Berita Video

Segera Dilantik Jadi Anggota DPR, Johan Budi: Mari Kita Dukung Penuh Kepemimpinan Jokowi

Lolos ke Senayan sebagai anggota DPR periode 2019-2014 Johan Budi pamit dari Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi.

Penulis: Muhamad Rusdi |

JOHAN Budi Sapto Pribowo pamit sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi.

Sebab, ia akan segera dilantik sebagai anggota DPR periode 2019-2024 pada 1 Oktober 2019.

"Saya sudah pamit ke Presiden Rabu kemarin," kata Johan kepada Kompas.com, Jumat (13/9/2019).

Komisi III Nilai Firli Bahuri Punya Leadership, Agus Rahardjo Dianggap Gampang Terombang-Ambing

Johan Budi juga sudah pamit dari grup WhatsApp yang berisi wartawan Istana dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.

"Dengan ditetapkannya saya sebagai anggota DPR periode 2019-2024, berakhir pula tugas saya sebagai staf khusus presiden."

"Izin pamit kepada teman-teman yang sangat luar biasa," kata Johan.

Ikut Aksi Unjuk Rasa di Depan Gedung KPK, Remaja Ini Mengaku Dijanjikan Bayaran Rp 50 Ribu

"Mohon maaf jika selama saya bertugas sebagai staf khusus Presiden ada salah kata dan tindakan sekaligus ucapan terima kasih atas kerja samanya selama ini," tulis Johan Budi.

"Mari kita dukung dan support penuh kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi dalam melaksanakan tugas ke depan," tuturnya.

Johan Budi menjabat Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi sejak Januari 2016.

Operasi Katarak dan Sunatan Massal di Rejang Lebong, Rektor Universitas Yarsi Apresiasi PWI Peduli

Sebelum masuk Istana, ia menjadi Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Johan Budi juga sempat menjadi Plt Wakil Ketua Umum KPK.

Pada Pileg 2019, ia memutuskan bergabung dengan PDIP dan menjadi calon anggota legislatif dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Pengamat: Selamat Datang KPK Pura-pura

Johan Budi yang maju di dapil Jawa Timur VII meraih 76.395 suara.

Diteror Fisik Hingga Magic

Aksi teror kepada pimpinan maupun pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bukan hal yang mengagetkan lagi bagi Johan Budi.

Johan Budi yang sempat menjabat Juru Bicara KPK dan saat ini menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, mengaku pernah mendapatkan teror.

Teor berasal dari pihak yang tidak suka dengan kerja lembaga anti-rasuah itu dalam memberantas korupsi.

 Fahri Hamzah Tuntut Ganti Rugi Imateriel Rp 500 Miliar, yang Dikabulkan Mahkamah Agung Rp 30 Miliar

"Kejadian seperti ini, memang waktu saya di KPK pernah mengalami."

"Saya pribadi juga pernah mengalami teror atau intimidasi itu," ujar Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Aksi teror yang dialami Johan Budi waktu itu berupa pengendoran baut-baut pada roda ban mobilnya yang terparkir di luar Gedung KPK.

 Fadli Zon Tegaskan Pembuat Hoaks Tujuh Kontainer Surat Suara Tercoblos Bukan Relawan Prabowo-Sandi

Bahkan, Johan Budi pun pernah ditabrak dari samping saat mengendarai mobil di jalan raya.

Aksi teror tidak berhenti di situ saja, selang radiator mobil Johan Budi pun pernah digunting seseorang sehingga mobilnya terbakar

"Saya pernah mengalami itu, dan Anda tahu pekerjaan saya kan dulu mengumumkan tersangka, tentu banyak orang yang tidak suka, ada pihak-pihak yang tak suka," paparnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta: UUD 1945 Saja Bisa Diamandemen, Masa UU KPK Tidak Boleh?

Meski beberapa kali mendapatkan ancaman teror tidak langsung, Johan Budi tidak pernah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, karena tahu bekerja di KPK memiliki risiko yang tinggi.

"Dulu kesepakatan enggak tertulis (bekerja di KPK penuh risiko), tapi kita peningkatan keamanan ditingkatkan. Di KPK bukan hanya fisik, tapi juga magic itu juga pernah," ungkapnya.

Kemarin, dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif, mengalami teror berupa peletakan benda diduga bom di rumah masing-masing. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved