Kata Rocky Gerung, Koalisi Sebaiknya Hanya Terjadi Jika Ada Musuh dari Luar
Rocky Gerung menilai perdebatan partai politik terkait eksistensi koalisi dan oposisi di pemerintahan ke depan, tidak tepat.
AKADEMISI Rocky Gerung merespons dinamika politik nasional pasca-Pemilu 2019.
Rocky Gerung menilai perdebatan partai politik terkait eksistensi koalisi dan oposisi di pemerintahan ke depan, tidak tepat.
Menurutnya, koalisi hanya bisa terjadi jika Indonesia memiliki musuh bersama dari luar.
• Naik Helikopter TNI AD Saat Hendak Dilahirkan, Bayi Ini Diberi Nama Muhammad Satria Helly Perkasa
Sebaliknya, jika tidak, maka oposisi adalah langkah yang harus diambil.
"Kapan kita bersatu? Kalau ada musuh dari luar," katanya, seusai menjadi pembicara diskusi bertajuk 'Oposisi Tugas Suci Amanat Rakyat 2019', di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019).
"Kalau dari dalam ngapain bersatu? Kan bersatu karena ada musuh dari luar. Kalau di dalam, kita demokrasi (oposisi) aja," sambungnya.
• Hari Ini Tim Teknis Polri Mulai Bekerja, Novel Baswedan Heran dan Nilai Cuma Mengulur Waktu
Ia melihat satu pekan belakangan, elite politik sibuk menghilangkan fungsi oposisi di pemerintahan.
Padahal, menurutnya, keberadaan oposisi adalah suatu hal yang normal.
"Jadi seolah-olah orang takut untuk beroposisi, karena dianggap sebagai pecundang, dianggap sebagai orang kalah yang nyari gara-gara," jelasnya.
• Nama Sutopo Purwo Nugroho Diabadikan di Ruang Serbaguna Lantai 15 Kantor BNPB
Rocky Gerung juga meminta kepada pemerintahan ke depan, untuk justru memelihara keberadaan kubu oposisi.
"Kita mesti ingatkan bahwa ketika kita memilih demokrasi, maka saat kekuasaan dimulai, saat itu juga oposisi bekerja. Itu hal yang biasa," ulasnya.
"Nah, sekarang ada semacam kepanikan, ada kekuasaan itu tidak didukung sepenuhnya akan berbahaya."
• Masjid Sunda Kelapa Masih Pilih Plastik, Khawatir Darah Daging Kurban Menetes Jika Pakai Besek Bambu
"Artinya apa? Biarkan seluruh perbedaan itu tumbuh. Dan itu yang dikelola oleh pemerintah. Itu poinnya," beber Rocky Gerung.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, setelah Jokowi-Maruf Amin ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, beberapa partai politik yang sebelumnya berada di kubu oposisi, mulai bermanuver merapat ke kubu pemerintahan.