Viral Medsos

Dites Ulang, Enzo Allie Raih Nilai Setinggi Ini, TNI Pilih Pertahankan Enzo Sebagai Catar AKMIL

Dites Ulang, Enzo Allie Raih Nilai Setinggi Ini, TNI Pilih Pertahankan Enzo Sebagai Catar AKMIL. Simak selengkapnya.

@tnilovers18
Enzo, pria keturunan Prancis saat mengikut seleksi Akademi Militer. Dia tengah dikelilingi para jenderal saat seleksi pantukhir. 

ENZO Zens Allie menjalani tes ulang terkait beberapa parameter dalam tes Akademi Militer akibat isu yang menghantam dirinya. 

Enzo Allie dihantam isu dugaan dirinya adalah simpatisan HTI. 

Isu itu merebak setelah Enzo Allie mulai mengikuti pendidikan dasar sebagai Calon Taruna Akademi Militer (Catar AKMIL). 

5 Fakta Pria Prancis Lolos Seleksi Catar AKMIL Magelang & Bikin Panglima TNI Terkagum-Kagum

Kisah Menyedihkan Catar AKMIL Magelang Asal Prancis yang Fasih 4 Bahasa, Panglima Kagum

Akibatnya muncul berbagai opini publik terkait kondisi itu. 

Bahkan beberapa tokoh bangsa ini menyebut TNI kecolongan, dan sudah seharusnya Enzo dikeluarkan. 

Enzo, pria keturunan Prancis saat mengikut seleksi Akademi Militer. Dia tengah dikelilingi para jenderal saat seleksi pantukhir.
Enzo, pria keturunan Prancis saat mengikut seleksi Akademi Militer. Dia tengah dikelilingi para jenderal saat seleksi pantukhir. (@tnilovers18)

 Andre Gomes Tidak Ditemani Kekasihnya Lisa Goncalves Saat Cedera

 Di Media Sosial, Ann-Kathrin Melenggok dengan Gaun Hitam Transparan

Tapi pada akhirnya TNI memilih mempertahankan pria WNI keturunan Prancis bernama lengkap Enzo Zens Allie itu. 

Kepala Staf TNI AD (KSAD), Jenderal Andika Perkasa, mengatakan, sejak awal TNI tidak ragu dengan 364 orang taruna Akmil yang telah diterima.

Andika menyebut bahwa semua taruna telah memenuhi standar sesuai dengan alat pengukuran yang telah lama diterapkan.

Alat pengukuran itu adalah akademik, kesehatan jasmani, psikologi, sampai mental.

"Tapi karena kemudian ada info tambahan tentang salah satu taruna kami, yaitu Enzo Zenz Allie, maka kami pun berusaha untuk, oke, kami ingin terbuka, membuka diri," kata Andika dalam jumpa pers di Mabesad, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).

Makanya kemudian dilakukanlah pengukuran ulang.

Ibunda Enzo Akademi Militer menangis.
Ibunda Enzo Akademi Militer menangis. (TNI AD)

 Di Media Sosial, Ann-Kathrin Melenggok dengan Gaun Hitam Transparan

 Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut Rayakan Hut Ke 33 Di Bhumi Marinir Cilandak

Pengukuran itu berlangsung pada 10-11 Agustus 2019.

Salah satu yang diukur adalah indeks moderasi bernegara.

Enzo pun mendapat nilai baik dalam pengukuran tersebut. 

Enzo mendapat nilai 5,9 dari nilai maksimal 7.

"Indeks moderasi bernegaranya cukup bagus. Oleh karena itu, kami Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo," ungkapnya.

 Macam-macam Jenis Tanaman Kopi di Indonesia

 Pakai Baju Adat Khas Jawa, Mahfud MD Buktikan Menjadi Islam Tak Perlu Mencerabut Budaya

Panglima Dianggap Langgar Code of Conduct

Awalnya Enzo menjadi viral di media sosial setelah ia diwawancara Panglima TNI Hadi Tjahjanto dengan bahasa Prancis.

Enzo, pria keturunan Prancis saat mengikut seleksi Akademi Militer. Dia tengah dikelilingi para jenderal saat seleksi pantukhir.
Enzo, pria keturunan Prancis saat mengikut seleksi Akademi Militer. Dia tengah dikelilingi para jenderal saat seleksi pantukhir. (@tnilovers18)

 21 Tahun Tak Ada Kabarnya, TKW Alis Juariah Ternyata Disiksa Majikan, Pak Jokowi Pulangkan Ibu Saya

Tambah menarik lantaran wawancara dilakukan saat tes Pantukhir Enzo dalam seleksi AKMIL.

Tapi berikutnya perdebatan muncul lantaran Enzo diduga terpapar HTI.

Hal itu lantaran ada beberapa akun medsos yang menelusuri rekam jejak Enzo di media sosial.

Mayjen TNI (Purn) Ari Suyono, mantan Aspers Kasad, menegaskan, kegiatan Pantukhir adalah kegiatan yang tertutup bukan malah sengaja diekspose secara sensasional, apalagi digunakan sebagai wacana pencitraan Panglima TNI.

Enzo Zenz Allie saat mengikuti seleksi masuk taruna TNI.
Enzo Zenz Allie saat mengikuti seleksi masuk taruna TNI. (Dok. SMA Al Bayan)

 Ini Daftar Sembilan Ruas Jalan Tol yang Siap Diresmikan Hingga Akhir 2019

“Dalam hal ini Panglima TNI telah menyimpang dari code of conduct dalam proses rekruitmen prajurit TNI’, Ujar Ari Suyono saat dihubungi wartawan.

Pantukhir adalah Proses Penentuan tahap yang terakhir yang diketuai oleh Panglima TNI, dalam menetapkan seseorang diterima menjadi calon taruna.

Kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat vital, pada tahapan ini adalah final check dan tidak boleh ada yang salah. Untuk itu bersifat tertutup. 

Pantukhir adalah Proses Penentuan tahap yang terakhir yang diketuai oleh Panglima TNI, dalam menetapkan seseorang diterima menjadi calon taruna.

Ibunda Enzo Akademi Militer menangis.
Ibunda Enzo Akademi Militer menangis. (TNI AD)

 Senin Siang InI Polisi Umumkan Hasil Assessment Aktor Jefri Nichol

Oleh karena itu, kegiatan ini adalah kegiatan sangat penting, semua hasil seleksi diverikasi keseluruhan sehingga pada tahapan ini adalah final check dan tidak boleh ada yang salah.

Oleh karenanya kegiatan tersebut  tidak dibenarkan untuk diekspose .

Ari Suyono yang cukup lama berdinas di Staf Personalia TNI menambahkan, Seharusnya Panglima TNI patuh dengan  ketentuan itu.

Menurut Ari, justru  polemik yang terjadi  semua ini bersumber dari ekspose berlebihan yang sengaja di produksi oleh Panglima TNI melalui Instagram Puspen TNI.

Ditambah lagi, ujar Ari, Panglima TNI sebagai pimpinan sidang Pantukhir tidak cermat meneliti kondisi MI ( mental Ideologi ) calon taruna.

Enzo, remaja blasteran Indonesia-Prancis lolos ikut Akmil dan kuasai 4 bahasa asing
Enzo, remaja blasteran Indonesia-Prancis lolos ikut Akmil dan kuasai 4 bahasa asing (facebook)

 Agar Tak Sakit, Prilly Latuconsina Bawa Suster dan Minum Obat Selama Syuting Danur 3

Menurut Ari, Pantukhir adalah tahapan terakhir sehingga tidak boleh ada yang salah.

"Seperti sekarang , karena sudah terlanjur terekspose,  bilamana memang terbukti  , maka dampak psikologis menjadi sulit," ujar Ari.

Namun, kata Ari, apapun yang terjadi , Panglima TNI harus bertanggung jawab dan berani mengakui kesalahan nya sekaligus membatalkan keputusan yang telah dibuat sebagai konsekuensi dari penyimpangan  yang terjadi.

Sebelumnya, Mahfud MD  menegaskan bahwa Panglima TNI kecolongan. 

Enzo Zens Allie, WNI Keturunan Prancis yang lolos tes Akmil Magelang.
Enzo Zens Allie, WNI Keturunan Prancis yang lolos tes Akmil Magelang. (Istimewa)

 Sebulan Lebih, Mengapa Kasus Tabrak Lari di Overpass Solo Belum Terungkap? Ini Dugaan Suami Korban

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyarankan sebaiknya TNI memberhentikan yang bersangkutan.

Sebab, Mahfud menduga Enzo sejak awal tak memenuhi prasyarat untuk menjadi bagian dari TNI.

‘”Kalau menurut saya, iya dong ( dicopot ), menurut saya ( Enzo ) tidak memenuhi syarat dari awal itu, melanggar prasyarat kalau memang gerakannya seperti itu. Tapi terserah TNI lah mau diapain," ujar Mahfud. 

Sementara itu, Satya, Wakil Ketua Komisi DPR RI, meminta agar Panglima TNI jangan hanya bisa memviralkan tetapi perlu melakukan investigasi yang lengkap. 

 Tujuh Bulan Kekeringan, Warga Tepekong Grogol Selatan Akhirnya Bisa Akses Air Bersih Lagi

"Dalam hal ini, kalau memang terbukti, Hadi Tjahjanto selaku Panglima TNI dan sebagai Pimpinan sidang Pantukhir harus berani  menterminasi keputusan yang dibuatnya," kata Satya.

Diselidiki

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyatakan TNI akan meneliti kembali soal Enzo Zenz Allie yang lolos taruna akademi TNI dan diterpa isu terlibat organisasi yang sudah dilarang di Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menurutnya, pihak TNI akan melakukan penelitian personel secara bertahap untuk mengetahuinya.

"Di TNI itu mengenal penelitian personel yang bertahap dan berlanjut. Jadi itu nanti akan terlihat dan diikuti dari waktu ke waktu. Apalagi dalam pendidikan itu akan diikuti dengan baik," kata Moeldoko kepada detikcom usai memberikan Studium Generale pada mahasiswa baru Tahun Akademik 2019/2020 di Unair, Surabaya, sebagaimana dikutip dari Kompas TV, Sabtu (10/8/2019).

 Punya Sensor ToF, Ini Fungsi Kamera Keempat Samsung Galaxy Note 10 Plus

"Suatu saat orang-orang yang yang memiliki catatan-catatan itu pasti ketahuan. Kalau itu nyata-nyata pasti akan dikeluarkan. Apalagi di pendidikan. Itu pasti," terang Moeldoko.

Sedangkan menanggapi pendapat bahwa TNI kecolongan, Moeldoko menjelaskan bahwa semua bisa terjadi.

Sebab, hal-hal seperti itu tidak bisa dideteksi secara psikologi.

"Ternyata pada suatu saat nanti ada anak yang terlanjur masuk atau kecolongan kita, bisa itu terjadi. Karena psikologi itu sulit melihat orang-orang yang contohnya ini yang biasa nyuri. Itu sulit dilihat dan tidak bisa dilihat di psikologi dan biasa kita di taruna juga sering terjadi begitu," ujarnya.

"Nah, begitu mereka di kampus Akademi Militer maka saat itu akan dikeluarkan. Jadi maknanya adalah penelitian personel itu berjalan terus-menerus di lingkungan TNI," tambahnya.

 Rilis Single Terbaru di Amerika, Agnezmo Berdandan Ala Orang Papua dengan Bawa Warga Asli

Ia kemudian mencontohkan, TNI pernah juga kecolongan saat ada orang-orang yang masuk taruna tetapi terindikasi berpaham ideologi komunis.

Hal seperti itu cepat atau lambat pasti akan diketahui.

"Contoh dulu orang-orang yang masuk taruna ada yang terindikasi ideologi komunis dari PKI dari keturunannya itu nanti akan ketahuan setelah sekian lama. Terhadap mereka ada catatan-catatannya dan harus diapakan," lanjutnya.

Sebelumnya ramai menjadi sorotan, sosok Enzo Zenz Allie yang lolos calon prajurit taruna akademi TNI diterpa isu terkait organisasi yang sudah dilarang di Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

 TNI Buat Keputusan Ini Terkait Enzo Allie Diduga Simpatisan HTI, Menhan Sebut Berhentikan

Terkait hal ini, mantan Ketua MK Mahfud MD menuding institusi TNI kecolongan.

"(TNI) kecolongan menurut saya," kata Mahfud kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (9/8/2019).

"TNI itu kan lembaga yang dikenal ketat ya, dikenal ketat tahu rekam jejak, kakeknya (Enzo) siapa, kegiatannya apa, ternyata ini lolos di Akmil. Sampai diberi penghargaan kehormatan khusus oleh Panglima, diajak wawancara khusus," tuturnya.(cc)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved