Kesehatan
7 Makanan Mengandung Kolesterol Tinggi Ini Bukan Penyebab Serangan Jantung atau Stroke
Studi menunjukkan bahwa makan makanan mengadung kolesterol tidak memiliki kaitan dengan serangan jantung atau serangan stroke.
Hati adalah organ paling populer yang dikonsumsi. Namun, masih ada organ hewan lain yang bisa Anda makan dan mendapat manfaat kesehatan.
Beberapa organ umum lainnya termasuk ginjal, jantung, dan otak.
Sebagian besar daging organ tinggi kolesterol dan rendah lemak.
Misalnya, 100 gram (3,5 ons) porsi ginjal domba mengandung 565 mg kolesterol dan hanya 4 gram lemak.
Organ juga kaya akan beberapa vitamin dan mineral, termasuk vitamin B, selenium, dan zat besi.
Faktanya, 100 gram ginjal domba menyediakan 3.288 persen dari DV untuk vitamin B12 dan 398 persen dari DV untuk selenium.
Selain itu, daging jantung sangat tinggi dalam CoQ10, yang dapat mengurangi gejala gagal jantung.
CoQ10 juga dapat mengurangi nyeri otot yang terkait dengan obat statin penurun kolesterol.
• Ingin Tahu Makanan Sehat Apa Saja yang Bikin Perut Kembung dan Diare? Simak Ini
7. ikan sarden
Sarden adalah makanan super sejati.
Sarden tinggi kolesterol. Satu porsi sarden 100 gram (3,5 ons) mengandung 142 mg kolesterol.
Satu porsi sarden menyediakan 25 gram protein, 24 persen DV untuk vitamin D, 29 persen DV untuk kalsium, dan 96 persen DV untuk selenium.
Selain itu, mengandung 982 mg asam lemak omega-3.
Nutrisi tersebut memiliki beberapa manfaat kesehatan, termasuk mengurangi risiko penyakit jantung dan melindungi kesehatan otak.
Lemak omega-3 juga dapat meringankan gejala pada orang dengan depresi.
Dalam satu studi 12 minggu, 69 persen orang yang menggunakan asam eikosapentaenoat (EPA) lemak omega-3 setiap hari melaporkan pengurangan gejala depresi.
Nah, diet kolesterol hanya memiliki efek minimal pada kolesterol darah pada kebanyakan orang.
Lebih penting lagi, makanan kolesterol tinggi tidak memiliki hubungan kuat terhadap risiko penyakit jantung.
Kenyataannya, sebagian besar makanan tinggi kolesterol juga sehat dan bergizi jika dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh. (Healthline.com)