Megawati Bicara Kabinet, Katanya yang Muda dan Pintar Belum Tentu Jaminan Berhasil di Pemerintahan
Yang pertama kali ditekankan Megawati Sukarnoputri, dirinya bukan tidak mendukung jika ada anak muda masuk kabinet.
Setelah itu, harus bekerja keras lagi ketika turun di masyarakat.
Dan ketika terpilih dan bekerja di parlemen, dia akan tahu bagaimana sulitnya membuat undang-undang karena harus melobi sekian banyak parpol.
"Jadi dia harus berkomunikasi dengan banyak pihak. Artinya dia berpengalaman," jelas Megawati Sukarnoputri.
• Pegawai PLN Keberatan Gajinya Dipotong untuk Bayar Kompensasi, Lalu Bandingkan dengan Kasus Lapindo
"Saya harap media bisa memberi penjelasan kepada rakyat untuk bisa tahu apakah seseorang itu benar-benar mampu dan memiliki pengalaman untuk menjadi pemimpinnya," tuturnya.
Megawati Sukarnoputri juga menegaskan tidak ada jabatan ketua harian maupun wakil ketua umum di partai berlambang banteng moncong putih.
Megawati Sukarnoputri mengaku dirinya mendengar berbagai wacana mengenai jabatan baru di partainya, seperti ketua harian dan wakil ketua umum.
• Risma Naik Ojek Online ke Kongres PDIP, Lalu Lanjut Pakai Kursi Roda
Ia membaca usulan itu mungkin karena kaget soal percepatan kongres yang harusnya 2020 menjadi 2019.
"(Muncul pertanyaan) Apakah ibu takkan jadi ibu ketua umum lagi, apakah ibu akan menyerahkan kepada ketua harian?
"Apakah ibu akan bikin posisi wakil ketua umum? Sekarang sudah kelihatan, semua itu tidak ada," kata Megawati Sukarnoputri.
• Taruna Akmil Keturunan Prancis Diduga Pendukung Khilafah, Menhan: Kalau Benar, Pecat!
"Saya tetap ketua umum yang diberi hak prerogatif dan membentuk DPP partai," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi akan mengumpulkan para ketua umum partai politik yang mendukungnya dalam kontestasi Pilpres 2019, untuk membahas susunan kabinet.
"Dibahas kalau sudah waktunya, akan mengundang bicara khusus mengenai itu (susunan kabinet)," ujar Jokowi di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Menurutnya, saat ini ia sedang mengatur waktu pertemuan dengan para ketua umum partai pendukung.
• Andai Bripka Rachmat Effendy Tak Amankan Pelaku Tawuran ke Polsek Cimanggis
"Hanya memang kita ini kan mengatur kapan ketemunya. Kalau sudah sangat urgen ya lima menit saja, kita telepon-teleponan sudah kumpul kok," paparnya.
Jokowi mengaku sudah meminta partai koalisi memberikan nama kadernya untuk dipertimbangkan menjadi menteri.