Pilpres 2019

Selasa Depan, Tim Mawar dan Redaksi Majalah Tempo Dipanggil Dewan Pers

Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Chairudin Bangun sebut rencananya pihak dari pengadu dan redaksi Majalah Tempo dipanggil Dewan Pers

Penulis: PanjiBaskhara | Editor: PanjiBaskhara
Instagram Official Dewan Pers
Komandan Tim Mawar Mayjen Purn Chairawan dengan didampingi oleh Kuasa Hukum Irjen Polisi Purn. DR Yuskamnur menyampaikan aduan ke Dewan Pers terkait pemberitaan Majalah Tempo, Selasa (11/06/2019) 

Asep pun menanggapi salah satu sumber laporan yang berasal dari pihak Kepolisian dan mengatakan masih akan mendalaminya.

"Kami tidak pernah memberikan informasi sebegitu terbuka, dalam arti begini, bahwa semua itu masih dalam menyelidikan kami," ujar Asep.

Polisi Bongkar Tokoh di Balik Rusuh 21-22 Mei

Sementara itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan Polri akan buka-bukaan mengenai tokoh-tokoh yang diduga menjadi dalang kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019 lalu, Selasa (11/6/2019) besok.

"Kita kan ingin penjelasan detail dan lengkap mengenai tokoh-tokoh yang ditangkap. Besok, jam 10.00 WIB, akan disampaikan oleh timnya yang berwenang," ujar Wiranto di kantor Kemenko Polhukam Jakarta, Senin (10/6/2019) siang.

"Besok itu bukan sekadar informasi saja. Tetapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) mereka juga," lanjut dia.

Kiprah Tim Mawar pada Era Orde Baru

Sementara itu, seperti diberitakan kompas.com (25/5/2016), salah satu kasus HAM berat yang dipersoalkan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) adalah penculikan dan penghilangan secara paksa 1997–1998.

Peristiwa ini terjadi tidak terlepas dari konteks politik peristiwa 27 Juli, yakni menjelang Pemilihan Umum 1997 dan Sidang Umum MPR 1998.

Pada masa itu wacana pergantian Soeharto kerap disuarakan.

Setidaknya 23 aktivis pro demokrasi dan masyarakat yang dianggap akan bergerak melakukan penurunan Soeharto menjadi korban penculikan dan penghilangan paksa.

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) disebut menjadi eksekutor lapangan, dengan nama operasi "Tim Mawar".

Sebanyak 9 orang dikembalikan, 1 orang meninggal dunia dan 13 orang masih hilang ("Laporan Hasil Penyelidikan Tim Ad Hoc Penyelidikan Peristiwa Penghilangan Paksa", 2006).

Fauka adalah orang dekat Prabowo Subianto.

Jawaban Fauka Noor Farid

Sementara itu, terkait pemberitaan media yang menyebut dugaan keterlibatannya dalam rusuh 21-22 Mei, mantan anggota Tim Mawar, Fauka Noor Farid, membantah ikut merencanakan aksi tersebut.

Fauka yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Garda Prabowo mengaku tidak berada di Sarinah atau di depan Bawaslu saat kerusuhan berlangsung.

Terkait dengan kedatangannya ke kantor BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta Selatan, menurutnya hanyalah sekadar silaturahmi.

Simak penjelasan Fauka dalam video berikut ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Komandan Tim Mawar Laporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers" dan di Wartakotalive dengan judul "RUSUH 21-22 Mei, Polisi Selidiki Keterlibatan Tim Mawar dan Simak Pengakuan Fauka Noor Farid"

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved