KRONOLOGI Guru SD Dianiaya Dua Kakak Siswa, Pelaku Ternyata Alumni
APARAT Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gowa menetapkan dua tersangka dalam kasus penganiayaan guru SDN Pa'bangngiang.
APARAT Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gowa menetapkan dua tersangka dalam kasus penganiayaan guru SDN Pa'bangngiang.
Kedua tersangka tersebut adalah NV (20) dan APR (17).
Mereka adalah kakak kandung dari siswa yang terlibat perkelahian di kelas pada sehari sebelumnya, Selasa (2/9/2019).
• Guru SD Ini Jadi Tameng dan Rela Dipukuli Orang Tua Siswa Demi Lindungi Muridnya
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga mengatakan, kedua tersangka tak bisa mengontrol emosi seusai menerima kabar soal adiknya yang terlibat perkelahian.
Mereka mendatangi sekolah bersama ibu, untuk mendatangi lawan duel adiknya di sekolah.
"Emosi mendapat informasi bahwa adiknya dianiaya oleh sesama siswa," kata Shinto di Mapolres Gowa, Kamis (5/9/2019) siang.
• Empat Jenazah Korban Kecelakaan di Tol Cipularang yang Sulit Diidentifikasi Berkelamin Perempuan
Didampingi ibunya, kedua tersangka mendatangi kelas untuk mencari murid kelas V yang memukul adik mereka.
Ibu tersangka rupanya menjewer telinga murid ketika berhasil menemuinya.
Kemudian membawa murid tersebut menemui kepala sekolah.
• Sekantong Kaus Polisi dari Aiptu Imran Yasin Jadi Tanda Perpisahan
"Karena kepala sekolah melihat tindakan ibu tersangka, lalu menegur agar tidak menjewer kuping murid," beber Shinto.
Ibu tersangka kembali marah-marah ketika bertemu kepala sekolah di ruang kepala sekolah.
Astiah (40) selaku guru siswa tersebut, ikut menemui orang tua itu di ruang kepala sekolah.
• ENAM Nama Ini Diusulkan Relawan Masuk Kabinet Jokowi-Maruf Amin, Paling Banyak dari PDIP
Ia meminta agar masalah pemukulan adik tersangka diselesaikan dalam ruang kelas.
Akan tetapi, ibu tersangka kembali mencoba melakukan kekerasan kepada murid itu ketika menuju ruang kelas.
Astiah selaku guru tentu saja tidak tinggal diam. Ia pasang badan menghalangi halangi aksi kekerasan itu hingga tiba di kelas.
• Wiranto: Benny Wenda Penjahat Politik, Kalau Masuk ke Indonesia Saya Tangkap!
"Karena korban menghalangi, lalu tersangka NV emosi dan menyerang dan menganiaya korban," beber Shinto.
Adik pelaku yang melihat insiden itu rupanya ikut emosi lalu menyerang korban.
"Setelah mengetahui identitas pelaku, kita langsung melakukan penangkapan pada 4 September 2019 sekitar pukul 21:30 Wita," jelas Shinto.
• LIVE STREAMING Indonesia Vs Malaysia: Ini Rekor 10 Pertemuan Terakhir Negara Serumpun
Perwira polisi dua melati ini menyangkan pengeroyokan yang dilakukan kedua pelaku.
Apalagi, aksi itu dilakukan di dalam kelas dan disaksikan sejumlah siswa.
"Apa pun alasan keduanya, tindakan ini seharusnya tidak terjadi."
• Rendahnya Minat Baca Orang Indonesia, kata Anies Baswedan WhatsApp Agak Panjang pun Langsung Diskip
"Apalagi di dalam kelas yang bisa menimbulkan efek psikologis terhadap siswa yang menyaksikan," ujarnya.
Polisi menerapkan Pasal 170 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Penganiayaan.
Ancaman hukum kedua pelaku paling lama lima tahun enam bulan penjara.
