Kecelakaan

Lima Siswa SMP Budhaya III Tewas Saat Study Tour ke Baduy Lebak Banten

Lima siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus, Duren Sawit, Jakarta Timur, tewas tenggalam di Sungai Gajeboh, Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten.

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Orang tua murid masih menunggu kedatangan anak-anaknya di depan SMP Budhaya III, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019). 

Sebanyak lima siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus, Duren Sawit, Jakarta Timur, meninggal  tenggelam di Sungai Gajeboh, Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten, saat mengikuti study tour ke kawasan Baduy itu, Jumat (25/10/2019).

Jhonny Napitupulu (45), salah satu orangtua murid menjelaskan bahwa terdapat tiga kali kegiatan study tour yang dilakukan SMP tersebut dalam satu tahun ajaran.

"Ini study tour pertama dalam tahun ajaran baru. Ada dua kegiatan lagi setelah ini, setahu saya," kata Jhonny di SMP Budhaya III, Jalan Radin Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019) malam.

NP Menyebut Anaknya Telan Pewangi Pakaian, Kasus Pembunuhan Balita

Orangtua murid diwajibkan membayar sebanyak Rp 1,8 juta dalam tiga kegiatan tersebut.

Metode pembayaran dilakukan dengan cara dicicil selama tahun ajaran baru berjalan.

"Jadi Rp 1,8 juta itu tiga kali acara di luar sekolah. Kita orangtua murid bayarnya nyicil," ujarnya.

Pascaperistiwa yang menewaskan lima siswa, Jhonny menyatakan keraguannya ketika melepas anak perempuannya yang duduk di bangku kelas VIII.

Sekda DKI Klaim Penyerapan Anggaran Sudah Mencapai 60 Persen

"Tadi ada lima kelas yang berangkat, tiga rombongan kelas VIII, dua rombongan kelas VII. Baru sekali saja sudah begini. Kita kan sebagai orangtua juga was-was nanti kalau ada kegiatan di luar lagi. Ini sekolah harus adakan rapat sama kami sebagai pertanggungjawaban," tutur Jhonny.

Sementara itu, Maria (55) orangtua murid lainnya menyatakan hal yang sama.

Ia meminta pihak sekolah untuk mengevaluasi kegiatan yang telah memakan lima korban jiwa.

Pengoperasian Rute Baru Transjakarta Koridor 10F, Pangkas Waktu Perjalanan

"Harus evaluasi lagi ini. Kegiatan ini kan kita bayar. Kita lepas anak harusnya sih dijaga betul-betul sama guru. Biar enggak kecolongan kayak gini lagi," ujarnya.

Hingga pukul 21.44 WIB, para orang tua murid masih menunggu anak-anaknya untuk kembali ke sekolah.

Anak-anak berangkat pada pukul 05.00 WIB tadi pagi dan direncanakan kembali pada 20.00 WIB di hari yang sama.

Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, tiga rombongan bus yang membawa ratusan anak-anak tersebut belum juga tiba. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved