Hiburan Malam
Pemilik Mengungkap Mr Bride Beda Manajemen dengan Griya Pijat Gives Meski Menempati Gedung yang Sama
Bukan hanya didapati telah melakukan pelanggaran serupa, Mr Braid juga menempati gedung yang sama dengan Griya Pijat Gives.
Temuan adanya praktik prostitusi pada layanan pijat yang ditawarkan Mr Braid mengingatkan seluruh pihak atas Griya Pijat Gives yang ditutup sejak setahun lalu, tepatnya pada Jumat (5/10/2018).
Pasalnya, bukan hanya melakukan pelanggaran serupa, Mr Braid juga menempati gedung yang sama dengan Griya Pijat Gives.
Walau begitu, pemilik Mr Braid, Anton membantah adanya dugaan hubungan antara Mr Braid dengan Griya Pijat Gives. Sebab, kedua tempat hiburan itu ditegaskannya memiliki badan usaha maupun manajemen yang berbeda.
"Oh ini lain orang yang punya, beda orang. Emang kalau gedung itu dioper ke orang nggak boleh?," ungkapnya dihubungi pada Selasa (15/10/2019).
• TERJAWAB Kecenderungan Orang dengan Tubuh Kurus Mempunyai Kemungkinan Terserang Diabetes Tipe 2
Walau diyakinkannya, kedua tempat hiburan itu merupakan badan usaha yang berbeda, Anton justru mengungkit proses penutupan Griya Pijat Gives yang dilakukan Satpol PP DKI Jakarta pada setahun lalu.
Dirinya menyebut penutupan Griya Pijat Gives kala itu dilakukan sepihak dan sangat merugikan. Apalagi, penindakan yang dilakukan oleh Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Yani Wahyu Purwoko itu tidak disertai dengan bukti adanya praktik prostitusi.
"Ya kemarin waktu ditutup kita ada barang buktinya nggak? saya tanya dengan hati nurani, waktu kemarin ditutup ada nggak barang buktinya? video? ya ada nggak barang buktinya nggak? saya nggak lihat pake mata-kepala saya sendiri," ungkap Anton.
"Kalau ada barang buktinya, di sini kita nggak protes. Kan yang ditutup (ada) tiga, O2, NYX sama Gives. Kalau ada barang bukti, mana proyektor yang jadi barang buktinya?," tambahnya.
Hal serupa juga disampaikannya mengenai Hotel G2 yang terletak sejajar dengan Mr Braid di Jalan Sultan Iskandar Muda, tepatnya seberang Mall Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Walau diakuinya Hotel G2 memiliki layanan pijat, dirinya menegaskan pengelola hotel tersebut terpisah dengan Mr Braid.
"Lain manajemen, itu hotel. Kalau terapis ada, massage-nya juga. Aman-aman aja," tutupnya.
Prostitusi
Lama tidak beroperasi sejak ditutup Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan karena terbukti melakukan praktek prostitusi setahun lalu, tepatnya pada Jumat (5/10/2019), Gives Message kini beroperasi kembali.
Tetap dengan layanan serta menempati gedung yang sama, Gives Message kini berganti nama menjadi Mr Braid.
Sekilas terlihat, gedung berupa ruko yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, tepatnya seberang Mall Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu layaknya sebuah bangunan biasa.
Gedung terlihat dicat hitam dengan logo huruf Mr Braid berwarna biru terpampang di depannya.
Menapaki pintu masuk Mr Braid, kesan griya pijat yang umumnya terlihat pun tidak terasa.
Suasana pada lantai dasar justru terlihat layaknya sebuah kafe dengan jejeran sofa dan kursi serta sebuah meja waitress di ujung ruangan.
Pada pusat layanan tersebut, pengunjung ditawarkan sejumlah paket layanan pijat dengan sistem deposit, antara lain pijat minimal 30 menit seharga Rp 285.000 hingga pijat minimal 60 menit seharga Rp 380.000.
Usai pengunjung memilih dan membayar paket yang dipilih, waitress kemudian memberikan kartu berisi saldo sesuai dengan deposit yang dibayarkan.
"Kartu ini untuk bayar apa aja, jadi bukan cuma pijat, kalau mau minum atau makan bayarnya pakai kartu ini juga," ungkap seorang waitress sembari menyerahkan kartu dan mengarahkan untuk naik ke lantai dua.
Menapaki tangga berkelok selebar setengah meter, dentuman live musik serta gemerlapnya bar Mr Braid seketika terasa.
Pada sisi kanan ruangan, seorang bartender terlihat melayani pesanan minuman beralkohol para tamu, sedangkan pada sisi kiri terlihat belasan terapis berpakaian seksi duduk berjejer menunggu giliran.

Tidak berselang lama usai memesan minuman, seorang bartender mengusulkan agar segera memilih seorang terapis. Dirinya beralasan karena menjelang petang, pengunjung akan membludak.
"Bisa semuanya (pijat plus plus) pilih aja," ungkapnya sembarang menunjuk satu per satu terapis lengkap dengan karakter layanannya.
Usai memilih seorang terapis, sang terpilih kemudian mengambil handuk yang sudah tertata di pojok tempat duduk mereka. Sang terapis kemudian meminta kartu deposit dan mengarahkan untuk naik ke kamar yang terletak di lantai atas.
Menapaki lantai dua, terlihat belasan kamar berpintu rapat. Usai mempersiapkan diri, terapis kemudian mengunci rapat untuk memberikan pelayanan.
"Saya sudah dua tahun kerja di sini, sama aja, dulu namanya Gives sekarang Mr Braid, yang kerja (terapis) juga sama," ungkap N ramah.
• Serial Kicauan Wanda Hamidah Memuncaki Trending Topic karena Terbukti dan Dia Dijuluki Peramal Ulung
Dirinya menyebut, layanan pijat plus plus yang diberikan merupakan komitmen perusahaan, bukan keinginan para terapis.
Sehingga, seluruh terapis diwajibkan untuk melayani para tamu, termasuk berhubungan intim pada akhir sesi pijat.
"Kalau saya sebenarnya nggak mau, tapi ya harus."
"Kalau nggak (berhubungan intim), bisa dipecat."
"Kita juga nggak boleh ambil tips karena setengah dari deposit masuk ke kita," ungkap gadis berusia 21 tahun itu.
Usai menyelesaikan sesi pijat, dirinya kemudian mengantar menuju meja waitress di lantai dasar.
Seorang waitress kemudian memindai kartu deposit, sehingga seluruh tagihan terbayarkan.
"Kalau durasinya (pijat) kelebihan bayar lagi, tapi kalau masih ada depositnya nanti dikembaliin uangnya," ungkap N.
• Awkarin Tidak Tertarik Terjun ke Politik Tidak Kapok Terus Berbuat Kebaikan Meski Diejek Budiman