Ini Kisah Dibalik Rangkulan Mesra Presiden PKS dengan Surya Paloh yang Bikin Jokowi Cemburu

Sohibul Iman mengungkapkan cerita di balik rangkulannya dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, akhir Oktober lalu.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kanan), seusai mengadakan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). 

PRESIDEN Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengungkapkan cerita di balik rangkulannya dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, akhir Oktober lalu.

Menurut Sohibul Iman, rangkulan tersebut berawal dari obrolan pada sebuah acara yang diadakan oleh DPR.

"Awal perbincangan saya sampai terjadi rangkulan kebangsaan dengan Bang SP (Surya Paloh) itu adalah justru dari obrolan dari beliau," ujar Sohibul Iman di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (16/11/2019).

Bomber Polrestabes Medan Diduga Terpapar Paham Radikal Hanya dalam Waktu Enam Bulan

Saat itu, katanya, Surya Paloh menyinggung soal adanya kader radikal di PKS.

Kepada Sohibul Iman, Surya Paloh mengatakan sebenarnya banyak kader yang potensial di PKS.

"Dinda, Abang ini tahu orang-orang pintar banyak di PKS, dan Abang suka dengan itu, cuma Abang tidak suka kalau mereka sudah radikal," ungkap Sohibul Iman menirukan perkataan Surya Paloh.

Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Demokrat Minta Tingkah Laku dan Status Mantan Napi Jadi Pertimbangan

Pernyataan Surya Paloh tersebut langsung dibantah Sohibul Iman. Dirinya menantang balik Surya Paloh untuk membuktikan ucapannya.

Sohibul Iman siap melacak kadernya yang radikal, jika Surya Paloh melaporkan kepada dirinya.

Dirinya malah menjamin yang bergabung ke partainya justru menjadi moderat.

Mahfud MD Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Ada Dua, Polisi Bilang Cuma Satu

"Saya langsung koreksi pada beliau, 'Bang, tolong jangan sembarangan bicara."

"Kalau Abang mendengar orang radikal kemudian diidentifikasi orang PKS, silakan lapor kepada saya, nanti saya akan lacak'," tutur Sohibul Iman.

"Sampai saat ini setiap yang masuk kenapa mereka keluar menjadi moderat," tambah Sohibul Iman.

Istri Bomber Polrestabes Medan Kerap Kunjungi Napi Teroris, Diduga Tularkan Radikalisme ke Suami

Pertanyaan Surya Paloh tersebut sebelumnya sudah dilontarkan saat pernikahan putera Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Dan, Sohibul Iman menjawab hal yang sama.

Akhirnya, terjadilah pertemuan selama dua jam antara Surya Paloh dan Sohibul Iman.

Dalam pertemuan itu, Sohibul Iman meluruskan stigma yang dilekatkan kepada partainya.

Polisi Temukan 2 Butir Peluru Kaliber 22 di Jok Motor Bomber Polrestabes Medan

Hingga akhirnya Surya Paloh yakin PKS tidak radikal seperti yang selama ini dianggap beberapa pihak. Hingga pertemuan diakhiri dengan rangkulan antara keduanya.

"Di situ kita jelaskan imajinasi orang tentang PKS dan di situ lah Bang Surya merasa ada keyakinan tentang PKS ini."

"Maka terjadi lah pertemuan dan terjadi rangkulan rangkulan sampai sekarang menjadi isu," beber Sohibul Iman.

‎Jokowi Sebut Ahok Bisa Jabat Komisaris Atau Direksi BUMN, Erick Thohir Akui Butuh Figur Pendobrak

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) seakan tidak mau kalah dengan Presiden PKS Sohibul Iman yang mendapatkan pelukan erat dari Ketua Partai NasDem Surya Paloh.

Seusai sambutan di acara HUT ke-8 Partai NasDem di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11/2019) malam, Jokowi bersama Surya Paloh berpelukan erat.

Awalnya, saat memberikan sambutan, Jokowi menyinggung peristiwa pelukan Surya Paloh dengan Sohibul Iman beberapa waktu lalu di DPP PKS, Jakarta.

 Bukan Cuma Novel Baswedan, Ini Orang-orang yang Pernah Dipolisikan Politikus PDIP Dewi Tanjung

"Urusan rangkulan, Bang Surya dan Pak Sohibul Imam itu hanya masalah kecemburuan."

"Masalah kecemburuan karena memang saya tidak pernah dirangkul seerat itu," ucap Jokowi yang disambut riuh kader Partai NasDem.

"Tetapi sehabis saya menyampaikan sambutan, saya akan peluk erat Bang Surya, lebih erat dari beliau memeluk Pak Sohibul Iman," sambung Jokowi yang kembali disambut riuh dan tepuk tangan.

 Polisikan Novel Baswedan, Dewi Tanjung Bantah Numpang Tenar

Setelah memberikan sambutan, Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, turun ke bawah panggung, untuk menuju kursinya yang berada di tengah-tengah kader NasDem.

