Siapapun yang Berani Menggagalkan Pelantikan Presiden, Panglima TNI: Akan Berhadapan dengan TNI

Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, TNI komitmen mengamankan pelantikan presiden terpilih, pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Alex Suban
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono memeriksa pasukan saat Apel Khusus Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kepada prajurit Korps Marinir, di Kesatrian Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2019). 

Dalam acara yang sama Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan kerusuhan dua hari belakangan memiliki pola sama dengan kerusuhan pada 21-23 Mei 2019 lalu yang menuntut hasil Pemilu 2019.

“Peristiwa kemarin mirip dengan kejadian 21-23 Mei 2019, pagi sampai sore tenang"

"kemudian ada massa yang menyerang aparat dari sore hingga malam. Sama-sama sudah ada yang atur,” jelas Kapolri.

Gelombang Baru

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto bahas soal demonstrasi yang terjadi di sekitaran DPR RI.

Tak cuma itu, Wiranto juga blak-blakan menyebut ada gerakan gelombang baru dibalik demonstrasi tersebut.

Hal itu disampaikan Wiranto saat jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, pada Kamis (26/9/2019).

Mulanya Wiranto mengatakan saat menangani kericuhan yang terjadi setelah demonstrasi, aparat keamanan tak lagi berhadapan dengan para massa aksi.

Wiranto menilai kericuhan yang terjadi di malam hari adalah ulah perusuh.

"Aparat tak lagi menghadapi demonstrasi, tapi menghadapi perusuh," ucap Wiranto, dikutip TribunJakarta.com dari Kompas TV.

Wiranto menjelaskan para perusuh tersebut memiliki tujuan akhir untuk mengagalkan pelantikan anggota DPR RI dan presiden Jokowi di Oktober mendatang.

Ia kemudian mengaku mendapatkan informasi soal adanya gerakan gelombang baru.

Wiranto menungkapkan tujuannya memberikan pernyataan tersebut, agar masyarakat Indonesia menjadi lebih waspada.

"Dari informasi yang kita terima nantinya akan ada satu gerakan gelombang baru," ucap Wiranto.

"Ini supaya kita waspada, untuk gerakan gelombang baru," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved