Pilpres 2019

Jenguk Korban Aksi 22 Mei, Dahnil Anzar Simanjuntak Bilang Ada Pelanggaran HAM Serius

CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyambangi pendukungnya di rumah aspirasi, Jalan Cut Meutia, Menteng, Jakarta, Rabu (22/5/2019) tengah

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Pengunjuk rasa aksi 22 Mei bentrok dengan aparat kepolisian, di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam. 

Rinciannya, ada 21 jiwa luka ringan, 16 luka kategori berat, luka non trauma 33, dan 6 korban meninggal dunia.

Para korban ditempatkan di Rumah Sakit Pelni sebanyak 78 orang, RS Mardi Waluyo 2 orang, RS Tarakan 122 orang, RS Mintohardjo 2 orang, RS Budi Kemuliaan 84 orang, RSUD Tanah Abang 28 orang, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) 6 orang, serta 25 orang lainnya ditangani di posko lapangan.

"Ini per jam 8 malam, jumlah total korban 347 orang luka, diagnosanya ini dalam proses pendataan," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam.

BREAKING NEWS: Anies Baswedan Bilang Enam Orang Tewas Saat Aksi 22 Mei, 200 Lainnya Luka-luka

Untuk mereka yang meninggal dunia, pihak Pemprov DKI masih belum bisa merilis resmi nama-namanya.

Sebab, Anies Baswedan menilai keluarga yang bersangkutan harus lebih dahulu mendapatkan informasi sebelum menyebarluas di media.

Apalagi, ada tiga orang meninggal dunia yang berasal dari luar ibu kota.

Jusuf Kalla: Demo Sebesar Apa Pun Tidak akan Mengubah Hasil Pemilu

"Ini dipastikan seluruh keluarganya dapat info dulu baru diumumkan. Jadi jangan sampai keluarga dengarnya dari luar. Karena itu kita tidak keluarkan nama sampai memastikan seluruh keluarganya mengetahui," jelasnya.

Anies Baswedan menyatakan wilayah Ibu Kota dalam situasi tenang dan damai.

"Secara umum semua wilayah tenang damai, memang di sini kita perhatikan ada benturan karena itu kita monitor dari dekat," ujar Anies Baswedan.

Enam Korban Tewas, Polisi: Kami Sudah Sampaikan Jauh-jauh Hari Ada Pihak Ketiga Manfaatkan Situasi

Menurutnya, aparat kepolisian sudah bekerja baik menghalau massa yang bertindak anarkis. Anies Baswedan percayakan sepenuhnya kepada mereka untuk mengendalikan kondisi Ibu Kota.

"Kita percaya kepada kepolisian bisa mengendalikan kondisi, sekarang sudah terkendali kondisinya," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan meninjau wilayah sekitar Hotel Pullman dekat Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Ketika dia meninjau, kondisi di depan Gedung Bawaslu masih ketat dijaga aparat keamanan. Massa di seberang utara, masih berkerumun.

Setelah Anies Baswedan meninjau, massa di depan Gedung Bawaslu ricuh. Aparat kepolisian berusaha keras menahan gempuran lemparan batu, bambu hingga bom molotov.

Banyak gedung di sekitarnya lebih memilih tutup dan tidak menjalankan kegiatan sedari pagi.

Beberapa tempat komersial memasangi pagar kawat berduri di depan gerbang mereka.

Kondisi lalu lintas tampak lengang. Tak banyak kendaraan yang lalu lalang. Hingga pukul 22.00 WIB, massa masih belum bubar dan memilih bertahan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved