Tenggelam di Baduy
Dilarang Warga Berenang di Sungai Ciujung Baduy, 5 Siswa SMP Budhaya III Tewas Tenggelam
5 pelajar SMP Budhaya III tewas di Kawasan Wisata Budaya Baduy lantaran berenang dekat cekungan di Sungai Ciujung, Lebak, Banten
Sebanyak lima siswa SMP Budhaya III Duren Sawit, Jakarta Timur, tewas saat mengikuti study tour di Kawasan Wisata Adat Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (25/10/2019).
Wakapolres Lebak Kompol Wendy Andrianto saat dihubungi mengatakan, lima korban tersebut yakni, Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua dan Christiano Arthur Immanuel Rumahorboro.
Diketahui lima korban tewas saat berenang di Sungai Ciujung.
Para wisatawan dilarang berenang di lokasi tersebut karena dalam dan terdapat leuwi atau cekungan.
• Lima Siswa SMP Budhaya III Tewas Saat Study Tour ke Baduy Lebak Banten
• KRONOLOGI Lengkap 3 Pria Rudapaksa Remaja Suku Baduy 13 Tahun Kondisi Tewas Luka Bacok Sekujur Tubuh
Lima jenazah segera dibawa ke RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung untuk dilakukan otopsi.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Perangkat desa sudah melarang untuk berenang
Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija, mengatakan, lima siswa tersebut sebetulnya sudah dilarang untuk mandi di Sungai Ciujung Kampung Gajeboh, Baduy Luar.
"Dari awal sudah dilarang, dikasih peringatan, hari Jumat jangan teriak - teriak, jangan mandi ke sungai, sudah ada batasan - batasannya," kata Jaro Saija ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.
Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 12.00 WIB.
Saat itu, sebanyak 120 rombongan siswa beserta pihak sekolah tengah beristirahat di Kampung Gajeboh sebelum masuk ke kawasan Baduy Dalam.
"Tenggelamnya di Sungai Ciujung, memang dalam, karena ada leuwi (cekungan), wisatawan dilarang ke sana," kata dia.
2. Diduga pergi ke sungai saat rombongan istirahat
Menurut keterangan Sekretaris Desa Kanekes, Sarpin, mengatakan, lima wisatawan yang meninggal merupakan siswa SMP dari Jakarta yang tengah melakukan kunjungan wisatawan ke Baduy.
"Betul, ada lima orang, infonya lagi main air di Gajeboh, Baduy luar," kata Sarpin saat dihubungi, Jumat.
Sarpin mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat siang.
Rombongan wisatawan saat itu tengah istirahat di Gajeboh yang merupakan batas terakhir saat hendak berkunjung ke Baduy dalam.
Seperti diketahui, kurang lebih ada 120 siswa dari Jakarta Timur yang mengikuti kunjugan wisata di kawasan tersebut.
3. Polisi lakukan identifikasi awal
Polisi segera melakukan identifikasi awal terhadap lima jenazah di Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar.
"Korban tenggelam di Baduy Gajeboh dilakukan proses identifikasi, kita periksa secara keseluruhan, ciri umum dari pakaian dan ciri khusus, seperti tanda lahir hingga susunan gigi," kata Kabiddokkes Polda Banten AKBP dr Nariyana di RSUD dr Adjidarmo, Jumat (25/10/2019).
Seperti diketahu, identitas lima korban tersebut antara lain, Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua dan Christiano Arthur Immanuel Rumahorboro.
4. Polisi buka posko ante mortem

Selain itu, pihak kepolisian juga membuka Post Ante Mortem di RSUD dr Adjidarmo.
Hal itu diperuntukkan bagi bagi keluarga dan kerabat korban yang hendak mengumpulkan data identitas korban yang diketahui masih di bawah umur.
"Yang kita butuhkan dari keluarga, ciri-ciri fisik secara umum, dia apakah punya luka, ciri khusus tanda lahir, tahi lalat, Identitas dari pihak sekolah sudah ada, tim Inafis sudah ambil sidik jari dan bisa kita cocokan dengan ijazah SD," kata Nariyana.
5. Suasana kepanikan orangtua di sekolah
Kabar meninggalnya lima siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus di Sungai Gajeboh, Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten, akibat tenggelam membawa duka dan cemas bagi para orangtua murid.
Menurut Jhonny Napitupulu (45), salah satu orangtua murid perserta study tour, segera bergegas menyambangi sekolah untuk menanti kepulangan anaknya yang dijadwalkan tiba di Ibu Kota Jumat (25/10/2019) malam.
"Memang di jadwalnya itu study tour berangkatnya pagi, pulangnya malam. Makanya ini saya mau jemput," kata Jhonny di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat.
Meski Jhonny mengetahui jika anaknya Fransiska (14), murid kelas VIII, selamat dari musibah, namun kabar tersebut sempat membuat dirinya cemas.
"Saya ditelepon anak saya, dia gemetaran pas nyeritain. Katanya ada anak sekolah meninggal lima orang. Istri saya langsung nangis, puji Tuhan anak saya tidak apa-apa," ujarnya.
(Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmudin )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Lengkap 5 Siswa Jakarta Tenggelam di Sungai Kawasan Adat Baduy, Terlarang Bagi Wisatawan hingga Ada Cekungan",