Dua Sertifikat Tanahnya di Solo Raib, Jokowi Minta Ganti Baru

Hilangnya sertifikat tanah milik Presiden Jokowi ini diumumkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Surakarta pada 29 Agustus 2019.

TribunSolo.com/Ryantono
Iklan BPN di koran lokal Solo yang menyebut sertifikat tanah Presiden Jokowi hilang. 

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, ada 126 juta bidang tanah yang harus bersertifikat di seluruh Indonesia, tapi hingga tahun 2015 baru sekitar 46 juta bidang bersertifikat.

Melihat kondisi tersebut, kata Jokowi, Menteri ATR Sofyan Djalil langsung diperintah untuk mempercepat penyerahan sertifikat tanah kepada warga, di mana targetnya 5 juta sertifikat tanah pada 2017, dan 7 juta pada 2018.

"Alhamdulillah semua target terlampaui. Tahun-tahun sebelumnya, setahun hanya keluar 500 ribu sertifikat yang keluar di seluruh Indonesia," bebernya.

 Lima Fakta ART Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Potong Ari-ari Pakai Gunting Kuku Lalu Dibekap Kain

Masalah pembagian sertifikat tanah sempat disinggung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat debat kedua Pilpres 2019.

Pembagian sertifikat tanah itu dinilai oleh Prabowo Subianto berdampak buruk bagi masa depan Indonesia.

"Kami punya pandangan strategis yang berbeda, yang dilakukan Bapak Jokowi dan pemerintahannya menarik dan populer untuk 1-2 generasi, tapi tanah tidak tambah. Jadi kalau bapak bangga bagi-bagi sertifikat 12 juta, pada saatnya kita enggak punya lahan untuk dibagi, jadi bagaimana nanti masa depan?" kritik Prabowo Subianto. (Ryantono Puji Santoso)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved