Pelayanan Kesehatan
Pengguna BPJS Mandiri Gratis Ikut Terkejut Saat Melihat Iuran Tarif BPJS Naik Per Awal Tahun 2020
Semenjak dirinya telah terdaftar sebagai pengguna BPJS kelas 3, tak ada rasa kekhawatiran berlebih baginya.
Asril (45), warga ber-KTP Pesanggarahan, Jakarta Selatan merasa lega setelah anak keduanya yang menderita panas tinggi disertai kejang telah ditangani dengan baik secara medis oleh RSUD Pasar Minggu, Ragunan, Jakarta Selatan.
Ia mengaku, semenjak dirinya telah terdaftar sebagai pengguna BPJS kelas 3, tak ada rasa kekhawatiran berlebih baginya dalam mengatasi pembiayaan rumah sakit bila terdapat keluarga yang membutuhkan perawatan.
Penggunaan BPJS mandiri gratis itu sudah dijalaninya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, selepas dirinya tak lagi tercatat sebagai karyawan swasta.
"Oh saya yang gratis. Saya ngurus ke Kelurahan, pas sudah enggak kerja. Diajuin yang gratis. Makanya, saya dapat yang gratis," ujar Asril yang sedang duduk di pelataran taman RSUD Pasar Minggu kepada Wartakotalive.com, Jumat (1/11/2019).
Asril mengatakan, pelayanan yang didaptinya juga sesuai dengan apa yang diharapkannya meski dirinya menggunakan BPJS Mandiri Kelas 3 yang berstatus tanpa iuran.
Ia menjelaskan, pelayanan tersebut kerap didapatinya di setiap perawatan medis yang diajalani keluaragnya.
Semisal dalam pengurusan perawatan balitanya tersebut yang masih berusia delapan bulan. Saat mendaftarkan diri ke RSUD Pasar Minggubtak ada satupjn syarat maupun pelayanan yang membuatnya kecewa.
"Penanganannya anak saya langsung diambil darah segala macam. Tindakannya waktu dia masuk dengan keadaan kejang itu penanganannya lumayan bagus. Maksud lumayan bagus itu anak saya ditanganin jadinya tenang," jelasnya.
Asril merasa sangat terbantu dengan adanya BPJS tersebut. Dengan itu, ia dapat bernafas lega karena tak mesti mengeluarkan biaya sepersen pun.
Sudah 18 hari berjalannya perawatan anakanya, sampai saat ini ia mengapresiasi tindak lanjut pelayanan medis yang didapatnya.
Namun, saat Wartakotalive.com menanyakan soal kenaikan iuran BPJS dan perubahan skematik yang bakal diterapkan pada awal Januari 2020, Asril sontak terlihat membingungkan.
Ia berpendapat, tak ada kesan yang dapat diungkapkanhya. Sebab, saat ini ia hanya terfikir pelayanan BPJS yang didapatinya telah terpuaskan dengan tanpa biaya.
"Kurang informasi ya, cuman mungkin karena saya enggak bayar kali ya, kesannya biasa aja," ucapnya.
Namun, setelah dirinya sembari mencari informasi mengenai iuran BPJS Mandiri melalui gadget yang dipegangnya. Rasa kekhawatiran mulai hadir pada dirinya.
Ia mengatakan, bila hal itu memang akan diterapkan pemerihtah bagi pengguna BPJS Mandiri. Kekhawatiran tak mampu membayar pun langsung terlijtas di pikirannya.