Pelayanan Kesehatan
Pengguna BPJS Mandiri Gratis Ikut Terkejut Saat Melihat Iuran Tarif BPJS Naik Per Awal Tahun 2020
Semenjak dirinya telah terdaftar sebagai pengguna BPJS kelas 3, tak ada rasa kekhawatiran berlebih baginya.
Mulai tahun depan Pemerintah menaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), kenaikan ini dilakukan sebagi bentuk menutupi defisit yang di alamai BPJS Kesehatan.
Namun, atas kenaikan ini menuai berbagai respon dari masyarakat banyak, di antaranya mereka yang mengeluhkan akan adanya tarif iuran BPJS ini, tapi adapula yang tak mempermasalahkan kenaikan itu.
Seperti yang dialami oleh Suyatno (50) warga Cideng, Jakarta Pusat.
Dirinya merupakan warga yang ikut dalam program pemerintah tersebut.
• Anies Baswedan Menilai Kesalahan Sistem e-Budgeting Warisan Gubernur Ahok karena Tidak Smart System
Atas kenaikan ini, ia sebenarnya cukup kecewa karena kenaikan cukup tinggi.
"Ya kalo sebagai rakyat bawah pasti merasa keberatan kalo naik. Secara kalo saya aja ambil yang kelas III, di keluarga ada 4 orang udah tau perbulan kita harus nambah berapa lagi kan," kata Suyatno saat ditemui di RSUD Tarakan Jakarta.
Meski dirinya hanya sebagai driver ojek online dan sanggup membayar iuran BPJS itu, namun tetap saja, akan membebankan masyarakat terlebih yang memiliki penghasilan yang tidak tetap.
Di sisi lain, ia juga mempermasalahkan layanan BPJS yang kurang maksimal.
Sebab, ia mengaku layanam penguna BPJS kerap kali dinomor duakan, padahal, setiap bulannya, masyarakat telah dibebani untuk membayar iuran.
Sehingga, jika kenaikan tidak dibarengi dengan peningkatan layanan, sama membebani masyarakat.
"Kadang kita pakai BPJS aja di nomor duakan layakan kurang dipandang."
"Jadi, kalau pun naik dan layanannya kurang, ya sama saja, ini membebani," katanya.
• Pasien Kelas I BPJS Langsung Niat Berhenti karena Jika Iuran Naik 100 Persen Harus Bayar Rp 800 Ribu
Sementara itu hal serupa juga dikatakan oleh Noval salah seorang penguna BPJS. Ia mengatakan jika dirinya mengambil kelas I setelah menikah dengan istrinya. Kini ia pun harus menanggung beban 2 kali lipat atas kenaikan iuran BPJS ini.
"Malah saya ini baru naikin kelas pas mau nikah, sekarang udah punya anak, tapi kalo sekarang naik ya jadi nambah beban sih. Makanya kaget juga kemarin, lah ini jadi naik beneran," ujarnya.
Meski dengan adanya BPJS membantu proses persalinan anaknya karena harus dilakukan operasi cesar, ia cukup merasa keberatan atas kenaikan ini.