Jakarta International Stadium
Ribut Usai Kalah, Begini Skema Kekalahan Menyakitkan KSO Adhi cs Dalam Tender JIS
Tender Jakarta International Stadium menjadi gaduh. Inilah skema kekalahan KSO ADHI cs dalam tender JIS.
PIHAK kalah dalam tender pembangunan Jakarta International Stadium (tender JIS) kini menyatakan keberatan.
Tapi keberatan tidak dilakukan dengan cara sesuai ketentuan di dokumen tender, dan menyebut terjadi sederet kejanggalan terkaiit hasil tender JIS.
Keberatan pihak kalah kini memicu sekelompok anggota DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur Anies Baswedan menghentikan dulu pembangunan JIS.

• Ribut Usai Kalah Tender JIS, Ini Daftar Kesalahan Fatal KSO Adhi Karya cs Dalam Tender
Berdasarkan informasi yang diterima Warta Kota, proses tender JIS memang berjalan cukup sengit.
Sekretaris Perusahaan PT Jakpro, Hani Sumarmo, mengatakan PT Jakpro sebagai owner proyek JIS mengundang 5 perusahaan BUMN untuk mengikuti tender JIS.
Kontraktor yang diundang, antara lain PT Wijaya Karya (WIKA), PT Hutama Karya (HUTAMA), PT PP (PP), PT Nindya Karya (NINDYA), dan PT Adhi Karya (ADHI).
Namun WIKA mendelegasikan kepesertaannya kepada anak perusahaan, yakni PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE).
Berdasarkan informasi, sengitnya proses tender dimulai usai rapat penjelasan (Aanwijzing).
Menjadi sengit karena tidak ada satupun perusahaan BUMN mampu menjadi peserta tunggal dalam tender JIS.
Penyebabnya persyaratan teknis yang diberikan panitia tender amat tinggi.
• WEGE KSO Raih Kontrak Stadion JIS Rp 4,08 Triliun
Efeknya keenam kontraktor BUMN tersebut harus membentuk koalisi atau konsorsium, atau kerjasama operasional (KSO).
Hal itu dilakukan untuk saling melengkapi dalam memenuhi kualifikasi teknis sesuai dokumen lelang.
Proses pembentukan dilakukan tanpa campur tangan panitia tender.
Namun setiap perusahaan konstruksi saling berkomunikasi sendiri, dan tarik menarik sendiri.
Berdasarkan informasi, di antara tanggal 12 Juli sampai 29 Juli ada 2 perusahaan yang akan menjadi leader. Artinya akan terbentuk 2 konsorsium atau KSO.
2 perusahaan itu adalah ADHI dan WEGE.
Maka tarik menarik mulai terjadi sehabis 12 Juli tersebut.
PP termasuk kontraktor yang diperebutkan ADHI maupun WEGE untuk bergabung dalam KSO-nya masing-masing.
Penyebabnya PP memiliki pengalaman dalam membuat proposal teknis yang amat rumit.
Hal itu lantaran PP punya pengalaman dalam pembangunan Stadion Papua Bangkit.
Tak hanya itu, PP juga memiliki pengalaman pernah mendesain stadion BMW dengan pola investasi.

• Standar FIFA, Ini Konsep Parkiran Mobil, Motor, & Sepeda di JIS Jakarta International Stadium
Selain itu, PP memiliki dukungan dari vendor-vendor spesialis yang berpengalaman khusus, dan pernah bekerja bersama PP di proyek stadion sebelumnya.
Kontraktor PP inilah yang menjadi tarik menarik antara ADHI dan WEGE.
PP tadinya sempat hendak masuk ke KSO ADHI cs, tetapi pada akhirnya secara mendadak PP justru lebih memilih masuk ke KSO WEGE cs.
KSO ADHI cs kemudian terdiri dari ADHI-HUTAMA-NINDYA-INDAH.
Sedangkan KSO WEGE cs terdiri dari WEGE-JAKON-PP
Dugaannya, sejak PP bergabung dengan KSO WEGE cs itulah KSO ADHI cs jadi kesulitan membuat proposal teknis.
Penyebabnya diduga KSO ADHI cs jadi tidak memiliki bahan contoh sebelumnya yang tadinya diharapkan akan muncul dari PP.
Direktur Proyek JIS dari PT Jakpro, Iwan Takwin, mengaku tidak mengetahui persis bagaiamana proses tarik menarik dalam pembentukan 2 KSO tersebut.
Namun, Iwan membenarkan bahwa KSO ADHI cs sempat meminta perpanjangan waktu menjelang waktu akhir pemasukan proposal teknis.
Berdasarkan ketentuan dari panitia tender, kata Iwan, seharusnya pemasukan proposal teknis sudah dilakukan terakhir pada tanggal 24 Juli 2019.
"Dari semestinya pemasukan tanggal 24 Juli, menjadi di undur jadi tanggal 29 Juli," kata Iwan ketika dihubungi Warta Kota.
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya, Ki Syahgolang, belum dapat dimintai konfirmasi terkait hal ini.
Walau whatsappnya aktif, dan pesan singkat Warta Kota terlihat terbaca oleh Ki Syahgolang, tetapi yang bersangkutan tidak membalas satu pun pesan singkat Warta Kota.
Bahkan ketika dihubungi, Ki Syahgolang juga tidak mengangkat telepon dari Warta Kota.
Jangan Ditunda
Sementara itu, Anggota DPRD DKI Jakarta, Muhamad Taufik, menyatakan tidak ada alasan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) ditunda lantaran adanya protes dari peserta yang kalah lelang.
• Standar FIFA, Ini Konsep Parkiran Mobil, Motor, & Sepeda di JIS Jakarta International Stadium
Sehingga, kata Taufik, Jika memang ada keberatan ada masa sanggah untuk menyampaikan permasalahan.
’’Namanya lelang ada yang menang dan kalah. Itu biasa. Jangan sampai, mengorbankan kepentingan publik lebih besar. Kenapa sekarang baru ribut’’ kata Taufik di DPRD DKI, Rabu (11/9/2019).
• Koalisi WEGE-JAKON-PP Ditetapkan Sebagai Pemenang Tender JIS (Stadion BMW)
Daftar Kesalahan Fatal KSO ADHI cs
Selain itu, ada pula fakta lainnya terkait KSO ADHI cs dalam tender pembangunan Jakarta International Stadium (tender JIS).
Berdasarkan informasi yang diterima Warta Kota, ternyata KSO ADHI cs memiliki sederetan kesalahan fatal yang membuatnya kalah dalam tender tersebut.

• WEGE KSO Raih Kontrak Stadion JIS Rp 4,08 Triliun
Beberapa kesalahan fatal itu, antara lain :
1. ADHI cs menawarkan harga di bawah batas yang ditentukan.
2. ADHI cs tidak melampirkan daftar spesifikasi, dan brosur-brosur atas material serta pekerjaan yang ditawarkan. Padahal kewajiban itu sudah disyaratkan dalam RKS dokumen tender.
Direktur Proyek JIS dari PT Jakpro, Iwan Takwin, membenarkan hal tersebut.
"Iya, memang pada saat mereka (KSO ADHI cs) memasukkan dokumen harga, KSO ADHI tidak memasukkan detail material," kata Iwan ketika dihubungi Warta Kota, Kamis (12/9/2019).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Jakpro, Hani Sumarmo, mengatakan, tidak adanya lampirkan daftar spesifikasi dan brosur atas material serta pekerjaan adalah salah satu unsur penyebab rendahnya angka skor teknis KSO ADHI cs.

• Standar FIFA, Ini Konsep Parkiran Mobil, Motor, & Sepeda di JIS Jakarta International Stadium
"Kalau menawarkan harga di bawah batas yang ditentukan itu jadi penyebab utama skornya (KSO ADHI cs) hanya 15 di unsur penilaian harga," ujar Hani ketika dihubungi Warta Kota, hari ini
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya, Ki Syahgolang, belum dapat dimintai konfirmasi terkait beberapa kesalahan fatal penyebab KSO ADHI cs kalah dalam tender JIS.
Walau whatsappnya aktif, Ki Syahgolang tidak membalas pesan singkat Warta Kota, serta tidak mengangkat ketika dihubungi.
Bahkan kini sebagian anggota DPRD DKI ikut bereaksi akibat isu tersebut, dan meminta Gubernur Anies Baswedan tunda pembangunan JIS.
Sementara itu, ada beberapa poin keberatan dari KSO ADHI cs dalam suratnya kepada PT Jakpro yang dikirim juga ke LKPP dan KPPU, antara lain :
1. Posisi WEGE
ADHI cs mempermasalahkan posisi WEGE sebagai peserta tender, bahkan menjadi leader di konsorsiumnya.
Sebab sebenarnya yang diundang PT Jakpro adalah PT Wijaya Karya (WIKA).
• Jakpro Pastikan Akan Melanjutkan Proyek Jakarta International Stadium
2. Penilaian panitia
ADHI cs mempermasalahkan penilaian panitia tender.
Penyebabnya panitia memberikan angka lebih kecil kepada ADHI cs ketimbang yang diberikan kepada WEGE cs.
Padahal ADHI cs mengajukan penawaragan harga lebih murah Rp 300 milliar ketimbang yang diajukam WEGE cs.
Terkait poin pertama, Sekper PT Jakpro, Hani Sumarmo, mengatakan bahwa WIKA telah mendelegasikan kepesertaan tender kepada WEGE.
• BJ Habibie Tutup Usia, Gubernur Anies Baswedan Bebaskan Ganjil Genap Pagi Ini, Sore Tetap Berlaku
Hal itu dilakukan dengan mengirimkan pemberitahuan melalui surat “Pemberitahuan Pendelegasian Keikutsertaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk” nomor PS.03.03/A.DIR.03163/2019 tanggal 9 Juli 2019, dengan kronologis.
Makanya saat pemasukan dokumen tender pada 29 Juli 2019, sudah ada 2 KSO dimana WEGE juga telah ikut serta berdasarkan delegasi kepesertaan dari WIKA tersebut.
Berikutnya terkait poin kedua keberatan ADHI cs, Direktur Proyek JIS dari PT Jakpro, Iwan Takwin, mengatakan bahwa komposisi penilaian memang dilakukan kombinasi antara teknis, dan biaya.
• Siswa Bawa Golok saat Ambil HP yang Disita Viral, Guru: Saya Kembalikan daripada Kehilangan Nyawa
Kombinasinya adalah penilaian terhadap teknis diberi bobot 70 persen, sedangkan bobot penawaran harga berbobot 30 persen.
"Hal ini sudah ditegaskan kembali dalam Berita Acara Penjelasan(Aanwijzing) Nomor
BA.AWZ-01/VK-JIS/VII/10 tanggal 12 Juli 2019," kata Iwan.
Bahkan, ujar Iwan, pada Minutes of Meeting Penjelasan (Aanwijzing) huruf C point 2 dan juga dijelaskan pada huruf F point 2 yaitu: “berdasarkan profesional judgement dari konsultan, maka diputuskan
bahwa peserta tender yang memasukkan penawaran harga lebih rendah dari 90 persen terhadap pagu anggaran, hanya akan diberikan nilai 50% dari aspek harga”.
• Detik-detik BJ Habibie Meninggal Dunia, Cucu Keponakan Melanie Subono: Eyang Pergi dengan Tenang
"Dengan Minutes of Meeting tersebut mempertegas bahwa proses pengadaan dilakukan dengan kombinasi teknis dan biaya," kata Iwan.
Oleh karena itulah dalam tender JIS ini belum tentu konsorsium yang menawar dengan harga terendah akan memperoleh nilai lebih tinggi.
Hal itu karena bobot dari penawaran hanya 30 persen. Sedangkan bobot teknis justru lebih besar, yakni 70 persen.(cc)