Saat menuju kursinya, kader NasDem berteriak 'peluk-peluk' dengan suara lantang.

Ketika mendekati tempat duduknya, Jokowi langsung memeluk Surya Paloh dengan erat, dan disambut riuh serta tepuk tangan kader NasDem dan tamu undangan.

 Bilang Partai NasDem Berubah Jadi Restoran Politik, Patrice Rio Capella Dianggap Politikus Cengeng

"Ini momen sejarah terjadi di HUT ke-8 Partai NasDem," ucap polikus Partai NasDem Farhan yang sekaligus pembawa acara, melalui pengeras suara.

Jokowi mengaku tidak menyindir Surya Paloh yang berpelukan dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

Menurutnya, pernyataan dirinya saat HUT ke-55 Partai Golkar terkait pelukan tersebut, hanya sebatas candaan, dan bukan bertujuan menyindir.

 Ini Makna Logo Partai Gelora yang Mirip Perindo, Tiga Pimpinannya Mantan PKS

"Itu biasa, habis itu paginya sudah ketemu. Itu sebuah candaan dalam forum, kadang-kadang kita enggak serius terus," ujar Jokowi.

Jokowi menjelaskan, rangkulan antara Surya Paloh dan Sohibul Iman dalam rangka silahturahmi para pimpinan partai politik, untuk bersama-sama berkomitmen menjaga persaudaraan.

"Tidak ada yang salah. Kalau tadi saya rangkulan (dengan Paloh) jelas lebih erat," kata Jokowi.

 Kasus Novel Baswedan Tak Kunjung Terungkap, Haris Azhar Sebut Jokowi Martabak Spesial Isi Janji

Jokowi juga memastikan partai koalisi pemerintah hingga saat ini berjalan rukun.

Jokowi menilai pelukan sesama pimpinan partai tidak ada yang salah, dan justru baik selama niatnya untuk persatuan dan kesatuan.

"Apa yang salah? Itu bagus sekali dan biasa. Kalau saya ngomong itu, biasa."

 Rizieq Shihab Klaim Dicekal, Mahfud MD Minta Dikirimkan Surat Fotokopiannya

"Jangan ditanggapi ke sana ke sini, ada yang curiga, ada yang sinisme, ada yang enggak percaya," papar Jokowi.

"Apanya yang salah? Apalagi tadi sudah disampaikan juga oleh Bang Surya, betapa sayangnya Bang Surya kepada Ibu Megawati," sambung Jokowi disambut tepuk tangan.

Jokowi melihat, Surya Paloh dengan Megawati merupakan sahabat sejati dan tidak mengalami keretakan dalam hubungannya maupun di lingkup koalisi.

 Ketum Pertama Nasdem Bilang Manuver Surya Paloh Memalukan, Sebut karena Kehilangan Kursi Jaksa Agung

"Jadi salah besar kalau ada yang menyampaikan koalisi ini sudah tidak rukun, keliru gede sekali. Kita rukun-rukun saja," tutur Jokowi.

Menurut Jokowi, jika ada peristiwa tidak salaman antara Surya Paloh dan Megawati di suatu acara, maka hal itu pasti bukan unsur kesengajaan dan tidak perlu dikaitkan dengan koalisi.

"Kalau pas Bu Mega tidak nyalami Bang Surya itu kelewatan saja."

 DAFTAR Lengkap Pengurus DPP Partai NasDem 2019-2024: Anak Surya Paloh Pegang Jabatan Penting

"Wong saya ini kalau pas nyalamin kadang-kadang ada yang kelewatan, sering kok, jangan dimasalahin hal kecil itu," papar Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di DPP PKS, beberapa waktu lalu.

 Brigadir AM Tersangka Tunggal Penembak Randi dan Ibu Hamil, Lalu Siapa Pembunuh Yusuf Kardawi?

"Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah dari biasanya."

"Sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ucap Jokowi yang disambut tawa hadirin saat acara HUT ke-55 Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019).

 Ini Alasan Menteri Agama Fachrul Razi Lempar Isu Larangan Pakai Cadar dan Celana Cingkrang

"Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul Iman," sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.

Jokowi mengaku tidak mengetahui makna dari pertemuan dan rangkulan keduanya, tetapi tampaknya bukan hal yang biasa dilakukan Surya Paloh antar-sesama pimpinan partai politik.

"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman."

 Diisukan Bakal Jadi Dewan Pengawas KPK, Ahok Mengaku Tak Dihubungi Pihak Istana

"Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya dilain waktu dijawab," papar Jokowi.

Jawaban yang benar, kata Jokowi, sangat penting bagi dirinya dalam menentukan sikap ke depan, karena Partai NasDem saat ini berada di dalam koalisi pemerintah.

"Saya boleh bertanya dong, karena beliau masih di koalisi pemerintah," ucap Jokowi. (Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved