Banyak Napi di Jawa Barat Jadi Homo dan Lesbi Saat Jalani Hukuman, Ini Penyebabnya
SEJUMLAH tahanan dan narapidana di Jawa Barat menjadi homoseksual dan lesbian saat menjalani hukuman.
Ia juga mengaku pernah memiliki teman sesama narapidana laki-laki yang punya sifat keperempuanan.
"Pengalaman saya dulu, kami tahu kalau dia bisa 'dipakai'," ucapnya.
• Pengumuman SBMPTN 2019 Dibuka Sore Ini Pukul 15.00, Simak 13 Linknya di Sini
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jabar Abdul Aris mengaku belum pernah mendata berapa jumlah napi dan tahanan yang orientasi seksual berubah saat menjalani hukuman.
Namun, ia mengakui perubahan orientasi seksual di kalangan sejumlah napi dan tahanan itu benar terjadi.
"Saya apresiasi pada petugas-petugas kami yang menghentikan perbuatan-perbuatan seperti itu, itu sangat bagus," ujar Aris.
• Baiq Nuril: Saya Tidak akan Menyerah
Meski belum melakukan pendataan, ia memastikan fenomena homoseksual itu tak terjadi di 32 lapas dan rutan di Jabar.
"Enggak di setiap lapas, tapi ada. Kemarin di Kabupaten Karawang tiga orang ada narapidana, waria."
"Kalau waria di dalam lapas kami pisahkan, kayak perempuan, nanti digimanain sama orang," cetus Aris.
• Penembak Misterius Saat Kerusuhan 21-22 Mei 2019 Pakai Pistol Glock 42, Polisi Periksa Saksi Kunci
Untuk mengetahui pasti berapa banyak napi dan tahanan di Jabar yang berubah orientasi seksnya, menurut Aris, perlu penelitian lebih lanjut.
"Saya belum berani katakan (jumlahnya) tanpa didukung data. Tapi yang pasti itu dampak dari membeludaknya penghuni lapas," ulasnya.
Kepala Lapas Banceuy Kusnali mengatakan, mereka yang jelas-jelas terindikasi memiliki orientasi seksual tak lazim, sebenarnya bisa dikenali dari perilakunya.
• Persib Cuma Menang Tujuh Kali dari 41 Pertemuan Lawan Persija, Rivalitas Bukan karena Prestasi
Namun, pengamatan saja tak cukup, sehingga kemungkinan perilaku itu terjadi tetap saja ada.
Sekalipun, langkah antisipasi seperti memisahkan napi yang keperempuan-perempuanan sudah dilakukan.
"Di kami ada tiga orang kalau tidak salah. Narapidana yang perilakunya agak keperempuanan, itu diantisipasi."
"Kemarin kami baru bahas rencana pemilahan penempatan narapidana, saya belum mendapat laporan dari staf saya soal kelanjutan rencana itu," beber Kusnali. (Mega Nugraha)