• INI DAFTAR 50 Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Periode 2019-2024, Empat Partai Cuma Diwakili Satu Orang
Motif penganiayaan ini didasari sakit hati pelaku karena tidak puas atas penyelesaian perkelahian adiknya, yang merupakan siswa di sekolah tersebut.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari kasus ini.
Barang bukti tersebut berupa baju kaus dan celana jin yang dikenakan kedua tersangka ketika melakukan aksi penganiayaan.
Alumni
Astiah rupanya dianiaya oleh alumni sekolah tersebut.
NV dan APR adalah kakak kandung dari siswa yang terlibat perkelahian di kelas pada sehari sebelumnya, Selasa (3/9/2019).
"Kami berdua pernah sekolah di situ," ungkap NV yang kini ditahan aparat Polres Gowa, Kamis (5/9/2019) siang.
• Beli Rokok dan Sembako Pakai Uang Palsu Pecahan Rp 20 Ribu, Emak-emak di Bekasi Masuk Bui
Meski demikian, NV mengaku tidak mengenal Astiah selaku korban, ketika dirinya masih duduk di bangku SD.
Ketika itu, Astiah belum tercatat sebagai pendidik di SDN Pa'bangngiang Kabupaten Gowa.
"Belum pi mengajar itu guru na saya tamat sekolah pak," jelasnya.
• Sopir Angkot Ini Selalu Bawa Bayinya Saat Bekerja, Tangan Kanan Pegang Kemudi, yang Kiri Botol Susu
Atas perbuatannya, NV dan APR kini harus berurusan dengan aparat kepolisian.
Mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap guru.
Aksi penganiayaan ini dilakukan karena tidak terima penyelesaian masalah atas insiden perkelahian adik kandung mereka yang duduk di kelas V.
• Anies Baswedan Bilang Semua Trotoar Bisa Dipakai PKL, Koalisi Pejalan Kaki: Di Istana Aja Sekalian
Mereka mendatangi sekolah lalu menganiaya Astiah selaku wali kelas.
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada guru SD Negeri Pa'bangiang. Kami akui sangat menyesal," ucap NV.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, aksi kekerasan terhadap guru terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan.
• Gede di Jalan, Ibu Tangguh Ini Panggil Bayinya dengan Nama Delan
Astiah, guru di SDN Pa'bangiang, Jalan Andi Tonro, Kecamatan Somba Opu, dipukuli oleh orang tua salah satu siswa yang bersekolah di sana.
Makin tragis, karena penganiayaan terjadi di dalam kelas ketika Astiah sedang mengajar murid-muridnya, Rabu (4/9/2019).
"Mereka masuk kelas dan mengeroyok ketika sedang mengajar," kata Astiah di Mapolsek Somba Opu.
Dia mengungkapkan, jumlah pelaku lebih dari satu, terdiri dari orang tua murid dan dua anaknya.
Astiah sebenarnya tak mengerti apa motif orang tua siswa itu memukulinya.
• Ini Ciri-ciri Mayat Mr X yang Ditemukan di Kebun Kosong di Cimanggis
Awalnya, ia menduga karena wanita tersebut jengkel, lawan berkelahi anaknya tidak dihukum oleh Astiah.
Menurut Astiah, aksi kekerasan yang dialaminya dipicu kasus dua siswa berkelahi dalam kelas, Selasa (4/9/2019).
Sebagai guru, Astiah mengambil tindakan mendamaikan kedua siswa.
• Perempuan Misterius Suka Naik Bus Dini Hari di Tol Cipularang, Sopir Senang karena Bawa Untung
"Tapi orang tua salah satu siswa tidak terima, padahal sudah didamaikan," jelasnya.
Hingga akhirnya Astiah didatangi lalu dipukul.
Diduga, pelaku marah kepada Astiah karena tidak terima lawan anaknya tidak dihukum.
• Lima Penambang Emas di Yakuhimo Papua Tewas Dipanah dan Dibacok, 74 Orang Selamat
Akibat pengeroyokan ini, Astiah mengalami luka di wajah.
Tapi, Kepala Dinas Pendidikan Gowa Salam mengatakan, Astiah saat itu berusaha melindungi siswa dari amukan orang tua murid.
Sebagai seorang pendidik, kata Salam, sang guru memiliki tanggung jawab moral melindungi siswanya dari amukan orang tua siswa lainnya.
• FOTO-FOTO Evakuasi Polisi Meninggal Ditabrak Saat Menilang di Tol Ciledug, Mobil Patroli Ringsek
"Tanggung jawab moral guru melindungi anak itu. Karena (siswa) tidak berhasil disentuh, gurunya akhirnya diserang oleh orang tua siswa," terang Salam.
Orang tua siswa tersebut diduga tidak berterima atas insiden perkelahian yang melibatkan anaknya dengan siswa lain pada Selasa (3/9/2019) lalu.
Orang tua itu langsung mencari lawan duel anaknya.
• Kronologi Polisi Meninggal Ditabrak Truk Saat Tulis Surat Tilang di Tol Ciledug
Akan tetapi, sang guru rupanya menghalangi karena telah mendamaikan kedua siswa itu sehari sebelumnya.
"Orang tua anak itu tidak terima, dia datangi sekolah dan mencoba cari (lawan) anaknya," beber Salam.
Salam, doktor jebolan Universitas Negeri Malang ini memastikan, insiden pemukulan harus dibawa ke ranah hukum.
• Empat Jenazah Korban Kecelakaan di Tol Cipularang Sulit Diidentifikasi, Warga Diminta Melapor
Pihaknya menyerahkan ke aparat kepolisian untuk penegakan hukum terhadap pelaku.
"Kami tidak bisa terima perlakuan orang tua siswa itu. Ini adalah pengeroyokan, kita sudah serahkan ke ranah hukum," tegasnya, Rabu (4/9/2019) malam.
Salam hanya tidak berterima dengan orang tua siswa yang melakukan penganiayaan kepada guru.
• Anies Baswedan Bilang Semua Trotoar di Indonesia Bisa Dipakai untuk Berjualan
Sementara, anak perlaku masih diperkenakan tetap bersekolah karena tidak terlibat pemukulan terhadap sang guru.
"Anak Ibu itu tidak bisa langsung ditindaki ataupun dikeluarkan dari sekolah, karena pelakunya kan orang tuanya," bebernya.
Air Mata Netizen
Kasus Bu Guru Astiah dipukuli ini beredar viral di media sosial.
Netizen kompak menghujat orang tua yang memukuli Astiah.
Banyak netizen yang memuji Astiah.
• Mayat Mr X Ditemukan di Kebun Kosong di Cimanggis, Pakai Cincin Bertuliskan Nama Nina
Tak sedikit pula yang bersimpati terhadapnya.
"Ya Allah, air mata menetes tanpa disadari kasihan sekalii...," tulis @nurameliaa05 di akun Instagram Makassar Info.
"Salut sama gurunya sudah di pukul tpi masih sempat tenangkan murid2nya," tulis Sutra Tarigan, di akun Facebook Tribunnews.
• 4,1 Juta Anak Indonesia Butuh Keluarga, SOS Children’s Villages Komitmen Berikan Kasih Sayang
"Malang nian nasib guru sekarang keras dikit orang tua murid ga trima....," tulis Mualimin Ajisaka.
Ada juga tulisan netizne lain, seperti di akun Facebook Surabaya Digital City :
"Semoga cepat pulih bu guru hebat...ortu nya laporin polisi aja ..penganiyaan guru nih,anak nya jd korban ortu nya yg bego...suruh didik sendiri aja," tulis Märdyògâ P. Alfąrrô. (Ari Maryadi)