Pelayanan Kesehatan

Pengguna BPJS Mandiri Gratis Ikut Terkejut Saat Melihat Iuran Tarif BPJS Naik Per Awal Tahun 2020

Semenjak dirinya telah terdaftar sebagai pengguna BPJS kelas 3, tak ada rasa kekhawatiran berlebih baginya.

Warta Kota/Rizki Amana
Lobi Utama RSUD Pasar Minggu, Ragunan, Jakarta Selatan. 

"Khawatir enggak bisa bayar. Berat ya mas. Karena kan saya bukan pegawai. Saya lagi merintis wirausaha. Mau enggak mau kan mesti bayar. Kalau benar kejadian ya berarti kan dikali 4. Rp. 42.000 x 4 = Rp 168.000," jawab ia sembari membuka kalkulator untuk menghitung.

Kepala Bappeda DKI Mundur Diduga Dampak Kegaduhan Pembelian Lem Aibon Rp 82 Miliar

Meski terancam tak lagi tanpa biaya bagi BPJS yang digunakannya. Asril mengaku, akan tetap menggunakan jaminan kesehatan yang disediakan pemerintah Insonesia itu.

Namun, dirinya memiliki harapan untuk tidak diterapkannya aturan baru tersebut. Terlebih tidak dicabutnya kebijakan BPJS Mandiri tanpa iuran.

"Harapannya kalau seperti saya ini yang kerjaannya wirausaha ya tetap ada BPJS yg gratis itu harapannya. Pelayanannya tetap bagus seperti sekarang," harap pria beranak dua ini.

Iuran BPJS Mandiri telah ditetapkan mengalami kenaikan tarif pembayaran. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 yang ditandatangani Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, kenaikan tarif pembayaran BPJS Mandiri berlaku per awal Januari 2020. (Rizki Amana)

Sebelum ini, kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diyakini, imbasnya dirasakan beberapa kalangan masyarakat.

Banyak yang lebih memilih menurunkan kelasnya, dari pada membayar iuran yang lebih mahal.

Kaum Hawa Jadi Korban Dampak Kebijakan Jilbab Terkait Keyakinan dan Toleransi Agama yang Berbeda

Mereka yang memilih kelas I justru ingin turun kelas III.

Sehingga, akan berdampak pada peningkatan pasien kelas III pengguna BPJS di sejumlah rumah sakit.

Atas antisipasi peningkatan itu, Dirut RSUD Tarakan, Dian Ekowati mengatakan jika ruangan pasien kelas III penguna BPJS di tarakan lebih banyak dibandingkan kelas I.

"Jadi untuk di RSUD Tarakan itu untuk kelas III jauh lebih banyak. Bisa 3 kali lipay dibandingkan dengan kelas I maupun kelas II," kata Dian, Jumat (1/11/2019).

 Fakhri Husaini Tak Menyangka Penyakit yang Diidap Alfin Lestaluhu Jadi Teguran ke Manajemen Timnas

Meski nantinya ada peningkatan, ia mengaku tak khawatir sebab, sejauh ini jumlah ruangan kelas III sekitar 150 tempat itu dapat menampung pasien secara maksimal. Bahkan jauh ini belum ada lonjakan pasien penguna kelas III.

Selain itu, pihaknya tetap akan melayani para penguna BPJS meskipun mereka memilih untuk menurunkan kelasnya. Ia tetap berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien.

"Jadi kita tidak khawatir dan akan tetap melayani semaksimal mungkin," ujarnya.

Peningkatkan Layanan

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved