Wakil Ketua Umum Ungkap Partai Gerindra Kemungkinan Dapat Jatah Menteri Pertanian dari Jokowi

WAKIL Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tidak menampik ada pembicaraan antara pihaknya dengan Presiden Jokowi.

Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Ketua MKD DPR Sufmi Dasco Ahmad. 

WAKIL Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tidak menampik ada pembicaraan antara pihaknya dengan Presiden Jokowi.

Dalam pembicaraan tersebut, Partai Gerindra menawarkan konsep pembangunan, salah satunya pada bidang ketahanan pangan.

"Kalau konsep iya, kalau konsep memang kita kasih," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Tersangka Kasus Pengeroyokan Ninoy Karundeng Jadi 13 Orang, Besok Polisi Juga Periksa Munarman

Dasco mengatakan, apabila konsep ketahanan pangan tersebut diterima pemerintah, kemungkinan Gerindra akan diberikan pos Menteri Pertanian (Mentan).

"Ya kalau diterima ya mungkin pos itu (Mentan) yang diberikan. Kan ini hak prerogatif Presiden."

"Kami juga kan enggak bisa kemudian minta-minta 'pak, harus Gerindra, itu harus Gerindra', kan enggak bisa. Itu kalau kita konsepnya diterima," tuturnya.

Bernard Abdul Jabbar Jadi Tersangka Pengeroyokan Ninoy Karundeng, PA 212 Anggap Prematur

Meskipun kemudian konsep tersebut diterima pemerintah, menurut Dasco, tidak lantas Gerindra masuk ke dalam pemerintahan.

Gerindra akan terlebih dahulu menggelar rakernas untuk menentukan sikap ke depan.

"Untuk pembicaraan soal masuk atau tidak di kabinet, nah, Partai Gerindra akan memutuskan dalam suatu Rakernas."

Ketua Umum ReJO: Terkadang Saya Berpikir Keras, Alangkah Sulitnya Mencari Kekurangan Jokowi

"Rakernas itu yang kemudian akan diselenggarakan dalam waktu dekat."

"Tetapi, lihat dulu tentang konsep yang kita tawarkan, baru itu yang kemudian kita bahas di Rakernas, yang akan dijalankan mungkin dalam waktu yang tidak lama lagi," paparnya.

Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani tak menampik ada tawaran untuk pihaknya masuk kabinet Joko Widodo (Jokowi) jilid II.

Alasan Keamanan, Tujuh Tersangka Kerusuhan Papua Bakal Disidang di Kalimantan Timur

Ia menyebut tawaran itu berasal dari orang sekitar Istana.

Namun, Muzani menegaskan Gerindra tak serta-merta menerima tawaran tersebut.

 Kisah Rudiantara Jadi Mimin Grup WhatsApp Kabinet Kerja, Harus Tegas tapi Tak Boleh Asal Tendang

"Pembicaraan itu memang ada, dan kita tak bisa pungkiri bahwa ada pembicaraan."

"Ada pemikiran di sekitar Istana untuk itu," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

"Sekali lagi kita tak serta-merta menerima tawaran itu sebagai sebuah... tidak."

 DAFTAR Bupati di Lampung yang Kena OTT KPK: Tiga Tahun Lima Orang Diciduk

"Karena sekali lagi kita merasa 2019 dalam pilpres kemarin kita adalah kompetitor yang berseberangan dengan Jokowi," tuturnya.

Muzani mengungkapkan, partainya menawarkan sejumlah konsep kepada kabinet Jokowi jilid II.

Wakil Ketua MPR ini menjelaskan, Gerindra menawarkan konsep tentang swasembada pangan, energi, dan air.

 Bantuan Anggaran dari Jabar ke Kota Bekasi Melonjak Jadi Rp 147 Miliar, tapi Belum Bisa Kalahkan DKI

Jika konsep itu diterima, Gerindra akan menindaklanjuti soal tawaran masuk kabinet.

Termasuk, sosok kadernya yang berkompeten masuk kabinet untuk menjalankan konsep tersebut.

"Jika (konsep) ini dianggap tidak bertentangan atau malah diterima, tentu kita bicara portofolio tentang kemungkinan orang-orang."

 JADWAL Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Hadiah Juara Pertama Rp 2 Miliar, Ridwan Kamil Jadi Juri

"Portofolio dan orang yang kemungkinan bisa jalankan konsep itu," jelasnya.

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah partainya meminta jatah Menteri Pertahanan kepada Presiden Jokowi.

Komunikasi politik yang Gerindra lalukan, menurut Dasco, bukan meminta pos menteri, melainkan menawarkan konsep.

 KPK Ciduk Tujuh Orang dalam OTT di Lampung Utara, Sita Uang Rp 600 Juta

"Kami sebenarnya tidak mengincar posisi-posisi dalam jabatan tertentu."

"Ketika kami ditawarkan untuk membantu pemerintah, kami juga menawarkan konsep ke pemerintah," terang Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Konsep yang ditawarkan, kata Dasco, mengenai ketahanan pangan, energi, ekonomi, dan keamanan.

 Warga Jakarta Bunuh Diri di Hotel, Tulis Surat Wasiat Minta Abu Jenazahnya Dibuang ke Laut Bali

Apabila konsep disetujui, lanjutnya, maka pembicaraan selanjutnya yakni masalah bidang.

"Kalau sudah ketemu bidang baru kita ngomong orang. Nah, jadi kalau dari awal incar ini itu, kayaknya enggak deh," paparnya.

Dasco mengatakan, hingga saat ini komunikasi masih terus dilakukan antara Gerindra dengan Jokowi.

 Pengacara yang Aniaya Hakim Besok Jalani Sidang Perdana, Kuasa Hukumnya Mantan Ketua MK

Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi, apakah setuju dengan konsep yang ditawarkan atau tidak.

"Ini kan tergantung pemerintah. Kita sedang komunikasi tentang konsep itu," jelasnya.

Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi, dalam membentuk kabinet.

 Waketum Partai Gerindra Bilang Revisi UU KPK Pesanan Bandit-bandit Pencuri Uang Negara

Termasuk, mengenai kemungkinan Gerindra mendapatkan jatah kursi menteri.

"Menteri itu hak prerogatif Presiden."

"Jadi ya kita harus menghargai prerogatif presiden," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

 Ini Alasan Pengacara Tomy Winata Marah Lalu Aniaya Hakim, Besok Sidang Perdana

Menurut Puan, PDIP tidak bisa memutuskan sendiri persetujuan masuknya Gerindra ke pemerintahan.

PDIP harus berkonsultasi dengan partai-partai pengusung Jokowi-Maruf Amin lainnya, seperti Golkar, NasDem, PKB, PPP, bahkan Hanura.

"Ada partai lain yang kemudian bersama-sama dengan Pak Jokowi, jadi semua merupakan hak prerogatif Presiden."

 Hoaks Ahok dan Antasari Azhar Jadi Dewan Pengawas KPK Beredar, Politikus PDIP Bilang Begini

"Harus apa namanya, harus dibicarakan secara matang dan bersama-sama dengan semua partai yang mendukung Pak Presiden. Kita lihat aja nanti," bebernya.

Hingga saat ini, menurut Puan, Presiden Jokowi belum membicarakan kepada parpol pengusung mengenai masalah kabinet dan kemungkinan masuknya Gerindra ke pemerintah.

"Setuju enggak setuju kita lihat saja, Presiden belum ngajak ngomong," ucapnya. (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved