Surya Paloh Sebut Anaknya Gagah tapi Kurang Cocok Jadi Menteri

KETUA Umum Partai Nasdem Surya Paloh, mengungkapkan, anaknya, Prananda Surya Paloh, kurang cocok masuk dalam jajaran menteri kabinet Jokowi.

instagram@pranandapaloh
Prananda Paloh kandidat menteri di kabinet Jokowi 

KETUA Umum Partai Nasdem Surya Paloh, mengungkapkan, anaknya, Prananda Surya Paloh, kurang cocok masuk dalam jajaran menteri kabinet Jokowi.

Surya Paloh mengakui, Prananda belum memiliki pengalaman yang cukup.

"Oh Prananda? Anak saya, saya lihat-lihat ya, ini penting kalian dengar," ujarnya, ditemui di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2019).

Bowo Sidik Pangarso Simpan Uang Rp 8 Miliar di Lemari Pakaian, Lalu Dimasukkan Dalam 400 Ribu Amplop

"Prananda anak saya, dia sih gagah, tapi kurang cocok jadi menteri," sambungnya.

Lebih lanjut, ia lebih menginginkan Prananda fokus mengemban tugas sebagai anggota Dewan.

Namun, jika Prananda mau berjuang untuk mendapatkan kursi menteri, Surya Paloh tak akan menghambatnya.

Anggaran Formula E 2020 Membengkak dari Rp 3,69 Miliar Jadi Rp 360 Miliar, Ini Penjelasan DPRD DKI

"Biar dia lebih berproses ke depan lebih baik. Itu kan pandangan saya," jelasnya.

"Kalau Nanda mau berjuang sendiri, ya silakan saja. Biar fokus untuk di Dewan dulu," imbuhnya.

Sebelumnya, Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate menyebut banyak kader muda NasDem yang berpotensi untuk mengisi posisi menteri.

Polisi Papua Diberondong Tembakan Saat Olah TKP di Lokasi Penemuan Jenazah Briptu Hedar

Satu di antaranya adalah Prananda Surya Paloh.

Menurutnya, hal itu tercermin dari pengalaman Prananda selama ini.

Karena, Prananda pada periode 2014-2019 kemarin sempat duduk di Komisi I DPR.

Ini Alasan Anies Baswedan Gelar Upacara HUT ke-74 RI di Pulau Reklamasi

Selain itu, putra dari Surya Paloh itu juga mengemban jabatan Ketua Garda Pemuda NasDem.

"Jadi, pengalaman di dalam mengelola organisasi dan sebagai bagian dari pembuat undang-undang sudah cukup panjang."

"Di samping itu dia (Prananda) juga profesional di bidang usaha," paparnya.

Anggaran untuk Formula E 2020 Rp 360 Miliar, Kata Anies Baswedan DKI Bakal Untung Rp 1,2 Triliun

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan parpol pendukungnya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019, harus menerima komposisi kabinet pemerintahan periode keduanya.

Sebelumnya, Jokowi sudah sering berujar, komposisi kabinet selanjutnya bakal lebih banyak diisi kalangan profesional ketimbang parpol.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut porsi untuk menteri dari kalangan profesional sebanyak 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen.

Fadli Zon Juga Bantah Ada Penumpang Gelap di Sekitar Prabowo, Lalu Kaitkan Unjuk Rasa di Hong Kong

Tidak hanya itu, Jokowi juga menggembar-gemborkan bakal ada menteri di periode kedua nanti yang usianya 25 tahun.

Presiden terpilih itu tidak menjawab lugas saat ditanya awak media, apakah parpol pendukungnya akan menerima komposisi kabinet selanjutnya yang banyak diisi kalangan professional.

Jokowi menegaskan penyusunan kabinet adalah hak prerogatif presiden.

Pertama Kali Digelar, Ini Rangkaian Acara Festival Waduk Setu

"Kamu tahu ndak kabinet itu apa? Kabinet itu adalah hak prerogatif presiden."

"Menteri itu adalah hak prerogatif presiden," tegas Jokowi seusai menghadiri upacara peringatan Hari Pramuka ke-58 di Lapangan Utama Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019).

Dalam pertemuan dengan Dewan Pemimpin Redaksi di Istana Merdeka, Rabu (14/8/2018) Jokowi menyebut kabinet selanjutnya sudah final.

Ini Motif Pelaku Tembak Anjing Peliharaan Tetangganya Pakai Senapan Angin

Dia juga menyatakan ‎nama-nama sejumlah menteri pun telah disampaikan kepada ketua umum partai politik pengusungnya di Pilpres 2019.

Jokowi berharap ‎susunan kabinet di periode mendatang mampu mencapai target yang ia tentukan.

Sebelumnnya Wartakotalive memberitakan, siapa nama-nama menteri yang bakal dipilih Presiden Jokowi masuk dalam kabinetnya, dinanti-nanti banyak pihak.

Wacana PNS Kerja dari Rumah, Jusuf Kalla: Di Kantor Saja Kadang Tidak Disiplin

Tak ayal, daftar nama-nama menteri Kabinet Kerja jilid ll, kembali beredar di grup WhatsApp.

Nama-nama itu diklaim diputuskan Presiden Jokowi di Istana Bogor pada Minggu (4/8/2019) lalu.

 Daftar Susunan Kabinet Jokowi-Maruf Amin Beredar Lagi, Ada Nama Fadli Zon!

Foto yang beredar menunjukkan selembar kertas dan terdapat stempel berwarna merah dengan tulisan RAHASIA.

Dalam selembar kertas tersebut, tertulis Risalah Rapat Pengangkatan Menteri Pembantu Presiden Dalam Kabiner Kerja Jilid ll Periode 2019-2024.

Tertulis juga, rapat dipimpin Presiden Jokowi dan Sekretaris Rapat Pramono Anung di Ruang Garuda Istana Bogor, Minggu (4/8/2019).

 Terpilih Lagi Jadi Ketua Umum PDIP, Megawati: Tugas Berat

Ada pun yang hadir ditulis wapres terpilih Maruf Amin, ketua umum partai koalisi, dan sekretaris jenderal partai koalisi.

Berikut ini susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin yang beredar di medsos tersebut:

Presiden: Joko Widodo

Wakil Presiden: Maruf Amin

Menteri Kabinet

Menteri Sekretaris Negara: Pramono Anung Wibowo

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Hendrawan Supratikno

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Susi Pudjiastuti

Menteri Perhubungan: Rusdi Kirana

Menteri Kelautan dan Perikanan: Agus Suherman

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Faisal Basri

Menteri Pariwisata: Triawan Munaf

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Ryamizard Ryacudu

Menteri Dalam Negeri: Ganjar Pranowo

Menteri Luar Negeri: Dino Patti Djalal

Menteri Pertahanan: Andi Widjajanto

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Mahfud MD

Menteri Komunikasi dan Informatika: Semuel Abrijani Pangerapan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Heru Budi Hartono

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Rini Soemarno

Menteri Keuangan: Muhammad Chatib Basri

Menteri BUMN: Ririel Ardiansyah

Menteri Koperasi dan UKM: Eva Kusuma Sundari

Menteri Perindustrian: Bahlil Lahadalia

Menteri Perdagangan: Fadli Zon

Menteri Pertanian: Spudnik Sujono Kamino

Menteri Ketenagakerjaan: Muhammad Hanif Dhakiri

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono

Menteri Lingkungan Hidup dan Perikanan: Tsamara Amany Alatas

Menteri Agraria dan Tata Ruang: Adian Napitupulu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Yudi Latief

Menteri Agama: Komaruddin Hidayat

Menteri Kesehatan: Daeng M Faqih

Menteri Sosial: Agus Harimurti Yudhoyono

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Najwa Shihab

Menteri Pendidikan Nasional: Syawal Gultom

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi: Kadarsah Suryadi

Menteri Pemuda Dan Olahraga: Erick Thohir

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Budiman Sudjatmiko

Pejabat Setingkat Menteri

Jaksa Agung: Todung Mulya Lubis

Panglima TNI: Jenderal Andhika Perkasa

Kapolri: Jenderal Mohammad Tito Karnavian

Sekretaris Kabinet: Johan Budi SP

Kepala Negara Pemerintah Non Kementerian

Kepala Badan Intelijen Negara: Budi Gunawan

Kepala Badan Penanaman Modal: Thomas Trikasih Lembong

Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Addie Muljadi Sumaatmadja

Kepala Lembaga Non Struktural

Kepala Staf Kepresidenan: Diaz Hendropriyono. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bekraf Triawan Munaf yang namanya masuk dalam jajaran menteri Kabinet Kerja jilid ll sebagai Menteri Pariwisata, secara tegas menyatakan hal tersebut kabar bohong.

"Big hoax (bohong besar)," ujar Triawan saat dihubungi Tribunnews.com, Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

 Megawati Bicara Kabinet, Katanya yang Muda dan Pintar Belum Tentu Jaminan Berhasil di Pemerintahan

Pada Minggu (4/8/2019) lalu, Presiden Jokowi memang mengadakan gathering untuk para menteri, kepala lembaga, dan mantan menteri bersama keluarga di Istana Bogor.

Menurut Triawan, kegiatan gathering berakhir sekitar pukul 12.00 WIB, setelah terjadi pemadaman aliran listrik dari PLN yang terjadi di beberapa wilayah Pulau Jawa.

"Ini kerjaan orang iseng (sebar kabar bohong soal susunan menteri)."

 Kronologi KPK Ciduk Anggota DPR Asal PDIP Sepulang dari Bali, Terkait Suap Impor Bawang Putih

"Waktu ada event di Sentul pun hoaks yang sama disebar. Katanya ada rapat yang seperti itu (menentukan menteri)."

"Di surat hoaks ada nama Pramono Anung, padahal beliau tidak ada di Sentul," tutur Triawan. (Chaerul Umam/Theresia Felisiani)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved