Mahasiswa KKN

Dugaan Asusila di Lokasi KKN, Unmul Minta 2 Mahasiswanya Temui Kepala Desa

Dugaan Asusila di Lokasi KKN, Unmul Minta 2 Mahasiswanya Temui Kepala Desa karena tidak diberi nilai KKN. Unmul menyatakan tidak ada bukti kuat.

istimewa
ILUSTRASI Asusila 

Saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN), dua mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kalimantan Timur, tidak mendapatkan nilai dari kepala desa setempat.

Alasannya, dua mahasiswa diduga berbuat asusila di lokasi KKN, yakni di Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Akan tetapi, pihak Unmul meminta kepada kedua mahasiswa agar menemui kepala desa yang telah mengirim surat kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unmul.

Pasalnya, dua mahasiswa KKN Unmul  Samarinda itu tak diberi nilai oleh salah satu kepala desa di Kecamatan Talisayan.

UPDATE Setelah Menikah, Bima Aryo Punya Niatan Pindahkan Anjing-anjingnya

Kenalkan Produk Traga, Isuzu Gerebek Pasar Kranji Bekasi

Sesungguhnya surat itu dalam amplop tersegel, tetapi dibuka rekan mahasiswa sesama KKN hingga tersebar luas di lingkungan Kampus Unmul.

Esti Handayani, Koordinator Pelaksanaan KKN Unmul Angkatan 45 Tahun 2019, saat dikonfirmasi mengatakan, niat kepala desa bersurat ke LPPM agar dikonfirmasi balik oleh Unmul untuk memperjelas masalah ini.

TIDAK ADA BUKTI

Pihaknya telah memanggil kedua mahasiswa yang diduga berbuat mesum dan meminta keterangan, tetapi dibantah.

"Kami sudah minta klarifikasi, ternyata tidak benar karena tak ada bukti," kata Esti di Samarinda, Selasa (3/9/2019).

Tampan dan Seorang Ustaz, Inilah Anggota Termuda DPRD Kota Depok yang Berusia 25 Tahun

Baju dan Pakaian Dalam Via Vallen Dibawa ART, Via Vallen Lapor Polisi Jika Tidak Ada Itikad Baik

Esti mengatakan telah mengonfirmasi kepada kepala desa. Maksud surat tersebut meminta Unmul mengonfirmasi balik duduk masalah.

"Karena kedua mahasiswa ini sebelumnya sudah dihubungi kepala desa untuk menasihati sebelum kembali ke Samarinda, tapi kedua mahasiswa tak merespons," ujar Esti.

Karena itu, kepala desa tidak memberi nilai dan memilih menyampaikan ke Unmul agar ditindaklanjuti.

UPDATE Sparta, Pembunuh Asisten Rumah Tangga, Dibawa Petugas, Haikal: Bima Aryo Tanggung Jawab Penuh

Contraflow Dilakukan di Km 29-Km 25 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta hingga Jumat

Esti menuturkan, informasi adanya dugaan perbuatan mesum atas laporan masyarakat setelah KKN berakhir.

Masyarakat mengaku, punya bukti perbuatan asusila tersebut.

"Jadi, salah paham saja. Mungkin saja dua mahasiswa ini di kampung jalan berdua atau bagaimana tapi disebut berbuat asusila," ujar dia.

Summarecon Mega Deals 2019 Hadir di Summarecon Mall Bekasi, Diskon Promo Rumah dan Apartemen

Forkopimda Kota Bekasi Sepakat Wujudkan Zona Integritas Bebas Korupsi

Dua mahasiswa diminta ketemu kepala desa Kedua mahasiswa ini diminta kembali ke desa tersebut menemui kepala desa dan masyarakat.

Kepala LPPM Unmul Susilo mengatakan, dari keterangan dua mahasiswa yang diduga mesum tidak ditemukan bukti.

Maka, perlu didudukkan bersama di antara semua pihak terkait mahasiswa KKN, kepala desa, dan warga.

Perjuangan Fans Bertemu Sang Idola di KRL, Dina Rosalini Girang Bisa Ketemu Dmasiv

"Mereka (mahasiswa) kembali ke Berau ketemu kepala desa dan warga didampingi dosen untuk memperjelas masalah ini," ungkap Susilo.

Hingga kini, kata Susilo, pihaknya belum bisa menyimpulkan kejadian tersebut karena tidak didukung bukti kuat.

"Tapi, menurut kepala desa, mereka punya bukti keduanya diduga melakukannya sehingga tak memberi nilai. Jadi, kami minta didudukkan bersama pihak terkait," kata dia.

Pemberian nilai KKN, lanjut Susilo, jadi wewenang kepala desa sehingga perlu duduk bersama agar kedua mahasiswa tersebut bisa diberi nilai jika tak terbukti.

Diketahui, jumlah mahasiswa yang KKN di desa tersebut ada lima orang.
Sementara total keseluruhan mahasiswa KKN Unmul angkatan 45 tahun 2019 sebanyak 2.512, yang tersebar di 365 desa di Kaltim.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Mesum Saat KKN, Dua Mahasiswa Unmul Tak Diberi Nilai"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved