Tol Layang Rampung, Perjalanan Bisa Lebih Cepat: Berikut Fakta-fakta Japek II Elevated
Dengan beroperasinya Tol Jakarta-Cikampek II dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Jakarta ke berbagai daerah.
6. Aman dari ancaman megathrust?
Proyek tol layang, saat ini, pekerjaan konstruksi jalan tol sepanjang 36,4 kilometer ini telah mencapai 96,5 persen.
Project Manager Tol Layang Jakarta-Cikampek, Fatkhur Rozaq, mengklaim, konstruksi jalan berbayar ini cukup ampuh dalam menahan guncangan gempa bermagnitudo tinggi atau megathrust.
Hal itu karena expansion joint yang dipasang pada setiap sambungan pierhead.
Expansion joint merupakan salah satu dari beberapa jenis sambungan yang kerap digunakan dan memegang peran penting pada sistem perpipaan.
Sambungan ini juga untuk meredam getaran yang ditimbulkan oleh getaran atau guncangan, termasuk gempa.
Sementara pierhad adalah dudukan box girder dan penyalur beban lalu lintas ke kolom beton.
"Kekuatan expansion joint ini dapat menahan gempa hingga 1.000 tahun. Desainnya untuk menahan gempa hingga di atas magnitudo 8," kata Fatkhur beberapa waktu lalu.
Fatkhur mengatakan, seluruh expansion joint yang dipasang sengaja didatangkan dari luar negeri.
Tepatnya dari Freyssinet yang bermarkas di Italia.
Hampir seluruh konstruksi jembatan yang membutuhkan struktur khusus di Indonesia, menggunakan expansion joint asal pabrikan serupa.
Sebut saja seperti proyek Jembatan Kalikuto di ruas Tol Semarang-Solo dan Jembatan Holtekamp di Papua.
"Jadi sejak awal desainnya sudah mengakomodasi megathrust," kata Fatkhur.
Nilai investasi untuk membangun tol layang in sebesar Rp 16,23 triliun dengan ongkos konstruksi Rp 11,67 triliun.
Tol layang ini terbentang mulai dari Cikunir (Sta 9+500) hingga Karawang Barat (Sta 47+500).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tol Layang Jakarta-Cikampek Aman dari Ancaman Megathrust?