Siapapun yang Berani Menggagalkan Pelantikan Presiden, Panglima TNI: Akan Berhadapan dengan TNI

Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, TNI komitmen mengamankan pelantikan presiden terpilih, pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Alex Suban
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono memeriksa pasukan saat Apel Khusus Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kepada prajurit Korps Marinir, di Kesatrian Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2019). 

Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, TNI komitmen mengamankan pelantikan presiden terpilih, pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Bahkan, Hadi Tjahjanto beri ancaman terhadap siapapun orang yang berani gagalkan pelantikan presiden nanti.

Menurutnya, siapapun sosok yang berani gagalkan pelantikan presiden, akan berhadapan langsung dengan TNI.

Hal itu disampaikannya usai meresmikan pembentukan Kogabwilhan (Komando Gabungan Wilayah Pertahanan) di Skadron 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (27/9/2019) pagi.

DUA Mahasiswa UHO Meninggal, Jokowi Perintahkan Kapolri Investigasi dan Periksa Semua Anak Buahnya

PT Indofood Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan dari SMA Sampai S1, Penempatan Seluruh Indonesia

Hadir di Tanah Air, Ini Spesifikasi Lengkap Huawei Nova 5T dengan 5 Kamera plus Harganya

Bahkan Panglima TNI tak segan menyatakan siapapun yang berniat menggagalkan pelantikan presiden akan berhadapan dengan TNI.

“Siapapun yang melakukan tindakan anarkis, inkonstitusional, dan tidak baik, termasuk berupaya menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu akan berhadapan dengan TNI,” ungkap Panglima TNI secara lantang.

Pernyataan itu disampaikan Panglima TNI bersama satuan-satuan di tiga matra TNI.

Sebelumnya Menko Polhukam Wiranto mengatakan aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di Gedung DPR RI yang dimulai secara elegan serta damai berangsur diambil alih sekelompok orang yang bertujuan menciptakan kerusuhan.

Wiranto menegaskan, aksi unjuk rasa akan diubah jadi gelombang baru dengan tujuan duduki Gedung DPR RI sampai gagalkan pelantikan anggota DPR RI periode 2019-2024 yang berlangsung 1 Oktober 2019 mendatang.

Bahkan menurut Wiranto gelombang baru ini akan dimanfaatkan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019 mendatang.

“Kami mengapresiasi gerakan mahasiswa yang bernuansa mengkoreksi rancangan undang-undang oleh pemerintah dan DPR RI"

"Tapi sayang gerakan mahasiswa yang elegan itu pada malam hari diambil alih oleh perusuh dengan melawan petugas.”

“Dan sudah cukup bukti bahwa gerakan yang ambil alih demonstrasi mahasiswa itu bertujuan untuk menduduki Gedung DPR RI hingga mengganggu kerja anggota dewan termasuk gagalkan pelantikan anggota DPR baru"

"Lebih lanjut tujuannya adalah menggagalkan pelantikan presiden,” ungkap Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved