Film
Banyak Adegan Annelies Mellema di Film Bumi Manusia yang Membuat Mawar De Jongh Begitu Emosional
Bagi Mawar De Jongh, tidak mudah memainkan karakter Annelies Mellema di film 'Bumi Manusia'. Energi dan emosi Annelies begitu luar biasa besar.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Mawar De Jongh (17) kaget ketika mendadak didorong sutradara Hanung Bramantyo (43) hingga terjatuh.
Dorongan tersebut dilakukan Hanung Bramantyo disela menjalani syuting film Bumi Manusia di Sleman, Yogyakarta, medio Juli 2018.
Hanung Bramantyo punya alasan sampai harus mendorong pemeran Annelies Mellema di film Bumi Manusia itu.

Tidak hanya Mawar De Jongh, sutradara asal Yogyakarta tersebut juga mendorong Iqbaal Ramadhan (20), pemeran Minke, kekasih Annelies Mellema.
Mawar De Jongh sudah tidak ingat persis kapan Hanung Bramantyo mendorong tubuhnya.
"Kalau nggak salah waktu adegan mama (Nyai Ontosoroh yang diperankan Ine Febriyanti) bertengkar hingga mengusir Robert Mellema didekat gerbang rumah," kata Mawar De Jongh, Sabtu (10/8/2019) dini hari.
• Benar, Hanung Bramantyo Mendorong Iqbaal Ramadhan dan Mawar De Jongh Saat Syuting Film Bumi Manusia
• Peran Annelies Mellema Mendekatkan Mawar De Jongh pada Salah Satu Karya Masterpiece Pramoedya
Saat itu Mawar De Jongh berbincang di taman tengah Hotel Majapahit, Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, usai menggelar Gala Premier film Bumi Manusia dan Perburuan di Surabaya Town Square, Surabaya, Jumat (9/8/2019) malam.
Robert Mellema yang dimainkan apik Giorgino Abraham (24) itu adalah kakak laki-laki Annelies Mellema yang begitu membenci kaum pribumi, seperti Minke.
Ada banyak adegan yang menguras emosi Mawar De Jongh selama memainkan Annelies Mellema.

Tidak hanya perasaan bahagia bertemu Minke, Annelies Mellema juga berhadapan dengan banyak adegan yang menuntutnya harus mengeluarkan banyak air mata.
Kesedihan Mawar De Jongh terlihat jelas ketika menjadi Annelies Mellema.
"Tidak mudah memang menjadi Annelies. Butuh banyak energi untuk menjadi perempuan yang begitu emosional," jelasnya.
• Apa yang Sedang Dirasakan Mawar De Jongh Menjelang Gala Premier Film Bumi Manusia?
• Ketika Iqbaal Ramadhan Meninggalkan Sosok Dilan dan Berganti Menjadi Minke di Film Bumi Manusia
Saat tidak mendapatkan emosi yang diinginkan Hanung Bramantyo, Mawar De Jongh harus melakukan take gambar adegan sampai berulang-ulang.
"Saya lupa, waktu itu scene (adegan) keberapa. Dan memang pada take sebelum-sebelumnya, emosi saya memang tidak dapat. Rasa benci pada Robert Mellema itu tidak terlihat," ujar Mawar De Jongh.
Apa yang dilakukan Hanung Bramantyo untuk mengeluarkan emosinya sungguh diluar dugaan Mawar De Jongh.
"Aku kaget banget saat tiba-tiba Mas Hanung mendorongku sampai jatuh. Tapi ternyata cara itu sukses mengeluarkan rasa marah dan sedih dalam diriku," ucap Mawar De Jongh.
Saat kejadian itu, Mawar De Jongh sempat melawan balik Hanung Bramantyo.
Namun, Hanung tidak membalasnya, dan justru meminta kamera langsung roll untuk mengambil gambar adegan Annelies Mellema.
• Perjalanan Hanung Bramantyo Sebelum Film Bumi Manusia: Dari Sang Pencerah hingga Sultan Agung
• Apa Saja Tantangan yang Dihadapi Sutradara Hanung Bramantyo Selama Menggarap Film Bumi Manusia?
Selain adegan tersebut, banyak adegan yang memberikan kesan mendalam pada Mawar De Jongh.
"Hampir semua adegan di film Bumi Manusia membekas di ingatan. Beberapa adegan juga menguras tenaga, lumayan berat, seperti saat melihat Nyai Ontosoroh berteriak-teriak," jelas Mawar De Jongh.
Mengaku Benar Mendorong
Hanung Bramantyo mengaku mendorong dua bintang utamanya di film Bumi Manusia tersebut.
Namun, apa yang dilakukan Hanung Bramantyo itu bukan tindakan kasar.
"Apa yang saya lakukan saat syuting film Bumi Manusia itu supaya adegannya lebih pas sesuai ukuran saya," kata Hanung Bramantyo.

Pengalamannya membuat puluhan judul film hingga mengarahkan banyak bintang film ternama Indonesia membuat Hanung Bramantyo ingin cerita Bumi Manusia benar-benar sesuai isi Novel Bumi Manusia.
Novel Bumi Manusia dituliskan mendiang sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang pernah diterbitkan Balai Pustaka medio 1980 dan sempat dilarang peredarannya.
Sambil membuat film, Hanung Bramantyo juga pernah terlibat dalam banyak pementasan teater.
• Memainkan Peran Hardo di Film Perburuan, Adipati Dolken: Ini Jodoh dan Berkah Buat Gue
• Mengapa Film Bumi Manusia dan Perburuan Ditayangkan di Bioskop di Waktu yang Sama?
Ketika ada adegan yang membutuhkan emosi, Hanung Bramantyo ingin para pemainnya benar-benar bisa mewujudkan emosinya itu saat beradegan didepan kamera film.
Salah satunya ketika Minke dan Annelies Mellema harus saling melepaskan satu sama lain di film Bumi Manusia.
"Bagaimana orang yang kita cintai direbut dan dijauhkan dari kita, itu juga saya pernah merasakannya," ujar Hanung Bramantyo.

Sehingga, lanjut suami Zaskia Adya Mecca itu, "Ketika men-direct Iqbaal (Ramadhan) dan Mawar (De Jongh), saya punya ukuran (akting)."
Hanung Bramantyo meminta ke dua pemeran utama film Bumi Manusia itu untuk bisa melakukan adegan semaksimal mungkin.
"Saya berulang-ulang minta Iqbal (Ramadhan) dan Mawar (De Jongh) untuk beradegan emosi segini, sesuai ukuran saya. Tapi Iqbaal dan Mawar nggak bisa," ucapnya.
• Bulan Pramoedya Ananta Toer Dirayakan Bersamaan Pemutaran Film Bumi Manusia dan Perburuan
• Sebelum Gala Premier, Para Bintang Film Bumi Manusia dan Perburuan Berdoa di Monumen Tugu Pahlawan
Hanung Bramantyo sempat kesal saat melihat Iqbaal Ramadhan dan Mawar De Jongh kesulitan melakukan akting sesuai perintah dan arahan skenario.
"Karena nggak bisa-bisa, ya tak doronglah dia (Iqbaal Ramadhan dan Mawar De Jongh). Jatuh. Baru kemudian keluar emosinya. Nangisnya beneran nangis," kata Hanung Bramantyo.
Saat mereka terjatuh kemudian menangis itu, kamera mulai roll dan mengambil gambar sesuai perintah Hanung Bramantyo.

"Sewaktu dia (Iqbaal Ramadhan) berteriak untuk adegan ending film Bumi Manusia itu, ‘Kita kalah, Ma!’, itu masih Dilan. Saya nggak mau," kata Hanung Bramantyo.
Akhirnya, Hanung Bramantyo berinisiatif untuk memukul Iqbaal Ramadhan yang sebelumnya dikenal lewat peran Dilan di film Dilan 1990 (2018) dan Dilan 1991 (2019).
"Saya memukul Iqbaal supaya dia ikut merasakan sakit. Makanya ketika Iqbaal berteriak, 'Kita kalah, Ma, itu kan benar-benar sakit hingga menangis," ujarnya.