Aksi OPM
Merasa Ditipu Separatis, Ajudan Tokoh Utama KKSB Menyerahkan Diri dan Berikrar Setia kepada NKRI
TELANGGA Gire (30), ajudan Goliat Tabuni, menyerahkan diri serta berikrar kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo.
"Pada Kamis (6/6/2019) pukul 17.00 WIT, empat anggota Kodim dipimpin Sertu Jefri May melaksanakan pertemuan dengan Telangga di Distrik Tingginambut," papar Aidi.
"Mereka menyatakan tekadnya untuk menyerahkan diri kembali ke pangkuan NKRI. Hari itu juga mereka diantar ke Makodim untuk menghadap Dandim di Distrik Mulia Puncak Jaya," sambunngnya.
Pada sekitar pukul 23.00 WIT, Letkol Agus berkoordinasi dengan Bupat Puncak Jaya Yuni Wonda, tentang keinginan anggota KKSB kembali ke Pangkuan NKRI.
• Arus Balik Pemudik Mulai Tampak Sejak Kamis Malam, Nagrek Arah Garut Sempat Padat
Bupati lantas menyanggupi akan memberikan mereka pekerjaan dan memperbaiki rumahnya.
Hasil pertemuan dengan Dandim, Telangga Gire mengaku bahwa senjatanya disimpan di Kampung Wurak Distrik Illu, Kabupaten Puncak Jaya.
Ia lalu berjanji akan menyerahkan senjata tersebut dan akan mengajak tiga kawannya.
• KMP Mutiara Persada II Kandas Dekat Pelabuhan Bakauheni, Hingga Kini Kapal Belum Bisa Ditarik
Pada hari yang disepakati, yakni Sabtu (8/6/2019), Dandim beserta 25 orang tim pengaman berangkat ke Kampung Wurak, untuk menjemput Telangga Gire dan kawan-kawan, beserta senjata yang dijanjikan.
Proses penyerahan diri berlangsung aman dan lancar. Saat ini Telangga Gire dkk beserta senjatanya sudah berada di Makodim dalam rangka pendataan.
Sementara, Bupati Puja berencana menggelar upacara penerimaan warga pada Selasa (11/6/2019) pekan depan, dengan mengundang warga Mulia, Puncak Jaya.
• Bomber Kartasura Berbagi Pengalaman Merakit Bom dengan Sesama Lone Wolf
Bupati juga berjanji memberikan pekerjaan serta membangun rumah untuk anggota KKSB yang bersedia menyerahkan diri kembali ke pangkuan NKRI.
"Selama ini mereka merasa tertipu oleh Goliat Tabuni dan kelompoknya, bahwa tidak lama lagi Papua akan merdeka dan mereka akan dijanjikan jabatan tinggi," beber Aidi.
"Ternyata semuanya itu tipu-tipu saja. Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kelaparan dan lain-lain," imbuh Aidi menirukan ucapan Telangga.
• Bomber Kartasura Rusak Handphone, Densus 88 Bongkar Komunikasi Jaringan Teroris Lewat Akun Facebook
"Tiap hari hanya makan petatas dan keladi, ambil dari kebun warga. Sementara, pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju, dan warga hidup sejahtera," tutur Telangga penuh penyesalan.
"Kami juga memikirkan anak-anak kami. Mereka harus sekolah agar nanti hidupnya lebih baik tidak seperti saya," lanjutnya.
"Kami mau kerja yang baik-baik agar anak-anak diurus menjadi orang yang berhasil," ujar Telangga yang mengaku punya 13 anak dari empat istri, dan semuanya masih kecil-kecil.
• Bomber Kartasura Pernah Berkomunikasi dengan Pimpinan ISIS Lewat Facebook
Telangga juga mengimbau kepada seluruh rekan-rekannya yang masih di hutan, agar segera kembali ke pangkuan NKRI, agar bisa hidup normal sebagai masyarakat warga Negara Indonesia.
"Bahwa apa yang kita perjuangkan selama ini hanya mimpi-mimpi kosong. Kasihan anak keturunan kita. Mereka harus kita siapkan agar mereka bisa hidup lebih baik di masa yang akan datang," imbau Telangga. (Chaerul Umam)