Kesehatan
Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2 Hingga 10 Persen dengan Cara Ini
Mengurangi minuman manis, salah satu cara paling sederhana dan berdampak positif bagi kesehatan Anda, menurut sebuah studi dalam jurnal Diabetes Care.
Mengurangi minuman manis, salah satu cara paling sederhana dan berdampak positif bagi kesehatan Anda, menurut sebuah studi dalam jurnal Diabetes Care..
Lalu seberapa besar dampaknya?
Seperti dilansir Time, Jumat (4/10/2019), selama empat tahun mengganti satu kaleng soda atau jus dengan minuman tanpa pemanis semisal air putih setiap hari bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 10 persen.
Sementara peningkatan konsumsi minuman manis lebih dari setengah porsi per hari selama periode empat tahun berhubungan dengan risiko 16 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Untuk sampai pada hasil itu, peneliti melibatkan data diet dari 160.000 wanita dan 35.000 pria yang berpartisipasi dalam Nurse's Health Study, serta Health Professionals’ Follow-Up Study.
• INUL Daratista Bongkar Kehidupan Pribadi: Tak Berhubungan dengan Suami hingga Ukuran Bra Jadi 42
• Dipancing Nafa Urbach, Akhirnya Lucinta Luna Ngaku Sebagai Pria di Masa Lalunya
• Tak Tahan Lihat Adik Ipar Pakai Baju Tipis, Kakak Ipar Ajak Berzina Diimingi Duit 500 Ribu
Peserta menyelesaikan survei diet setiap empat tahun hingga 26 tahun, dan memberi informasi tentang kesehatan dan gaya hidup mereka secara keseluruhan, termasuk apakah mereka menderita diabetes tipe 2.
Para peneliti kemudian memantau perubahan dalam konsumsi minuman, berat badan, dan kesehatan secara keseluruhan.
Seiring waktu, mereka yang minum lebih banyak minuman manis bisa berpeluang lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan dan diabetes tipe 2.
Hal ini tidak mengejutkan karena minuman seperti soda tinggi kalori dan gula yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang merupakan faktor risiko utama untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
• Memohon ke Edy Rahmayadi, Warga Sumut di Wamena Minta Dipulangkan, Hotman: Kirim Pesawat dan Kapal!
Tetapi, minuman manis berhubungan dengan risiko diabetes tipe 2 terlepas dari kenaikan berat badan.
Perubahan berat badan hanya menyumbang sekitar 28 persen dari hubungan antara konsumsi minuman manis dan risiko diabetes.
Satu teorinya, minuman manis dapat menyebabkan penumpukan lemak pada hati, yang dapat mengganggu aktivitas insulin.
Para peneliti menemukan, minum jus buah sekalipun berhubungan dengan risiko diabetes yang lebih tinggi daripada seperti buah utuh.
Minum bahkan setengah porsi minuman yang diberi pemanis buatan setiap hari juga dikaitkan dengan risiko diabetes 18 persen lebih tinggi dari waktu ke waktu.
Selain itu, menukar minuman manis dengan minuman diet tampaknya tidak mengubah risiko diabetes secara substansial, menurut penelitian.
• Viral Curhatan Ibu yang Dihalangi Datang ke Pernikahan Anaknya, Lihat Ekspresi Sang Menantu
Penulis studi Jean-Philippe Drouin-Chartier, seorang pakar nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, menekankan, hubungan antara minuman dan pemanis buatan dan diabetes tidak selalu berarti minuman diet sama buruknya dengan minuman manis, karena beberapa orang dengan masalah medis dapat beralih ke versi diet untuk merasakan manfaat kesehatan yang dirasakan.
Seperti penelitian observasional lainnya, studi ini tidak dapat membuktikan sebab dan akibat — namun hanya melihat pola yang berkaitan dengan kesehatan dan pilihan makanan.
Teh hitam hingga jus tomat bagus untuk penderita diabetes tipe 2
Para penyandang diabetes tipe 2 perlu menjaga kadar gula darahnya tak melonjak agar tidak menghadapi sejumlah komplikasi termasuk masalah ginjal, kerusakan saraf dan serangan jantung.
Beberapa perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali, salah satunya dengan diet sehat.
Berikut tiga minuman yang bagus untuk menurunkan kadar gula bagi penderita diabetes seperti dilansir laman express.co.uk:
Teh hitam
Teh hitam bisa membantu penyandang diabetes tipe 2 menurunkan gula darah, ungkap sebuah penelitian dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry.
"Teh mungkin merupakan cara sederhana, murah untuk mencegah atau memperlambat diabetes dan komplikasi," kata peneliti.
Tetapi para peneliti berpendapat penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah teh hitam dan hijau memiliki efek anti diabetes pada manusia.
Jus tomat
Jus tomat bisa mengurangi tekanan darah dan kolesterol pada orang yang berisiko penyakit jantung.
Dalam sebuah studi, sebanyak 481 orang partisipan penelitian di Jepang mendapatkan jus tomat tawar sebanyak yang mereka inginkan selama setahun penuh.
Hasilnya, tekanan darah turun rata-rata tiga persen di 94 peserta dengan pra-hipertensi atau hipertensi yang tidak diobati, menurut studi dalam jurnal Food Science and Nutrition itu.
Kemudian, di antara mereka yang memiliki kolesterol tinggi, 125 orang mengalami penurunan rata-rata 3,3 persen zat lemak yang dapat menghalangi pembuluh darah, lalu menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Kombucha
Kombucha, makanan fermentasi kaya probiotik seperti yoghurt, kimchi, miso dan tempe memiliki efek sederhana pada tekanan darah tinggi.
Efek yang lebih tinggi terjadi bila seseorang mengonsumsi probiotik secara teratur selama lebih dari delapan minggu.
Jus kale bagus untuk penyandang diabetes tipe 2
Di antara beragam sayuran dan buah-buahan yang bisa menurunkan gula darah dan bermanfaat untuk para penyandang diabetes tipe 2, kale salah satunya.
Sebuah penelitian seperti dilansir Medical Daily belum lama ini mengungkapkan kale yang dibuat jus mengandung antioksidan tinggi dan dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan bahkan meningkatkan tekanan darah.
Jus sayuran berdaun hijau ini juga bergizi melalui kandungan mineral dan vitamin dalam porsi lebih besar dari jenis sayuran lainnya.
Penyakit diabetes menjadi masalah kesehatan utama selama beberapa waktu terakhir.
Sebuah studi pada tahun 2015 menunjukkan, sekitar 30,2 juta orang dewasa, berusia 18 tahun ke atas, hidup menyandang diabetes.
Diabetes menjadi salah satu penyebab utama kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan impotensi.
Untungnya, komplikasi kesehatan serius akibat diabetes bisa dihindari dan cara terbaiknya mengkombinasikan olahraga dengan diet sehat dan seimbang.
Pada tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ke enam di dunia dengan jumlah 10,3 juta penyandang diabetes dalam rentang usia 20-79 tahun.
Laporan hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2018 menunjukkan prevalensi diabetes melitus sebesar 10,9 persen atau naik empat persen (6,9 persen) pada tahun 2013. (Antara)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/20150701-minuman-manis_20150701_094019.jpg)