Wakil Ketua Umum Ungkap Partai Gerindra Kemungkinan Dapat Jatah Menteri Pertanian dari Jokowi

WAKIL Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad tidak menampik ada pembicaraan antara pihaknya dengan Presiden Jokowi.

Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Ketua MKD DPR Sufmi Dasco Ahmad. 

"Kalau sudah ketemu bidang baru kita ngomong orang. Nah, jadi kalau dari awal incar ini itu, kayaknya enggak deh," paparnya.

Dasco mengatakan, hingga saat ini komunikasi masih terus dilakukan antara Gerindra dengan Jokowi.

 Pengacara yang Aniaya Hakim Besok Jalani Sidang Perdana, Kuasa Hukumnya Mantan Ketua MK

Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi, apakah setuju dengan konsep yang ditawarkan atau tidak.

"Ini kan tergantung pemerintah. Kita sedang komunikasi tentang konsep itu," jelasnya.

Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi, dalam membentuk kabinet.

 Waketum Partai Gerindra Bilang Revisi UU KPK Pesanan Bandit-bandit Pencuri Uang Negara

Termasuk, mengenai kemungkinan Gerindra mendapatkan jatah kursi menteri.

"Menteri itu hak prerogatif Presiden."

"Jadi ya kita harus menghargai prerogatif presiden," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

 Ini Alasan Pengacara Tomy Winata Marah Lalu Aniaya Hakim, Besok Sidang Perdana

Menurut Puan, PDIP tidak bisa memutuskan sendiri persetujuan masuknya Gerindra ke pemerintahan.

PDIP harus berkonsultasi dengan partai-partai pengusung Jokowi-Maruf Amin lainnya, seperti Golkar, NasDem, PKB, PPP, bahkan Hanura.

"Ada partai lain yang kemudian bersama-sama dengan Pak Jokowi, jadi semua merupakan hak prerogatif Presiden."

 Hoaks Ahok dan Antasari Azhar Jadi Dewan Pengawas KPK Beredar, Politikus PDIP Bilang Begini

"Harus apa namanya, harus dibicarakan secara matang dan bersama-sama dengan semua partai yang mendukung Pak Presiden. Kita lihat aja nanti," bebernya.

Hingga saat ini, menurut Puan, Presiden Jokowi belum membicarakan kepada parpol pengusung mengenai masalah kabinet dan kemungkinan masuknya Gerindra ke pemerintah.

"Setuju enggak setuju kita lihat saja, Presiden belum ngajak ngomong," ucapnya. (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved