Jakarta International Stadium
Ribut Usai Kalah, Begini Skema Kekalahan Menyakitkan KSO Adhi cs Dalam Tender JIS
Tender Jakarta International Stadium menjadi gaduh. Inilah skema kekalahan KSO ADHI cs dalam tender JIS.
2. ADHI cs tidak melampirkan daftar spesifikasi, dan brosur-brosur atas material serta pekerjaan yang ditawarkan. Padahal kewajiban itu sudah disyaratkan dalam RKS dokumen tender.
Direktur Proyek JIS dari PT Jakpro, Iwan Takwin, membenarkan hal tersebut.
"Iya, memang pada saat mereka (KSO ADHI cs) memasukkan dokumen harga, KSO ADHI tidak memasukkan detail material," kata Iwan ketika dihubungi Warta Kota, Kamis (12/9/2019).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Jakpro, Hani Sumarmo, mengatakan, tidak adanya lampirkan daftar spesifikasi dan brosur atas material serta pekerjaan adalah salah satu unsur penyebab rendahnya angka skor teknis KSO ADHI cs.

• Standar FIFA, Ini Konsep Parkiran Mobil, Motor, & Sepeda di JIS Jakarta International Stadium
"Kalau menawarkan harga di bawah batas yang ditentukan itu jadi penyebab utama skornya (KSO ADHI cs) hanya 15 di unsur penilaian harga," ujar Hani ketika dihubungi Warta Kota, hari ini
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya, Ki Syahgolang, belum dapat dimintai konfirmasi terkait beberapa kesalahan fatal penyebab KSO ADHI cs kalah dalam tender JIS.
Walau whatsappnya aktif, Ki Syahgolang tidak membalas pesan singkat Warta Kota, serta tidak mengangkat ketika dihubungi.
Bahkan kini sebagian anggota DPRD DKI ikut bereaksi akibat isu tersebut, dan meminta Gubernur Anies Baswedan tunda pembangunan JIS.
Sementara itu, ada beberapa poin keberatan dari KSO ADHI cs dalam suratnya kepada PT Jakpro yang dikirim juga ke LKPP dan KPPU, antara lain :
1. Posisi WEGE
ADHI cs mempermasalahkan posisi WEGE sebagai peserta tender, bahkan menjadi leader di konsorsiumnya.
Sebab sebenarnya yang diundang PT Jakpro adalah PT Wijaya Karya (WIKA).
• Jakpro Pastikan Akan Melanjutkan Proyek Jakarta International Stadium
2. Penilaian panitia
ADHI cs mempermasalahkan penilaian panitia tender.
Penyebabnya panitia memberikan angka lebih kecil kepada ADHI cs ketimbang yang diberikan kepada WEGE cs.
Padahal ADHI cs mengajukan penawaragan harga lebih murah Rp 300 milliar ketimbang yang diajukam WEGE cs.
Terkait poin pertama, Sekper PT Jakpro, Hani Sumarmo, mengatakan bahwa WIKA telah mendelegasikan kepesertaan tender kepada WEGE.
• BJ Habibie Tutup Usia, Gubernur Anies Baswedan Bebaskan Ganjil Genap Pagi Ini, Sore Tetap Berlaku
Hal itu dilakukan dengan mengirimkan pemberitahuan melalui surat “Pemberitahuan Pendelegasian Keikutsertaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk” nomor PS.03.03/A.DIR.03163/2019 tanggal 9 Juli 2019, dengan kronologis.
Makanya saat pemasukan dokumen tender pada 29 Juli 2019, sudah ada 2 KSO dimana WEGE juga telah ikut serta berdasarkan delegasi kepesertaan dari WIKA tersebut.
Berikutnya terkait poin kedua keberatan ADHI cs, Direktur Proyek JIS dari PT Jakpro, Iwan Takwin, mengatakan bahwa komposisi penilaian memang dilakukan kombinasi antara teknis, dan biaya.
• Siswa Bawa Golok saat Ambil HP yang Disita Viral, Guru: Saya Kembalikan daripada Kehilangan Nyawa
Kombinasinya adalah penilaian terhadap teknis diberi bobot 70 persen, sedangkan bobot penawaran harga berbobot 30 persen.
"Hal ini sudah ditegaskan kembali dalam Berita Acara Penjelasan(Aanwijzing) Nomor
BA.AWZ-01/VK-JIS/VII/10 tanggal 12 Juli 2019," kata Iwan.
Bahkan, ujar Iwan, pada Minutes of Meeting Penjelasan (Aanwijzing) huruf C point 2 dan juga dijelaskan pada huruf F point 2 yaitu: “berdasarkan profesional judgement dari konsultan, maka diputuskan
bahwa peserta tender yang memasukkan penawaran harga lebih rendah dari 90 persen terhadap pagu anggaran, hanya akan diberikan nilai 50% dari aspek harga”.
• Detik-detik BJ Habibie Meninggal Dunia, Cucu Keponakan Melanie Subono: Eyang Pergi dengan Tenang
"Dengan Minutes of Meeting tersebut mempertegas bahwa proses pengadaan dilakukan dengan kombinasi teknis dan biaya," kata Iwan.
Oleh karena itulah dalam tender JIS ini belum tentu konsorsium yang menawar dengan harga terendah akan memperoleh nilai lebih tinggi.
Hal itu karena bobot dari penawaran hanya 30 persen. Sedangkan bobot teknis justru lebih besar, yakni 70 persen.(cc)