara militer. 

MENKO Polhukam Mahfud MD mengaku kaget saat Prabowo Subianto ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pertahanan.

Hal itu diungkapkan Mahfud MD saat berbincang dengan Tribunnews.com di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).

Mahfud MD mengatakan, awalnya dia mengira Prabowo Subianto akan ditunjuk sebagai ketua wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden).

Gerindra Berharap Ahok Tak Cari Ribut dan Petantang-petenteng Jika Jadi Bos BUMN, Minta Libatkan BPK

“Saya kaget betul, tak menyangka Pak Prabowo ditunjuk sebagai Menhan, karena awalnya saya mengira beliau akan ditempatkan sebagai ketua wantimpres."

"Kaget bukan berarti tak setuju ya, karena tak menyangka saja, tapi beliau punya rekam jejak bagus untuk menempati posisi itu,” tutur Mahfud MD.

Mahfud MD menilai kinerja Prabowo Subianto sebagai Menhan sejauh ini baik.

BREAKING NEWS: Densus 88 Tembak Mati Dua Terduga Teroris di Deli Serdang, Satu Polisi Terluka

Meskipun, ia belum pernah melakukan rapat koordinasi terbatas tingkat menteri bersama Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

“Rapat baru sekali, tapi kebetulan beliau ada tugas ke Tangerang. Kemudian Pak Tito Karnavian (Mendagri) juga ada tugas ke Jawa Timur,” paparnya.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menilai, susunan Kabinet Indonesia Maju kali ini merupakan murni pilihan Presiden Jokowi secara independen.

Selain Tembak Mati Dua Terduga Teroris di Deli Serdang, Densus 88 Juga Ciduk Tiga Orang di Aceh

Sehingga, menurutnya banyak sekali nama-nama yang mengejutkan publik ketika diumumkan masuk dalam susunan kabinet.

“Tidak hanya Pak Prabowo, tapi Menteri Agama serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ternyata itu kejutan."

"Hal itu membuktikan tak ada seorang pun yang bisa mengintervensi pilihan Presiden.”

Ini Kisah Dibalik Rangkulan Mesra Presiden PKS dengan Surya Paloh yang Bikin Jokowi Cemburu

“Saya bilang kepada Presiden bahwa salah satu hal yang dipuji publik dari Pak Jokowi adalah tak bisa didikte saat memilih susunan kabinet,” tutur Mahfud MD.

Tugas Berat

Prabowo Subianto mengaku diingatkan beratnya tugas Menteri Pertahanan yang ia emban.

Beratnya tugas tersebut, menurut Prabowo Subianto, di antaranya adalah membantu Presiden dan menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Tadi beliau ingatkan kepada saya dan semua jajaran."

 Bahas Loyalitas Prabowo, Adian Napitupulu dan Arief Poyuono Berdebat Soal Istilah Pembantu Presiden

"Tugas Menhan sangat berat, harus ikut membantu Presiden RI khususnya, dan menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah dan keamanan."

"Oleh karena itu negara ini bisa sangat-sangat repot, dan itu saya terima dari beliau," papar Prabowo Subianto.

Tidak hanya itu, dalam sesi tanya jawab, ia pun menyatakan komitmennya untuk mempelajari semua program yang belum sempat terwujud terkait TNI.

 Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Tri Rismaharini: Saya Harus Jaga Surabaya!

Untuk itu, ia mengatakan akan bekerja sama dengan Presiden dan Kementerian terkait.

"Saya mau pelajari semua masalah, saya pelajari, dan bersama-sama dengan Mabes TNI dengan tiga angkatan, dengan staf di Kemhan, staf Menlu."

"Dan dengan Presiden sendiri kita mencari solusi yang terbaik, ya saya kira itu. Saya tidak bisa kasih komentar, karena saya belum duduk di kantor," ucapnya.

Demokrasi Gotong Royong

Presiden Jokowi menjawab pertanyaan publik soal alasan dirinya menunjuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Dia menjelaskan, ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong, dan di Indonesia tidak ada istilah oposisi seperti di negara lain.

Sehingga, orang nomor satu di Indonesia ini merasa, tidak ada salahnya Prabowo Subianto yang bersaing di Pilpres 2019, bergabung dengan pemerintahannya, untuk kebaikan bangsa dan negara.

 PA 212 Desak Prabowo Pulangkan Rizieq Shihab Setelah Jabat Menhan, NasDem Bilang Tidak Relevan

"Demokrasi kita adalah demokrasi gotong royong. Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa, kenapa tidak?"

"Dan memang sistem presidensial yang kita miliki ini tidak kayak di luar."

"Biasanya ada dua partai besar, ini ndak. Meskipun dua yang berkompetisi, tapi partainya banyak."

 Di Rapat Kabinet Perdana, Jokowi Ungkap Pernah Ada Menteri Menolak Hadiri Rapat Menko

"Kita memang masih menuju pada sebuah proses demokrasi bernegara ke depan," tuturnya, Kamis (24/10/2019), di Istana Merdeka.

Jokowi menilai proses demokrasi di Indonesia menuju sebuah koridor yang semakin baik ke depan.

Alasan lainnya Jokowi menunjuk Prabowo Subianto sebagai Menhan, karena amntan Danjen Kopassus itu punya banyak pengalaman.

 Ini Dia Menteri Jokowi Paling Kere, Total Kekayaannya Cuma Rp 84 Juta

"Ya memang pengalaman besar beliau ada di situ," ujarnya.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi klaim Partai Gerindra soal konsep pertahanan Prabowo Subianto yang disebut telah diterima Presiden Jokowi.

Menurut Mahfud MD, Presiden Jokowi belum pernah menyampaikan hal itu kepadanya.

 Tito Karnavian Akui Bakal Susah Ubah Mindset Pemda Agar Jadi Pelayan Masyarakat

"(Pak Jokowi) tidak pernah menyampaikan itu," ujar Mahfud MD saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Lebih jauh, Mahfud MD mengaku belum tahu apa isi konsep pertahanan Prabowo Subianto yang disebutkan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Alasannya, Prabowo Subianto belum memaparkan konsep tersebut langsung kepadanya.

 60 Persen Warga Kota Bekasi Setuju Gabung ke Jakarta, Begini Respons Rahmat Effendi

"Belum tahu, kan belum paparan ke saya," cetusnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan, jika konsep itu benar-benar sudah disetujui Jokowi, berarti konsep tersebut dinilai sudah sesuai program dan Nawacita Jokowi.

Sebab, lanjut Mahfud MD, jika konsep itu dianggap Jokowi tak sesuai Nawacita, bisa dipastikan tidak akan disetujui oleh Presiden.

 Pimpin Rapat Perdana Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Minta Para Menterinya Jangan Ribut di Luar

"Saya kira konsepnya pasti sesuai dengan Nawacita, gitu saja."

"Kalau ndak sesuai kan tidak bisa disetujui, kalau Presiden sudah menyetujui berarti sudah sesuai," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan mengenai alasan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menerima tawaran Presiden Jokowi jadi Menteri Pertahanan.

 Dua Menpora Sebelumnya Terlibat Korupsi, Zainudin Amali Minta Didoakan

Menurut Dasco, Prabowo Subianto menerima tawaran tersebut karena bidang yang ditawarkan sesuai dengan konsep Partai Gerindra dalam bidang kemandirian pertahanan, pangan, dan energi.

"Nah, ini ada beberapa konsep kita yang diterima termasuk kemandirian pertahana, sehingga sesuai dengan konsep yang kita berikan."

"Itu yang diberi tanggung jawab oleh Jokowi, sehingga kami ya menyatakan dapat menerima karena konsep kami diterima," beber Dasco di Jakarta, Senin (21/10/2019). (Rizal Bomantama)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved