Studi yang Didanai Bill Gates dan Istri Ungkap Rata-rata Hampir 15 Ribu Balita Meninggal Setiap Hari

SEBUAH studi terbaru menunjukkan, dalam dua dekade terakhir rata-rata hampir 15 ribu balita meninggal setiap hari.

Istimewa
Ilustrasi 

SEBUAH studi terbaru menunjukkan, dalam dua dekade terakhir rata-rata hampir 15 ribu balita meninggal setiap hari.

Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan tim Local Burden of Disease  (LBD) di Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME).

Penelitian ini digelar untuk melihat rasio kematian pada anak-anak di bawah usia lima tahun (balita) di 99 negara, termasuk Indonesia.

Penikam Wiranto Ternyata Juga Perintahkan Putrinya Serang Polisi, tapi Si Anak Tak Berani

Studi ini tidak saja berupaya memetakan kondisi tersebut secara umum, tetapi juga menelaah hingga ke tingkat kabupaten di masing-masing negara.

“Sangat tidak bisa diterima dan juga tragis rasanya jika kita perhatikan, rata-rata hampir 15 ribu balita meninggal setiap hari,” ungkap Dr Simon I Hay, Direktur LBD di IHME.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Wartakotalive, di Indonesia, sebanyak 109.446 anak meninggal dunia pada usia balita di tahun 2017.

Ponsel Harga Dua Puluhan Juta Ditukar Teh Kotak, Kurir Ekspedisi Dibekuk Polisi

Tahun 2000, tercatat sebanyak 261.263 balita meninggal.

“Laporan Demographic Health Survey 2017 di Indonesia juga memperlihatkan situasi yang hampir mirip," ungkap Dr Soewarta Kosen, peneliti dari Indonesia yang tergabung dalam penulisan studi ini.

Dalam lima tahun terakhir, katanya, 75 persen kematian anak usia balita terjadi ketika anak-anak tersebut belum berusia satu tahun.

Suku Dayak Minta Lahan 5 Hektare per Keluarga di Ibu Kota Baru

Dan, 63 persen dari kematian bayi terjadi ketika mereka baru menjalani bulan pertama setelah kelahiran.

Angka-angka tersebut bervariasi di berbagai provinsi di Indonesia.

Provinsi-provinsi di wilayah Indonesia Timur memperlihatkan rasio yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.

Resmi Berlaku dan Masuk Lembaran Negara, UU KPK Hasil Revisi Bernomor 19/2019

Oleh sebab itu, katanya, prioritas dari program kesehatan perlu diarahkan untuk mengurangi kematian pasca-kelahiran.

"Yang akan mempengaruhi kematian pada usia bayi serta usia balita, serta memperbaiki kesenjangan rasio antar-provinsi,” tutur Dr Soewarta Kosen.

Studi ini baru pertama kali dilakukan, untuk memetakan angka kematian anak-anak di 99 negara berpendapatan rendah hingga berpenghasilan menengah, yang ditelaah hingga tingkat kabupaten.

Sudah 40 Terduga Teroris Diringkus Densus 88, Polisi dan Tempat Ibadah Jadi Target Serangan

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved