Ahmad Dhani Kerap Pakai Kaus Bertuliskan Tahanan Politik Selama Mendekam di Rutan Cipinang

SELAMA mendekam di Rutan Cipinang, Ahmad Dhani kerap mengenakan kaus. Bukan kaus polos, namun ia sengaja mengenakan kaus bertuliskan sebuah kalimat.

SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Musikus dan politikus Ahmad Dhani Prasetyo (ADP) menjalani sidang perdana kasus pencemaran nama baik dengan agenda sidang pembacaan dakwaan, di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (7/2/2019). 

SELAMA mendekam di Rutan Cipinang, Ahmad Dhani kerap mengenakan kaus.

Bukan kaus polos, namun ia sengaja mengenakan kaus bertuliskan sebuah kalimat.

“Dia di dalam pakai baju kaus, tapi tulisannya tahanan politik,” kata Lieus Sungkharisma, saat menjenguk Ahmad Dhani di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Senin (4/11/2019).

Prabowo Jadi Menteri Pertahanan, Ahmad Dhani Bilang Kita dari Nol Lagi

Menurut Lieus Sungkharisma, kini Ahmad Dhani dalam kondisi bugar.

Kesehatannya juga terjaga lantaran suami Mulan Jameela itu rajin berolah raga.

“Bagus (bentuk tubuhnya), saya lihat ada ruangan olah raga ya. Kalau di luar agak gemuk, kalau di sini makan bagus,” ungkapnya.

Fadli Zon Klaim Jadi Orang Pertama yang Usulkan Prabowo Jadi Menteri Pertahanan

“Ya ada di ruangan tempat saya ketemu itu ada (samsak) buat tinjunya,” tambahnya.

Ahmad Dhani, kata Lieus Sungkharisma, juga mengatakan rekannya itu turut memperhatikan pemberitaan politik nasional saat ini.

Termasuk, Prabowo Subianto yang kini masuk kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan.

Menurut Lieus Sungkharisma, Ahmad Dhani tak mempermasalahkan hal itu meski ia merupakan pendukung Prabowo Subianto semasa Pilpres 2019.

 Diingatkan KPK, Anies Baswedan Ingin e-Budgeting Bisa Lakukan Verifikasi Otomatis

Ahmad Dhani, kata Lieus Sungkharisma, akan turut mengawal jalannya pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. 

"Kalau tadi dia (Ahmad Dhani) katakan 'ya sudahlah, kita sebagai pendukung Pak Prabowo, kita dari nol lagi."

"Ini pemerintahan baru, kita kawal," ucap Lieus Sungkharisma seusai menjenguk Ahmad Dhani di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Senin (4/11/2019).

 Menag Usul Larang Cadar dan Celana Cingkrang, PKS: Beliau Orang Tua, Enggak Paham Gaya Anak Sekarang

Lieus Sungkharisma menambahkan, ia punya pendapat yang sama dengan Ahmad Dhani.

Baginya, masyarakat tak patut lagi meneruskan perselisihan akibat perbedaan pilihan politik yang sempat terjadi saat Pilpres 2019.

"Saya mengimbau pada semua teman-teman yang dulu berbeda pilihan politik sama Ahmad Dhani, saya kira sudah selesai," ucapnya.

 Selain Iwan Bule, Ini Jenderal Polisi yang Pimpin Institusi di Indonesia

"Pilpres sudah selesai. Pak Jokowi dan Prabowo dalam satu perahu memimpin Indonesia," sambungnya.

Ahmad Dhani kini mendekam di LP Cipinang sejak 28 Januari 2019.

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 1,5 tahun penjara terhadap suami anggota DPR Mulan Jameela itu.

 Dikabarkan Kena OTT KPK, Bupati Lampung Tengah: Banyak Orang Ingin Jatuhkan Saya dengan Segala Cara

Putusan tersebut kemudian berkurang menjadi satu tahun penjara, setelah tim kuasa hukum Ahmad Dhani mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta.

Lantas, Ahmad Dhani terjerat kasus lainnya di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, yakni kasus pencemaran nama baik melalui vlog idiot.'

Untuk kasus ini, Ahmad Dhani divonis satu tahun penjara.

 YLBHI: Tidak Keluarnya Perppu KPK Lonceng Kita Masuk Neo Orba

Namun, keputusan tersebut belum inkrah lantaran tim kuasa hukum Ahmad Dhani mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Timur.

Banding tersebut masih berproses sampai saat ini.

Tugas Berat

Prabowo Subianto mengaku diingatkan beratnya tugas Menteri Pertahanan yang ia emban.

Beratnya tugas tersebut, menurut Prabowo Subianto, di antaranya adalah membantu Presiden dan menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Tadi beliau ingatkan kepada saya dan semua jajaran."

 Bahas Loyalitas Prabowo, Adian Napitupulu dan Arief Poyuono Berdebat Soal Istilah Pembantu Presiden

"Tugas Menhan sangat berat, harus ikut membantu Presiden RI khususnya, dan menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah dan keamanan."

