Aksi Terorisme
Ancaman Terorisme di Indonesia Justru Lebih Serius Setelah Bos ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Tewas
Tewasnya pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi, berpotensi membangkitkan Alqaeda di Indonesia.
"Sebanyak sebelas anak muda dipindahkan dari rumah dan tidak terluka."
"Satu-satunya yang tersisa adalah Baghdadi di dalam terowongan."
• Kecewa Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Muhammadiyah: Pendidikan Bukan Hanya Persoalan Teknologi
"Ia menyeret tiga anaknya yang masih kecil bersamanya," beber Trump.
Ketika mencapai sebuah terowongan, ternyata jalan yang dialui al-Baghdadi itu ternyata buntu.
"Dia menarik rompinya, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anak itu. Tubuhnya dimutilasi oleh ledakan itu," urai Trump.
• Jokowi Targetkan Tahun 2045 Pendapatan Masyarakat Indonesia Rp 27 Juta per Bulan, Bisa?
Al-Baghdadi diperkirakan lahir di Samarra, utara Baghdad, Irak, pada 1971.
Sejumlah laporan menyebutkan ia adalah ulama yang aktif di masjid di Samarra ketika koalisi pimpinan AS melancarkan invasi pada 2003.
Ada yang mengatakan ia aktif di dalam gerakan Islam militan, ketika Saddam Hussein berkuasa.
• Kader Hanura Marah Tak Masuk Kabinet, Mengaku Tidak Mengemis Jabatan tapi Minta Diajak Bicara
Informasi lain menyebutkan, ia mengadopsi paham radikal saat ditahan di Kamp Bucca, fasilitas penahanan AS di Irak selatan yang banyak dihuni oleh komandan-komandan Alqaeda.
Ia adalah pemimpin kelompok di tubuh Alqaeda yang kemudian berubah nama menjadi ISIS pada 2010.
Pada Oktober 2011, Washington menyatakannya sebagai teroris.
AS lalu menawarkan hadiah 25 juta dolar AS bagi siapa pun yang bisa menyediakan informasi yang berujung pada kematian atau penangkapan al-Baghdadi. (Vincentius Jyestha)