Kawanan Monyet di PIK Doyan Santap Sesajen Warga, Juga Suka Makan Sampah Tercemar Logam Berat
BKSDA DKI Jakarta membeberkan penyebab kawanan monyet ekor panjang berkeliaran ke permukiman warga Pantai Indah Kapuk (PIK).
Penulis: Luthfi Khairul Fikri |
BALAI Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta membeberkan penyebab kawanan monyet ekor panjang berkeliaran ke permukiman warga Pantai Indah Kapuk (PIK).
Kawanan monyet ini berkeliaran masuk ke permukiman mewah Mediterrania Boulevard, untuk mengambil sesajen.
Sesajen itu, kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA DKI Jakarta Ida Harwati, berupa buah-buahan dari rumah-rumah warga di sana.
• Pemerintah Bakal Gelar Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Khusus Arsitek Indonesia!
"Rata-rata yang tinggal di perumahan PIK adalah etnis Tionghoa."
"Y yang sering membuat sesaji berupa buah-buahan di luar rumah mereka,” ujar Ida saat dikonfirmasi awak media, Minggu (22/9/2019).
“Hal itu juga membuat monyet ekor panjang tertarik untuk mengambil buah-buahan sesaji tersebut," sambungnya.
• Tak Cuma Merampok, KKB Aceh Juga Sebarkan Pesan yang Tak Sejalan dengan NKRI
Selama berkeliaran ke permukiman warga, jarang sekali monyet-monyet itu ditangkap oleh pihak Suaka Margasatwa Muara Angke.
Sebab, selama ini monyet-monyet itu dinilai jinak dan tidak membahayakan penduduk.
"Kalaupun ada yang diamankan itu adalah monyet pengganggu yang membahayakan penduduk," jelas Ida.
• Perempuan Berseragam ASN Tak Tahu Direkam Selingkuhannya, Terjadi Saat Jam Istirahat Mengajar
BKSDA DKI Jakarta juga menemukan fakta sampah yang mencemari Suaka Margasatwa Muara Angke, ikut berdampak kepada monyet ekor panjang yang tinggal di dalamnya.
Berdasarkan hasil penelitian dari mahasiswa IPB pada 2016 lalu, sampah yang dimakan monyet-monyet tersebut menimbulkan banyak penyakit.
Penelitian itu mengungkap dalam jaringan otot, hati, dan ginjal monyet ekor panjang di Suaka Margasatwa Muara Angke, terpapar logam berat.
• Setelah Tunjuk Plt Menpora, Jokowi Segera Cari Pengganti Puan Maharani dan Yasonna Laoly
"Artinya bahwa perilaku makan sampah membuat mereka ikut terpapar zat berbahaya dalam tubuhnya," terang Ida.
Menurutnya, perilaku makan monyet-monyet tersebut berubah setelah memakan sampah tersebut.
"Dikarenakan adanya sampah yang masuk ke dalam kawasan, sebagian besar monyet ekor panjang sudah berubah perilaku makannya."
• Sempat Serahkan Mandat, Kini Lima Pimpinan KPK Tegaskan Tetap Bertugas Hingga Diberhentikan Presiden
"Yaitu dengan makan sampah yang masuk ke dalam kawasan," katanya.
Kawanan monyet itu berkeliaran di wilayah PIK, juga karena kebiasaan masyarakat yang memberi mereka makanan.
Hal itu berdasarkan kajian BKSDA DKI Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI).
• Video Mesum Perempuan Berseragam ASN Dibikin Sebagai Kenangan Dua Guru Pernah Bercinta
Hasil kajian menyatakan, teridentifikasi perilaku makan kawanan monyet ekor panjang (MEP) itu berubah karena warga yang melintas sering memberi makan.
"Penyebab MEP keluar kawasan karena kebiasaan masyarakat memberi makan."
"Adanya kebiasaan tersebut mengubah perilaku mereka," papar Ida Harwati.
• Bamsoet Ungkap DPR Ditekan Negara-negara Eropa Saat Bahas Pasal LGBT di RUU KUHP
Padahal, berdasarkan data yang dikumpulkan YIARI dan mahasiswa yang meneliti MEP di suaka margasatwa itu, ketersediaan pakan serta tempat berlindung masih mendukung.
"Termasuk jenis makanan alami di kawasan suaka margasatwa, antara lain buah pidada," tutur Ida.
Diberitakan sebelumnya, kawanan monyet bebas berkeliaran di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara.
• Ditanya Perkembangan Kasus Novel Baswedan, Polri: Sabar, Tim Teknis Bekerja Keras Setiap Detik
Monyet-monyet ini keluar dari Suaka Margasatwa Muara Angke untuk mencari makan dari warga yang melintas di jalanan sekitar habitat buatan tersebut.
Pantauan Wartakotalive, beberapa hari lalu, monyet-monyet dapat ditemui di beberapa titik sekitaran Suaka Margasatwa Muara Angke.
Titik pertama adalah di Jalan Pantai Indah Utara 2, tepatnya di depan hutan lindung tersebut.
• INI Pasal yang Mengatur Napi Boleh Pulang ke Rumah dan Pelesiran ke Mal di Revisi UU Pemasyarakatan
Titik kedua di jalanan perumahan elite Mediterania Boulevard, atau di luar pagar sisi timur Suaka Margasatwa Muara Angke.
Kemudian, monyet-monyet ini juga dapat dijumpai di luar pagar belakang suaka margasatwa tersebut, yakni di jalanan sebelah Gereja Regina Caeli. (*)