"Oleh karena itu negara ini bisa sangat-sangat repot, dan itu saya terima dari beliau," papar Prabowo Subianto.

Tidak hanya itu, dalam sesi tanya jawab, ia pun menyatakan komitmennya untuk mempelajari semua program yang belum sempat terwujud terkait TNI.

 Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Tri Rismaharini: Saya Harus Jaga Surabaya!

Untuk itu, ia mengatakan akan bekerja sama dengan Presiden dan Kementerian terkait.

"Saya mau pelajari semua masalah, saya pelajari, dan bersama-sama dengan Mabes TNI dengan tiga angkatan, dengan staf di Kemhan, staf Menlu."

"Dan dengan Presiden sendiri kita mencari solusi yang terbaik, ya saya kira itu. Saya tidak bisa kasih komentar, karena saya belum duduk di kantor," ucapnya.

Demokrasi Gotong Royong

Presiden Jokowi menjawab pertanyaan publik soal alasan dirinya menunjuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Dia menjelaskan, ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong, dan di Indonesia tidak ada istilah oposisi seperti di negara lain.

Sehingga, orang nomor satu di Indonesia ini merasa, tidak ada salahnya Prabowo Subianto yang bersaing di Pilpres 2019, bergabung dengan pemerintahannya, untuk kebaikan bangsa dan negara.

 PA 212 Desak Prabowo Pulangkan Rizieq Shihab Setelah Jabat Menhan, NasDem Bilang Tidak Relevan

"Demokrasi kita adalah demokrasi gotong royong. Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa, kenapa tidak?"

"Dan memang sistem presidensial yang kita miliki ini tidak kayak di luar."

"Biasanya ada dua partai besar, ini ndak. Meskipun dua yang berkompetisi, tapi partainya banyak."

 Di Rapat Kabinet Perdana, Jokowi Ungkap Pernah Ada Menteri Menolak Hadiri Rapat Menko

"Kita memang masih menuju pada sebuah proses demokrasi bernegara ke depan," tuturnya, Kamis (24/10/2019), di Istana Merdeka.

Jokowi menilai proses demokrasi di Indonesia menuju sebuah koridor yang semakin baik ke depan.

Alasan lainnya Jokowi menunjuk Prabowo Subianto sebagai Menhan, karena amntan Danjen Kopassus itu punya banyak pengalaman.

 Ini Dia Menteri Jokowi Paling Kere, Total Kekayaannya Cuma Rp 84 Juta

"Ya memang pengalaman besar beliau ada di situ," ujarnya.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi klaim Partai Gerindra soal konsep pertahanan Prabowo Subianto yang disebut telah diterima Presiden Jokowi.

Menurut Mahfud MD, Presiden Jokowi belum pernah menyampaikan hal itu kepadanya.

 Tito Karnavian Akui Bakal Susah Ubah Mindset Pemda Agar Jadi Pelayan Masyarakat

"(Pak Jokowi) tidak pernah menyampaikan itu," ujar Mahfud MD saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Lebih jauh, Mahfud MD mengaku belum tahu apa isi konsep pertahanan Prabowo Subianto yang disebutkan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Alasannya, Prabowo Subianto belum memaparkan konsep tersebut langsung kepadanya.

 60 Persen Warga Kota Bekasi Setuju Gabung ke Jakarta, Begini Respons Rahmat Effendi

"Belum tahu, kan belum paparan ke saya," cetusnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan, jika konsep itu benar-benar sudah disetujui Jokowi, berarti konsep tersebut dinilai sudah sesuai program dan Nawacita Jokowi.

Sebab, lanjut Mahfud MD, jika konsep itu dianggap Jokowi tak sesuai Nawacita, bisa dipastikan tidak akan disetujui oleh Presiden.

 Pimpin Rapat Perdana Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Minta Para Menterinya Jangan Ribut di Luar

"Saya kira konsepnya pasti sesuai dengan Nawacita, gitu saja."

"Kalau ndak sesuai kan tidak bisa disetujui, kalau Presiden sudah menyetujui berarti sudah sesuai," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan mengenai alasan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menerima tawaran Presiden Jokowi jadi Menteri Pertahanan.

 Dua Menpora Sebelumnya Terlibat Korupsi, Zainudin Amali Minta Didoakan

Menurut Dasco, Prabowo Subianto menerima tawaran tersebut karena bidang yang ditawarkan sesuai dengan konsep Partai Gerindra dalam bidang kemandirian pertahanan, pangan, dan energi.

"Nah, ini ada beberapa konsep kita yang diterima termasuk kemandirian pertahana, sehingga sesuai dengan konsep yang kita berikan."

"Itu yang diberi tanggung jawab oleh Jokowi, sehingga kami ya menyatakan dapat menerima karena konsep kami diterima," beber Dasco di Jakarta, Senin (21/10/2019). (Nurul Hanna)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved